Arahan Rencana Pengembangan Objek Wisata Curug Malela Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat

Syahid Dipa Anuraga, Nia Kurniasari

Abstract


Abstract. West Bandung Regency has an important role in the development of tourism in West Java, one of which is the tourist attraction Curug Malela (Malela Waterfall) is located in the backwoods Manglid, Cicadas Village Rongga District and make the West Bandung regency as one tourist destination in West Java has the potential of natural and cultural tourism which is sufficient to develop an attraction for tourists visiting both for domestic and foreign tourists. In making Tutorial Development Plan Attractions Curug Malela do two methods, the survey methods of primary and secondary survey. The primary survey conducted by interviewing local people and tourists who are visiting as well as observations of the variables related to the development of the object region. While the secondary survey conducted by a visit to the relevant agencies for data on the number of tourist visits. Besides analyzing the development of the region Attractions Curug Malela which include an analysis of potential tourist visits (supply and demand), accessibility analysis, site analysis, analysis of space chosen for the allocation of site plans, functional relationships analysis, spatial pattern analysis and a SWOT analysis.

 

Abstrak. Kabupaten Bandung Barat memiliki peranan penting dalam pembangunan kepariwisataan di Jawa Barat, salah satunya yaitu adanya Objek Wisata Curug Malela yang terletak di Dusun Manglid Desa Cicadas Kecamatan Rongga dan menjadikan Kabupaten Bandung Barat sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat memiliki potensi wisata alam dan budaya yang cukup memadai untuk dikembangkan menjadi daya tarik bagi kunjungan wisatawan baik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Dalam membuat Arahan Rencana Pengembangan Objek Wisata Curug Malela dilakukan dua metode, yaitu metode survei primer dan survei sekunder. Survei primer dilakukan dengan mewawancari masyarakat setempat dan wisatawan yang sedang berkunjung serta observasi mengenai variabel-variabel yang berhubungan terhadap perkembangannya kawasan objek tersebut. Sedangkan survei sekunder dilakukan dengan berkunjung ke instansi terkait guna mencari data jumlah kunjungan wisata. Selain itu dilakukan analisis pengembangan kawasan Objek Wisata Curug Malela yang diantaranya adalah analisis potensi kunjungan wisata (supply dan demand), analisis rute menuju kawasan objek wisata, analisis tapak, analisis ruang terpilih untuk alokasi rencana tapak, analisis hubungan fungsional ruang kawasan, analisis pola ruang dan analisis SWOT.


Keywords


Referrals, Development, Curug Malela, Toursist Attraction

References


Al-Qur’an dan Terjemahan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Barat, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat, Tahun 2013. Bandung Barat.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Barat, Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional Tahap II, Tahun 2009. Bandung Barat

Clare A, Gunn dan Var. T. 2002. Tourism Planning. New York. Routledge.

Freddy Rangkuti. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mustikaati, Rahayu. 2011. Strategi Pengembangan Objek Wisata Curug Malela Sebagai Wisata Unggulan Di Kabuparen Bandung Barat. Skripsi. Program Studi Manajemen Resort dan Leisure, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.

Okka A. Yoeti. 1994. Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa, Bandung.

Surat Keputusan Mentri Pertanian Nomor: 837/Kpts/Um/11/1980 Tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

Undang-undang Tata Ruang No 26 Tahun 2007.

White, T. Edward. 1985. Analisis Tapak, Pembuatan Diagram Informasi Bagi Perancangan Arsitektur, Intermatra. Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.5960

Flag Counter   Â