Kolaborasi Komunitas di Desa Wisata Rawabogo, Kabupaten Bandung
Abstract
Abstract. Â Desa Rawabogo has unique tourism potential such as cultural and spiritual tourism. The Gunung Padang site is one of the potentials of the Rawabogo Tourism Village. However, the Gunung Padang site is in the area of Perum Perhutani's responsibility. So far, there has been no good collaboration between the two or at least the division of responsibilities. Until now, a tourism village development tends to use an instrumental concept. In this study, we try to apply the process of eklaren/explanation and continued with the process verstehen/understanding so as to get the motive of every communication that exists in every collaboration between actors. The approach used is qualitative data. The meaning in the collaborative planning process is the hallmark of this research. The results obtained are, Desa Rawabogo requires a woven understanding of the stakeholders in the development of Desa Wisata Rawabogo.
Keywords: Community, meaning, collaboration
Abstrak. Desa Rawabogo memiliki potensi wisata khas seperti wisata budaya dan spiritual. Situs Gunung Padang merupakan salah satu potensi dari Desa Wisata Rawabogo. Namun, situs Gunung Padang itu berada di wilayah yang menjadi tanggung jawab Perum Perhutani. Sejauh ini belum ada jalinan kolaborasi yang baik di antara keduanya atau paling tidak pembagian wilayah tanggung jawab. Sampai saat ini, suatu pengembangan desa wisata cenderung menggunakan konsep instrumental. Pada penelitian kali ini mencoba menerapkan proses eklaren/penjelasan dan dilanjutkan dengan proses verstehen/pemahaman sehingga mendapatkan motif dari setiap komunikasi yang terjalin di setiap kolaborasi antar actor. Pendekatan yang digunakan yaitu data kualitatif. Pemaknaan didalam proses perencanaan kolaborasi menjadi ciri khas dari penelitian ini. Hasil yang didapatkan yaitu, Desa Rawabogo membutuhkan anyaman kesepahaman dari para stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Rawabogo.
Kata Kunci: Komunitas, pemaknaan, kolaborasi
ÂKeywords
Full Text:
PDFReferences
Sugiarto, B. A. tejo, & Siswantara, Y. (2012). Rumah Budaya Sebagai Ruang Publik Untuk Mengembangkan Kegiatan Kepariwisataan di Desa Wisata Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan, 1–80. http://journal.unpar.ac.id/index.php/Sosial/article/download/189/174
Ely, c. S. (2011). Strategi capacity building pemerintah desa dalam pengembangan potensi kampoeng ekowisata berbasis masyarakat lokal. 2(3), 464–470.
Healey, P. (2003). Collaborative Planning in perspective. Planning Theory, 2(2), 101–123. https://doi.org/10.1177/14730952030022002
Ariyani, N., Fauzi, A., & Umar, F. (2020). Model hubungan aktor pemangku kepentingan dalam pengembangan potensi pariwisata Kedung Ombo. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 23(2), 357–378. https://doi.org/10.24914/jeb.v23i2.3420
Hardiman, F. B. (2015). Seni Memahami Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. PT Kanisius.
Atabik, A. (2013). Memahami Konsep Hermeneutika Kritis Habermas. Fikrah, I(2), 449–464.
Attamimi, F. (2012). Hermeneutika Gadamer Dalam Studi Teologi Politik. HUNAFA: Jurnal Studia Islamika, 9(2), 319. https://doi.org/10.24239/jsi.v9i2.80.319-341
Darmawan, D. (2016). Analisa Kisah Yusuf Dalam Alquran Dengan Pendekatan Hermeneutika. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an Dan Tafsir, 1(1), 8–16. https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i1.870
Edwin, G. (2015). Studi Tentang Pembentukan Desa Setulang Sebagai Desa Wisata di Kecamatan Malinau Selatan Hilir Kabupaten Malinau. Jurnal Pemerintah Integratif, 3(1), 152–163.
Ely, C. S. (2011). No Title血清åŠå°¿æ¶²ç‰¹å®šè›‹ç™½æ£€æµ‹åœ¨ç³–尿病肾病早期诊æ–ä¸çš„æ„义. 2(3), 464–470.
