Arahan Penanganan Kawasan Padat Huni Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi
Abstract
Abstract. Solid neighborhood inhabited the region WITH AN Level High population density in the city Yang A is generally populated by more low-income society. Similarly inhabit dense region can be found in the major cities in the world. Areas of dense habitation generally associated with poverty and jobless, but the study of this time that the area of dense habitation which is in keluahan Cigugur middle associated with land use, the number of immigrants coming into this area to work, the absence of clear boundaries related to the functions of each use land, as well as the dudah capacity exceeds storage capacity, which means that the land is already exceeding the criteria of capacity should be. Based on this phenomenon, the problem in this research is formulated as follows: (1) factors that cause the formation of slums in the village area of central districts Cigugur cimahi cimahi city center? (2) how the concept of handling referrals dense region of habitation / village Cigugur slum in the middle of the city center cimahi kecmatan cimahi ?. Researchers used data collection methods by field observations (identifying problems and potentials and doing Q & A with the public) as well as data collection literature and regulatory standards as well as studies to complement the existing data requirements at the time of analysis. In addition, researchers conducted an analysis using the method of analysis of projected needs, perform weighting and other descriptive analyzes and perform other supporting analysis of existing conditions such as linking the field with the applicable standards. The results of this study are: (1) that the study area belongs to the high density area. (2) that the character level of untidiness in the study area have entered into MASIF conditions. (2) difficult accessibility located within residential areas. (3) that it needs to be widening the road network in order to meet the needs of existing standards in the applicable rules. (4) that need improvement of drainage system. (5) necessary to the rehabilitation of riparian areas and border railway line. (6) the need for the development of access / new road network in order to become better accessibility. (7) it needs to be an effort Redevelopment area network planning new roads.
Abstrak. Kawasa padat huni merupakan sebuah kawasan dengan tingkat kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Kawasan padat huni pula dapat ditemukan di daerah kota-kota besar didunia. Kawasan padat huni umumnya dihubungkan dengan kemiskinan dan pengangguran tetapi pada kajian kali ini bahwa kawasan padat huni yang berada di keluahan cigugur tengah dihubungkan dengan alih fungsi lahan, banyaknya imigran yang masuk kedalam kawasan ini untuk bekerja, tidak adanya batas yang jelas terkait dengan fungsi tiap penggunaan lahan., serta daya tampung yang dudah melebihi kapasitas penampungan, yang artinya bahwa lahan yang ada sudah melebihi kriteria dari daya tampung yang seharusnya. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) faktor apa saja yang menyebabkan terbentuknya kawasan permukiman kumuh dikelurahan cigugur tengah kecamatan cimahi tengah kota cimahi? (2) bagaimana konsep arahan penanganan kawasan padat huni/ kumuh di kelurahan cigugur tengah kecmatan cimahi tengah kota cimahi?. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi lapangan (mengidentifikasi permasalahan dan potensi dan melakukan Tanya jawab dengan masyarakat) serta melakukan pengumpulan data literature dan standar peraturan serta studi yang sudah ada guna melengkapi kebutuhan data pada saat melakukan analisis. Selain itu peneliti melakukan analisis menggunakan metode analisis proyeksi kebutuhan, melakukan pembobotan dan analisis deskriptif lainnya serta melakukan analisis penunjang lainnya seperti mengkaitkan kondisi eksisting lapangan dengan standar yang berlaku. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) bahwa kawasan studi termasuk kedalam kawasan berkepadatan tinggi. (2) bahwa karakter tingkat kekumuhan di wilayah studi sudah masuk kedalam kondisi MASIF. (2) aksesibilitas yang sulit yang berada didalam kawasan permukiman. (3) bahwa perlu dilakukannya pelebaran jaringan jalan agar memenuhi kebutuhan standar yang ada pada aturan yang berlaku. (4) bahwa perlu dikakukannya perbaikan sistem drainase. (5) perlu dilakukan upaya rehabilitasi didaerah sempadan sungai dan sempadan jalur kereta api. (6) diperlukannya pembuatan akses/ jaringan jalan baru agar aksesibilitas menjadi lebih baik. (7) perlu dilakukannya upaya Redevelopment didaerah perencanaan jaringan jalan baru.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Peraturan Daerah No. 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2009 – 2029
Peraturan daerah kota cimahi No. 04 tahun 2013 tentang rencana tata ruang wilayah kota cimahi tahun 2012 – 2032
Peraturan Bupati No. 56 tahun 2013 tentang pengembangan metropolitan dan pusat-pusat pertumbuhan di jawa barat
Peraturan Pemerintah RI no. 38 tahun 2011 tentang sungai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63/PRT/1993 tentang garis sempadan sungai, daerah manfaat sungai, daerah penguasaan sungai dan bekas sungai/.
Modul Terapan; Pedoman teknik analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi serta social budaya dalam penyusunan rencana tata ruang; peraturan menteri pekerjaan umum no.20/PRT/M/2007, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Penataan Ruang.
Keputusan Persiden RI No. 32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung.
Dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP), DPU Kota Cimahi
De CHIARA and LEE E. KOPPELMAN, Standar Perencanaan Tapak, penerbit Erlangga.
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.6203
  Â