Elemen Kota Islam di Wilayah Pusat Kota Bandung

Dwi Prihartanto, Bambang Pranggono

Abstract


Abstract. The city of Islam is founded by Muslims for some time. The city of Islam was created to meet the needs of the being vertically and horizontally. The Qur'an and As-Sunnah is used create a leader in the capital as well as with the city community confident against the legal footing to live prosperous in means to him. The city of Islam put certain elements as Islamic identity in a room, including the whereabouts of the main mosque in the city center that is encircled by a variety of public buildings. Then the presence of element markets, cemeteries, forts presents to enliven the City environment of Islamic identity. The nation's civilization in creating science and technology encourages the development of a science one regarding the spatial conception of the Islamic City evolved in the next generation. Spatial regions of Central Bandung has a strong attachment with counties and cities in Java during the Kingdom of fenomen and occurs back in Netherlands colonial period. Government of the Netherlands established itself as a non-muslim who build and develop a city with character elements of the Islamic City. Nowadays the city of Bandung, the city grew as the idealistic and religious overtones, as in the proposed muslim cultural center program is the world that has the innovation To-Islam-an, the city of halal and the town of Hindu religious texts. The positive opportunities supported by the status of the city of Bandung as the capital of Asia and Africa, so that will be read by syiar more efficiently and effectively. Through a search for elements of Islamic Cities are expected to support the Government program of Bandung and maintain its sustainability in the area of Bandung as a historic building that needs to be maintained its existence.


Abstrak. Kota Islam adalah kota yang didirikan oleh umat Islam selama beberapa waktu. Kota Islam diciptakan untuk memenuhi kebutuhan makhluk secara  vertikal dan horizontal. Al Qur’an dan As-Sunnah digunakan seorang pemimpin dalam memanajemen kotanya begitupun dengan masyarakat kota yang yakin terhadap pijakan hukum tersebut untuk hidup sejahtera dalam keridhaan-Nya. Kota Islam menempatkan elemen tertentu sebagai identitas Islam dalam sebuah ruang, diantaranya keberadaan bangunan masjid utama di pusat kota yang dilingkari oleh berbagai bangunan publik. Kemudian kehadiran elemen pasar, pemakaman, benteng turut meramaikan identitas dari lingkungan Kota Islam. Peradaban bangsa dalam menciptakan sains dan teknologi mendorong perkembangan dari sebuah ilmu pengetahuan salah satunya mengenai konsepsi tata ruang kota Islam yang berevolusi di  generasi berikutnya. Tata ruang wilayah pusat Kota Bandung memiliki keterikatan yang kuat dengan tata ruang kabupaten dan kota di Jawa pada masa kerajaan dan fenomen tersebut terjadi kembali di masa Kolonial Belanda. Pemerintahan Belanda menempatkan dirinya sebagai non muslim yang membangun dan mengembangkan sebuah kota dengan karakter elemen Kota Islam. Dewasa ini Kota Bandung tumbuh sebagai kota yang idealis dan nuansa keagamaan yang lebih baik, seperti dalam usulan program pusat budaya muslim dunia yang memiliki inovasi Ke-Islam-an, kota halal dan kota agamis. Peluang positif tersebut didukung oleh status Kota Bandung sebagai Ibukota Asia dan Afrika, sehingga syiar Islam akan tersampaikan lebih efisien dan efektif. Melalui sebuah penelusuran elemen Kota Islam diharapkan dapat mendukung program pemerintah Kota Bandung dan menjaga keberlanjutannya di wilayah pusat Kota Bandung sebagai sebuah bangunan bersejarah yang perlu dipertahankan keberadaannya.


Keywords


Islam, Islamic City Element, The Downtown Area Of Bandung

References


Abadi, Sudarsono Katam Lulus. 2005. Album Bandoeng Tempo Doeloe. NavPress Indonesia. Bandung.

Al-Dosary Adel S. dan Shahid Mohammad Mir. 2006. Principles for the rejuvenation of an islamic city in the modern context: The Case of Medina of Tunis. Universita Cattolica. Milan.

