Strategi Pengembangan Sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Pembentukan Perkampunan Industri Kecil (PIK) yang Inovatif

Karimah Rahmasari, Saraswati Saraswati

Abstract


Abstract. According to Law No. 6 of 2014 states that villages are given the authority to carry out the development of their territory (villages) following their potential and take into account village problems. The development of a village can be done with a variety of village innovation activities such as the development of innovation in village entrepreneurship and economy. Village innovation in village entrepreneurship and economy can be in the form of developing SME / SME centers by creating small industries that are competitive and have a significant role in the development of national industries, this is also stated in RIPIN. Bandung Regency is one of the areas with industrial development activities, Cimaung District based on the RTRW is directed to be the area for small, micro and medium industries. Campakamulya village has one of the potentials in the activities of MSMEs, the potential of the village is still not effective and efficient. So that the development of village innovation is carried out in the form of developing SME centers in the form of PIK (Small Industrial Village) with innovative activities. The purpose of this study is to formulate a strategy for developing PIK centers and formulate a system strategy to support innovative activities. The approaches used are academic normative, participatory, and technical as well as primary and secondary data collection. The analysis carried out is (1) Analysis of MSME Conditions, (2) Analysis of Industrial Trees, (3) Analysis of Process Technology, (4) Analysis of Movement Patterns, (5) Analysis of Infrastructure Needs, (6) Analysis of PIK Location and (7) Analysis SWOT The results of the study are that PIK centers can be carried out in Campakamulya Village by creating a major industrial village and an advanced industrial village (innovative activities). The development strategy in the form of the main industrial village is located in Hamlet 2, the advanced industrial village is located between the combination of Hamlet 3 and 1. The strategy of developing innovative activities by utilizing the remaining raw materials that have been used in the main industrial village to be reprocessed into a product in the advanced industrial village and adding technology in the activities of MSMEs.

Keywords: MSME (Micro Small and Medium Business), Centers, Small Industrial Villages, Innovative Activities

Abstrak. Menurut Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 menyebutkan bahwa desa diberikan kewenangan untuk melaksanakan pembangunan wilayahnya (desa) sesuai dengan potensi serta mempertimbangkan permasalahan desa. Pengembangan suatu desa dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan inovasi desa seperti halnya pengembangan inovasi dalam kewirausahaan dan ekonomi desa. Inovasi desa dalam kewirausahaan dan ekonomi desa dapat berupa pengembangan sentra IKM/UKM dengan mewujudkan industri kecil yang berdaya saing dan berperan signifikan dalam pembangunan industri nasional, hal ini pun tertera dalam RIPIN. Kabupaten Bandung menjadi salah satu wilayah dengan kegiatan pengembangan industri, Kecamatan Cimaung berdasarkan RTRW diarahkan menjadi kawasan peruntukan industri kecil, mikro dan menengah. Desa Campakamulya memiliki potensi salah satunya dalam kegiatan UMKM, potensi desa tersebut masih belum efektif dan efisien. Sehingga dilakukan pengembangan inovasi desa dengan bentuk pengembangan sentra UMKM dalam bentuk PIK (Perkampungan Industri Kecil) dengan kegiatan – kegiatan yang inovatif. Tujuan penelitian ini untuk merumuskan strategi pengembangan sentra PIK dan merumuskan strategi sistem pendukung kegiatan inovatif. Pendekatan yang digunakan yaitu normatif, pertisipatif dan teknis akademis serta pengumpulan data yang dilakukan secara primer dan sekunder. Analisis yang dilakukan yaitu (1) Analisis Kondisi UMKM, (2) Analisis Pohon Industri, (3) Analisis Teknologi Proses, (4) Analisis Pola Pergerakan, (5) Analisis Kebutuhan Prasarana, (6) Analisis Lokasi PIK dan (7) Analisis SWOT. Hasil penelitian yaitu sentra PIK dapat dilaksanakan di Desa Campakamulya dengan membuat kampung industri utama dan kampung industri lanjutan (kegiatan inovatif). Strategi pengembangan berupa kampung industri utama terletak di Dusun 2, kampung industri lanjutan tertelak diantara gabungan Dusun 3 dan 1. Strategi pengembangan kegiatan inovatif dengan memanfaatkan sisa bahan baku yang telah digunakan pada kampung industri utama agar diolah kembali menjadi suatu produk pada kampung industri lanjutan serta penambahan teknologi dalam kegiatan UMKM. 

Kata Kunci: UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), Sentra, Perkampungan Industri Kecil (PIK), Kegiatan Inovatif.

Keywords


UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), Sentra, Perkampungan Industri Kecil

Full Text:

PDF

References


Indra Asep, dkk. 2015. Model Konseptual Strategi Pengembangan Industri Kecil Menengah Berbasis Sumber Daya (Studi Kasus Pengembangan IKM di Pangalengan). Jurnal Teknologi Industri Pertanian 25 (1) : 14 – 20.

Joesyiana Kiki. 2017. Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga di Kota Pekanbaru (Studi Kasus Usaha Tas Rajut Industri Pengolahan Kreatifitas Tali Kur). Jurnal Valuta Vol. 3 No. 1. Program Studi Manajemen. Akademi Sekretari dan Manajemen Persada Bunda.

Pitaloka Diah, Eka Dahlia. 2011. Pengelolaan Kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) BPLIP Pulogadung Berbasis Masyarakat. Universitas Esa Unggul. Jakarta.

Purwanto Rahmad dan Diah Cristine. 2017. Inovasi Daerah Dalam Pembangunan Desa Berbasis Potensi Desa (Kajian Pengembangan Desa Inovasi Maos-lor, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v6i2.22959

Flag Counter   Â