Rekonstruksi Morfologi Kota Surosowan Abad 16-18 Masehi
Abstract
Abstract. Surosowan City is the core of the Old Banten City which is located on the northern coast of Java, precisely on the coast of the Banten Bay. This city was once very magnificent with the concept of traditional Javanese city space that is still attached to this day. The remains of the city sites that are left today are evidence of the existence of Surosowan City. Likewise with the structure and morphology of the city. The purpose of this study is to reconstruct Surosowan City in the 16th-18th Century using the History Urban Landscape (HUL) approach through the Hitorical Research and RAD (Rapid Application Development Model) analysis methods. This is done by triangulation of city pattern observation data on the Banten Ancient Map and 3D visualized image maps. The results of this study indicate that there is a city fort pattern identified as the administration of Surosowan City. There are similarities in the concept of residential space between Surosowan City and Cirebon. And there are differences in the spatial arrangement of the Kaibon Palace with the Kasepuhan Cirebon Palace. Based on the results of the reconstruction, Surosowan City can be identified through the city's morphological landscape in the form of land use, building blocks, roads, and city waters in 3D Visual.
Keywords: Reconstruction, City Morphology, Surosowan City.
Abstrak. Kota Surosowan merupakan Inti Kota Banten Lama yang berlokasi di pesisir Utara Jawa tepatnya di pesisir teluk Banten. Kota ini dahulunya sangat megah dengan konsep ruang kota tradisional jawa yang masih melekat hingga saat ini. Peninggalan situs kota yang tersisa saat ini menjadi bukti keberadaan Kota Surosowan. Demikian pula dengan tata bangunan dan morfologi kotanya. Tujuan dari studi ini adalah Me-Rekonstruksi Kota Surosowan Abad 16-18 Masehi dengan pendekatan History Urban Landscape (HUL) melalui metode analisis Hitorical Research dan RAD (Rapid Application Development Model). Di lakukan dengan Triangulasi data pengamatan pola kota pada Peta Kuno Banten dan peta citra yang divisualisasikan secara 3Dimensi. Hasil Penelitian ini menunjukan adanya pola benteng kota yang teridentifikasi sebagai administrasi Kota Surosowan. Terdapat kesamaan konsep ruang permukiman antara Kota Surosowan dengan Cirebon. Serta terdapat perbedaan pada tatanan ruang Keraton Kaibon dengan Keraton Kasepuhan Cirebon. Berdasarkan hasil Rekonstruksi, Kota Surosowan dapat teridentifikasi melalui landscape morfologi kota berupa land use, blok bangunan, jalan, dan perairan Kota secara 3D Visual.
Kata Kunci: Rekonstruksi, Morfologi Kota, Kota Surosowan.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustina, I.H dan Hilwati Hindersah, 2019. Explorations of Social Values in Magersari Settlement in Indonesia, ISVS e-journal, Vol. 6, no.1, https://isvshome.com/pdf/ISVS_6-1/ISVSej-6.1.1-InaHelenaAgustina.pdf
Agustina, I.H, Astri Mutia Ekasari, Irlanfardhani, Hilwati Hindersah,2020. Local wisdom in the spatial system of the palace, Indonesia. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/830/2/022077/meta
Weishaguna, & Saodih, E. Morfologi Sebagai Pendekatan Memahami Kota. Morfologi Kota, 56–67.
Agustina, I. H .2021. GIS approach to spatial analysis of heritage settlement: Case study of Magersari Kasepuhan Palace, Indonesia. Journal of Engineering Science and Technology Vol. 16, No. 2 (2021) 1614 - 1629 © School of Engineering, Taylor’s University. https://jestec.taylors.edu.my/Vol%2016%20issue%202%20April%202021/16_2_51.pdf
Suhartono W. Pranoto. (2010). Teori & Metodologi sejarah / Suhartono W. Pranoto. Yogyakarta :: Graha Ilmu,.
Rully Damayanti, H. (2005). Kawasan “Pusat Kota†Dalam Perkembangan Sejarah Perkotaan Di Jawa. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 33(1), 34–42. http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ars/article/view/16274
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.31378
  Â