Pengembangan Puseur Motekar Budaya Sunda

Salsabiilaa Dara Utama, Weishaguna Weishaguna

Abstract


 Abstrak .This study begins with the phenomenon of Sundanese policemen owning land based on the value of delay which has the potential for creative use and the existence of land which is the embryo of the creative center of Cibiru culture. From these two phenomena raises the issue of the absence of a creative center based on the Sundanese cosmology. Based on the issue raises the formulation of the problem "How to develop creative land for cultivation with the value of Sundanese cultural cosmology?". The purpose of this study is to develop a cultural creative center in the SUB Sunda Polis area of Cibiru District. Epistemologically this study uses Sundanese culture theory, land position in the Sunda polis vertical structure (weak malaning and weak Nirmalaning), and discussion of land position in Sundanese polic concentric structures (square, bale nyuncung, pavilion, market, aria, lawang, and order, clan, vehicle and axis). With the theory above, it will focus on discussing the cosmological analysis of land in the vertical structure of the Sundanese policy (weak malaning analysis and weak non-balancing analysis), and analysis of land position in the concentric structure of the Sunda policy (analysis of elements of the square, analysis of bale nyuncung, analysis of pendopo, market analysis , analysis of aria, analysis of lawang, analysis of structure, analysis of clans, analysis of vehicles and analysis of axles). The conclusion of this study is the development of a cultural center and a proposal in the form of a proposal to emphasize weak and non-weak malaning, a proposal for making a square, a proposal for revitalization of Bale Nyuncung, a proposal for building a pavilion, a proposal for market development, a proposal for making aria, a proposal for making lawang, a proposal for developing a structure. , proposed marga, proposed vehicle and proposed shaft.

 

Keywords: Cosmology, Center, Cibiru, Creative, Sunda Polis.

Abstrak . Studi ini berawal dari fenomena sunda polis memiliki lahan yang mendasarkan nilai kesundaan yang berpotensi untuk puseur kreatif dan adanya lahan yang menjadi embrio pusat kreatif budaya cibiru. Dari dua fenomena ini memunculkan isu belum adanya pusat kreatif yang berlandaskan kosmologi sunda polis. Berdasarkan isu memunculkan perumusan masalah “Bagaimana cara mengembangkan lahan puseur kreatif bernilai kosmologi kebudayaan sunda?â€. Tujuan dari studi ini adalah mengembangkan pusat kreatif budaya di SUB kawasan Sunda Polis Kecamatan Cibiru. Secara epistimologi studi ini menggunakan teori kebudayaan sunda, kedudukan lahan dalam struktur vertikal sunda polis (malaning lemah dan nirmalaning lemah), dan pembahasan mengenai kedudukan lahan dalam struktur konsentrik sunda polis (alun-alun, bale nyuncung, pendopo, pasar, aria, lawang, tatanan, marga, wahana dan poros). Dengan teori diatas akan fokus membahas mengenai analisis kosmologi lahan dalam struktur vertikal sunda polis (analisis malaning lemah dan analisis nirmalaning lemah), dan analisis kedudukan lahan dalam struktur konsentrik sunda polis (analisis elemen alun-alun, analisis bale nyuncung, analisis pendopo, analisis pasar, analisis aria, analisis lawang, analisis tatanan, analisis marga, analisis wahana dan analisis poros). Kesimpulan dari studi ini berupa pengembangan pusat kebudayaan dan usulan berupa usulan mempertegas malaning lemah dan nir malaning lemah, usulan pembuatan alun-alun, usulan revitalisasi bale nyuncung, usulan pembuatan pendopo, usulan pengembangan pasar, usulan pembuatan aria, usulan pembuatan lawang, usulan pengembangan tatanan, usulan tata marga, usulan wahana dan usulan poros.

Kata Kunci: Kosmologi, Pusat, Cibiru, Kreatif, Sunda Polis.



Keywords


Kosmologi, Pusat, Cibiru, Kreatif, Sunda Polis.

Full Text:

PDF

References


Sumiarto Widjaya, Anto., 2017. OEDJOENGBROENG ‘INDOENG’ KOTA Ujungberung Q-ta. Bandung

Sumiarto Widjaya, Anto. 200 + TOPONOMI TEMPAT di Oedjoengbroeng Tempo Doeloe. Ujungberung Q-Ta. Bandung

Siti Luthfiyah. 2016. Perancangan Pusat Kesenian Sunda di Kabupaten Bandung. Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang

Widi, A. 2017. Ujung Berung Sebagai Sentral Budaya Sunda di Kota Bandung 2005-2013. Tugas Akhir. Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. Bandung.

Weishaguna. Dayeuh Sebagai Konsep Perkotaan Tatar Sunda : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Bandung, Bandung

Weishaguna, 2019. Puseur Motekar Kota Bandung. Ikatan Akhli Perencanaan Jawa Barat

T. White, Edward. ANALISIS TAPAK Pembuatan Diagram Informasi Bagi Perancangan Arsitektur, 1985. Intermata. Bandung




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v6i2.23936

Flag Counter   Â