Habermas, J. (1998). (Studies in Contemporary German Social Thought) Jurgen Habermas, Maeve Cooke-On the Pragmatics of Communication-The MIT Press (1998).pdf.
Handayani, F., & Warsono, H. (2017). Analisis Peran Stakeholders Dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Karang Jahe Di Kabupaten Rembang. Journal of Public Policy and Management UNDIP, 6(1), 1–13.
Hari Nalayani, N. N. A. (2016). Evaluasi Dan Strategi Pengembangan Desa Wisata Di Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 2(1993), 189–198. https://doi.org/10.24843/jumpa.2016.v02.i02.p12
Hariyanto, O. I. B., & Sihombing, D. A. (2019). Tradisi Ritual Masyarakat Desa Rawabogo Ciwidey Sebagai Daya Tarik Desa Wisata. Altasia : Jurnal Pariwisata Indonesia, 1(1), 33–38. https://doi.org/10.37253/altasia.v1i1.338
Herdiana, D. (2019). Peran Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 6, 63. https://doi.org/10.24843/jumpa.2019.v06.i01.p04
Malik, A., & Nugroho, A. D. (2016). Menuju Paradigma Penelitian Sosiologi Yang Integratif. Jurnal Sosiologi Reflektif, 10(2), 65. https://doi.org/10.14421/jsr.v10i2.515
Nasir, M. A. (2019). Hermeneutika Kritis Studi Kritis atas pemikiran Habermas. Islamia, 1(00), 30–37.
Nazir, M. (2017). Metode Penelitian (Cetakan Ke). Ghalia Indonesia.
Nugroho, H. N., Zauhar, S., & Suaryadi. (2014). Koordinasi Pelaksanaan Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Pembangunan Dan Alam Lestari., 5(1), 12–22. https://jpal.ub.ac.id/index.php/jpal/article/view/147
Petersen, K. J., Ragatz, G. L., & Monczka, R. M. (2005). An examination of collaborative planning effectiveness and supply chain performance.: An article from: Journal of Supply Chain Management. The Journal of Supply Chain Management, 14–25.
Rosdiana Aprilia, L., & Rabasari, S. (2020). Community Perception And Participation In Preserving Lebakmuncang Tourism Village Through Alteration Of Local Resident’s Homes Become A Homestay. 111(Icoborot 2018), 44–49. https://doi.org/10.2991/icoborot-18.2019.7
Rosyida, I., & Tonny Nasdian, F. (2011). Partisipasi Masyarakat Dan Stakeholder Dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Dan Dampaknya Terhadap Komunitas Perdesaan. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 5(1), 51–70. https://doi.org/10.22500/sodality.v5i1.5832
Saidi, A. (2008). Hermeneutika, Sebuah Cara Untuk Memahami Teks. Jurnal Sosioteknologi, 7(13), 376-382–382.
Sidiq, A. J., & Resnawaty, R. (2017). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 38. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i1.14208
Studi, P., Pemerintahan, I., & Yogyakarta, U. M. (2020). Tatakelola Kolaborasi Pengembangan Kampung Wisata Berbasis Masyarakat Deden Saputra. 13, 85–97.
Sufianti, E., Sawitri, D., Pribadi, K. N., & Firman, T. (2013). Collaborative Process In Communicative-Based Planning Within Uncollaborative Society. MIMBAR, The Journal of Social and Development, 29(2), 133–144. http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/view/390
Tjahyadi, S. (2003). Teori Kritis Jurgen Habermas: Asumsi-asumsi Dasar Menuju Metodologi Kritik Sosial. In Jurnal Filsafat (Vol. 34, Issue 2, pp. 180–197).
Yuliana, A., Setyobudi, I., & Dwiatmini, S. (2019). Fungsi Sosial dari Ritual Miasih Bumi Nagara Padang Bagi Masyarakat Kampung Tutugan Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Provinsi Jawa Barat. Jurnal Budaya Etnika, 3(1), 1–20.
Nazarudin Fahri, Djoeffan Sri Hidayati (2021). Peremajaan Kawasan Pasar Kiaracondong Berkonsep Pasar Sehat . Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota. 1(1). 15-22
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.29504
  Â