Astuti Sri Puji.____. Konsepsi Perencanaan Organisasi Ruang Islami. Universitas Pekalongan.

Ayu Pettricia Hana. 2014. Elemen Pembentuk Citra Kawasan Bersejarah Di Pusat Kota Malang. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Kota Malang

BPS Jawa Barat. 2005-2015. Jawa Barat Dalam Angka Tahun 2005-2015. Kota Bandung.

BPS Kota Bandung. 2000-2015. Kota Bandung Dalam Angka Tahun 2000-2015. Kota Bandung.

Broto W. Sulistyo. 2012. Diferensiasi Dan Redefinisi Ruang Terbuka Publik Kota Melalui Pemaknaan Jiwa Tempat (Spirit Of Place). Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Kota Surabaya.

Dyayadi. 2003. Tata Kota Menurut Islam- Konsep Pembangunan Kota yang Ramah Lingkungan, Estetik, dan Berbasis Sosial. Khalifa. Jakarta.

Handinoto. 1994. Indische Empire Style Gaya Arsitektur “Tempo Doeloe†Yang Sekarang Sudah Mulai Punah. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra. Kota Surabaya.

Haneda Masashi. 2010. Islamic Urban Studies Historical Review And Perspectives. Routledge. Oxon.

Jansons. 2011. Urban elements of Arabic – Islamic cities in the Old City of Nablus. http://ilgvarsjansons.blogspot.co.id/2012/03/urban-elements-of-arabic-islamic-cities.html.

Kantor Perpustakaan & Arsip Daerah Kota Bandung. 2016. Kompilasi Dokumen Kota Bandung Tahun 1930-2000. Kota Bandung.

Katam Kartodiwirio Sudarsono. 2006. Bandung Kilas Pariwisata di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah. PT. Kiblat Buku Utama. Kota Bandung.

Kotamadya Bandung. 1996. 90 Tahun Kota Bandung. Bagian Humas Kotamadya Bandung. Kota Bandung.

Kunto Haryoto. 1984. Wajah Bandoeng Tempoe Doeloe. Cetakan 1. Granesia. Kota Bandung.

Kusuma Wardani Laksmi. 2011. Gaya Seni Hindu–Jawa Pada Tata Ruang Keraton Yogyakarta. Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

M. Ibn Khaldun. 1986. The Muqaddimah An Introduction To History. Translate Franz Rosenthal. Princeton University. United State Of America.

Pemerintah Kota Bandung. 2002. Sejarah Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung. Kota Bandung.

Raksadjaya Rini. ___ . Bandung Colonial City Revisited, Diversity in Housing Neighborhood. Jurusan Arsitektur. Sekolah Arsitekur, Perencanaan Pembangunan, dan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. Kota Bandung.

Ramdlani Subhan. 2010. Kedudukan dan Fungsi Masjid Agung Terhadap Alun-Alun Kota Malang. Kota Malang. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang. Kota Malang.

Robert Bertram Serjeant. 1980. The Islamic City: Selected Papers from the Colloquium. UNESCO. Cambridge.

Saoud Dr. Rabah. 2002. Introduction to the Islamic City. Manchester. Muslim Heritage.

Siregar, Sandi Aminuddin. 1990. Bandung – The Architecture Of A City In Development : Urban analysis of a regional capital as a contribution to the present debate on Indonesian urbanity and architectural identity. Katholiere Universiteit Leuven, Faculteit Toegepaste Wetenschappen. Departement Architectuur, Stedebouw En Ruimtelijke Ordening, Afdeling Architectuur. Kasteel van Arenberg – 3030 Heverlee.

Tri Noviandisti Agria. 2012. Alun-Alun Kota Bandung. Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional. Kota Bandung.

Weishaguna dan Syaodih Ernady. 2007. Morfologi Sebagai Pendekatan Memahami Kota. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung. Kota Bandung.

Zulyasman Eka Praja. 2011. Jurnal Morfologi Kota. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung. Kota Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.4752

Flag Counter   Â