Sistem Pelayanan Air Bersih Perpipaan Berdasarkan Kemampuan dan Kemauan Membayar Pelayanan PDAM
Abstract
Abstract. The problem of domestic clean water in urban areas will be a challenge if an area has a high population density and the socio-economic community is increasingly diverse. in Kelurahan Sadang is one of the urban areas in the city of Bandung which has a non-pipeline system. The purpose of this study is to analyze the economic aspect of providing clean water using groundwater and experiencing a decrease in quality and quantity, PDAM Tirtawening as a regional company for providing clean water in the city of Bandung provides distribution services through the piping system to meet the needs of clean water and care for the community as well. environment. Fulfilling water supply services requires participation from the community in order to determine the ability and willingness to pay, so that it is right on target, companies need to know which locations have the potential to receive piped clean water supply services. The purpose of this study is 1) to identify the ability to pay (ATP) and willingness to pay (WTP) of the community to pay for clean water services from PDAM Tirtawening pipes. 2) identify the determination of the location of clean water services, pipe connection, house connections and public faucets. The analytical method used is the ability and willingness to pay and the use of geospatial information. The results of the analysis show that the average ATP is Rp. 576/m3 and as many as 56 are willing to subscribe. The results of the processing of geospatial information data show that as many as 53 respondents can provide public faucets, and as many as 47 respondents can provide house connections.
Keywords: Clean Water, Ability To Pay, Willingness To Pay, Geospatial Information.
Abstrak. Permasalahan air bersih domestik di perkotaan akan menjadi tantangan bila suatu daerah kepadatan penduduk tinggi serta sosial ekonomi masyarakat yang semakin beragam. di Kelurahan Sadang merupakan salah satu wilayah perkotaan di kota Bandung memiliki penyediaan sistem non perpipaan. Tujuan dalam penelitian ini menganalisis segi ekonomi dalam pelayanan penyediaan air bersih, PDAM Tirtawening selaku perusahaan daerah penyediaan air bersih di Kota Bandung memberikan layanan pendistribusian melalui sistem perpipaan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan kepedulian terhadap masyarakat juga lingkungan. Memenuhi pelayanan penyediaan air diperlukan partisipasi dari masyarakat guna mengetahui kemampuan dan kemauan membayar, agar tepat sasaran untuk perusahaan perlu mengetahui lokasi mana saja yang berpotensi untuk dapat pelayanan penyediaan air bersih perpipaan. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi kemampuan membayar (ATP) dan kemauan membayar (WTP) masyarakat untuk membayar pelayanan air bersih perpipaan PDAM Tirtawening. 2) mengidentifikasi penetapan lokasi pelayanan air bersih perpipaan sambungan rumah dan kran umum. Metoda analisis yang digunakan adalah kemampuan dan kemauan membayar dan penggunaan informasi geospasial. Hasil analisis menunjukan rata-rata ATP Rp.576/m3 dan sebanyak 56 berkemauan berlanggan. Hasil olahan data informasi geospasial menunjukan sebanyak 53 respoden dapat penyediaan kran umum, dan sebanyak 47 responden dapat penyediaan sambungan rumah.
Kata Kunci: Air Bersih, Ability To Pay, Willingness To Pay, Informasi Geospasial.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
T. D. Latin and H. Burhanudin, Kajian Capaian Tingkat Pelayanan Air Bersih Kota Pekanbaru Berdasarkan Kemampuan dan Kesediaan Membayar. Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung. Bandung, 2019.
F. Maulana, “Implementasi Katalog Unsur Geografis Indonesia (Kugi) Pada Data Geospasial Provinsi Aceh,†J. Karya Ilm. Tek. Elektro, vol. 5, no. 1, p. Hal 28-37, 2020.
I. A. Bashir, “Kajian Keberlanjutan Penyediaan Air Minum Di Kecamatan Rancaekek ,†2019.
Wijayanti Bitta Ikarani, Chamid Chusharini (2021). Kajian Pengendalian Pencemaran Air Laut Berdasarkan Partisipasi Masyarakat di Kawasan Pesisir Pantai Santolo Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota. 1(1). 23-29
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.28573
  Â