Arah Pengembangan Geowisata Berbasis Konservasi di Gumuk Pasir Barchan, Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul Yogyakarta

Abstract

Abstract. Geotourism is expected to be one of the alternative approaches to utilize the potential resources in tourist sites in parangtritis area. Barchan Sand Dunes is a landscape that occurs geographically formed due to angina activity that carries sand material then settles and forms a crescent moon. The formulation of the problem in this study is how to develop conservation-based geotourism with land use control measures that can interfere with the eolian process within the active area of Gumuk Pasir Barchan which results in environmental damage in the form of loss of morphology gumuk Pasir Barchan. interview results as well as secondary data in the form of library, institutional, and internet research. And using qualitative descriptive analysis methods. Based on the results of the analysis and discussion of Gumuk Pasir Barchan Geotourism Area in Parangtritis Village, it can be done on a conservation basis with several principles that must be considered in the planning, namely geological, sustainable, information-based geological, useful locally, and can meet the satisfaction of tourists who come. Then the Gumuk Pasir area in the direction of conservation development is given zoning advice according to existing circumstances divided into 3 (Three) Zoning namely, Gumuk Pasir Core Zone (ZIGP), Gumuk Pasir Limited Zone (ZTGP), and Gumuk Pasir Support Zone (ZPGP). With the recommendation of the development of conservation areas in this geotourism area with the community and the government to better cooperate and regulate and maintain the natural hue of this sand dune to remain sustainable.

Keywords ; Sand Dunes, Barchan, Geotourism, Conservation, Parangtritis, and Zoning

Abstrak. Geowisata diharapkan mampu menjadi salah satu alternatif pendekatan guna memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di lokasi wisata pada Kawasan Parangtritis. Gumuk Pasir Barchan merupakan sebuah bentang alam yang terjadi secara geografis terbentuk akibat aktivitas angina yang membawa material pasir kemudian mengendap dan membentuk bulan sabit. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara pengembangan geowisata berbasis konservasi dengan tindakan penertiban penggunaan lahan yang dapat mengganggu proses eolian di dalam kawasan aktif Gumuk Pasir Barchan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan berupa hilangnya morfologi Gumuk Pasir Barchan. Dengan tujuan merumuskan bagaimana arah pengembangan untuk kawasan geowisata berbasis konservasi di Gumuk Pasir Barchan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan eksplorasi guna memberi gambaran mengenai kawasan gumuk pasir dengan hasil yang didapatkan dilapangan. Dengan sumber data primer berupa hasil wawancara serta data sekunder berupa penelitian pustaka, instansional, dan internet. Dan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Adapun Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan Kawasan Geowisata Gumuk Pasir Barchan di Desa Parangtritis ini dapat dilakukan perencanaan kawasan dengan basis konservasi dengan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaannya yaitu berrbasis geologi, berkelanjutan, berbasis informasi geologi, bermanfaat secara lokal, dan dapat memenuhi kepuasan wisatawan yang datang. Kemudian kawasan Gumuk Pasir arah pengembangan konservasinya diberikan saran zonasi sesuai keadaan eksisting yang ada terbagi menjadi 3 (Tiga) Zonasi yaitu, Zona Inti Gumuk Pasir (ZIGP), Zona Terbatas Gumuk Pasir (ZTGP), dan Zona Penunjang Gumuk Pasir (ZPGP). Dengan rekomendasi pengembangan kawasan konservasi pada wilayah geowisata ini dengan masyarakat serta pemerintah agar lebih bekerja sama dan beregulasi dan menjaga rona alamiah gumuk pasir ini agar tetap lestari.

Kata Kunci ; Gumuk Pasir, Barchan, Geowisata, Konservasi, Parangtritis, dan Zonasi