Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Bahari di Kecamatan Lilialy, Kabupaten Buru
Abstract
Abstract. Tourism is one of the activities that can support the development of a region. Indonesia has the potential and natural tourism attraction of biodiversity that optimally needs to be developed for the welfare of society. Buru Regency is one of the areas that have tourism potential in the form of natural and cultural tourism. However, the natural wealth has not brought more profit due to the less optimal utilization of tourism potential and the absence of efforts to minimize the existing problems to improve the development of tourism in increasing the power and potential tourism competitiveness in Buru Regency. Lilialy Subdistrict is one of the districts in Buru regency known as coastal villages because all villages in Lilialy district are located on the coastline and some of the maritime tourist areas located in Lilialy District are also very famous for the beauty of the beach, and have an exotic sea view. The marine tourism area in Lilialy district, among others, is; Pal 5 Beach, Jikumerasa Beach and Ako Jikumerasa Beach. The Pal Beach Marine Tourism Area 5 is often visited by the community because of its strategic location and more suitable to sit and relax around the beach. The tourism area of Jikumerasa Beach is more frequented when the holidays but it is more advisable to come when the weekday because it will be quiet and make the visitor more calm enjoy the surf the waves. Ako Jikumerasa Marine Tourism area is a new tourist area built by the government by providing more tourist attractions than the beach of Pal 5 and the beach Jikumerasa, such as some means of outbound. And this beach tour has been able to attract the interest of local tourists to just travel or do outbound from the office/school in Buru Regency. Based on the above background, the purpose of this writing is to formulate the direction of the development of maritime tourism area in Lilialy district that is able to develop tourism potential that has the competitiveness and support the income of the surrounding community Tourist areas. In achieving the above objectives, the objectives of this study were to identify the policy of the district government of Buru in relation to tourism development, analyzing the support force, analyzing the level of tourism service, analyzing Projection of visitors and formulating the development of maritime tourist area in Lilialy district. According to the above, the tourism of Buru Regency requires development so that the ideal conditions are achieved. The development of tourism area is conducted with a study of policy analysis where the government policy on tourism development of Buru Regency is only limited to the plan but its implementation of tourism is still far from expectation. Based on the results of the analysis of tourism visitors will increase in the coming year. While based on the results of analysis of availability and condition of facilities supporting infrastructure is still lacking and not maximums. The analysis of the area's support based on the results of the coastal tourism area can still accommodate large numbers of visitors. From the results of the beach tourism land there are no barriers in the development of the tour. And for the Nautical Tourism Index, Pal Beach 5, Jikumerasa Beach and Ako Jikumerasa Beach have met the index for tourist attractions such as beach recreation, fishing and boating. Then the development direction for maritime tourism area. The realization of the development of tourism area can be achieved by the creation of strong and complete planning and development in accordance with the state of Lilialy tourist area and to live the principles of tourism development that To the realization of a sustainable tourism development.
Keywords: Tourism, Marine Tourism Area, Jikumerasa Beach, Development Direction.
Â
Abstrak. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang pengembangan suatu wilayah. Indonesia memilki potensi dan daya tarik wisata alam keanekaragaman hayati yang secara optimal perlu dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. Kabupaten Buru merupakan salah satu wilayah yang memilki potensi pariwisata baik itu berupa wisata alam maupun budaya. Namun, kekayaan alam tersebut belum mendatangkan keuntungan yang lebih karena kurang optimalnya pemanfaatan potensi pariwisata dan tidak adanya upaya meminimalisir permasalahan yang ada untuk meningkatkan perkembangan pariwisata dalam meningkatkan daya saing wisata yang unggulan dan berpotensial di Kabupaten Buru. Kecamatan Lilialy adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Buru yang dikenal dengan desa-desa pesisir karena semua desa di Kecamatan Lilialy terletak di pesisir pantai dan beberapa kawasan wisata bahari yang terletak di Kecamatan Lilialy juga sangat terkenal akan keindahan pantai, dan mempunyai pemandangan laut yang eksotis. Kawasan wisata bahari yang terdapat di Kecamatan Lilialy antara lain adalah ; Pantai Pal 5, Pantai Jikumerasa dan Pantai Ako Jikumerasa. Kawasan Wisata Bahari Pantai Pal 5 lebih sering dikunjungi oleh masyarakat dikarenakan lokasi yang strategis dan lebih cocok untuk duduk dan bersantai di sekitar pantai. Kawasan Wisata Bahari Pantai Jikumerasa lebih sering dikunjungi ketika hari libur tetapi lebih disarankan agar datang ketika weekday karena akan sepi dan membuat pengunjung lebih tenang menikmati desiran ombak. Kawasan Wisata Bahari Pantai Ako Jikumerasa adalah kawasan wisata yang baru dibangun oleh pemerintah dengan menyediakan atraksi wisata yang lebih banyak dari pada pantai pal 5 dan pantai jikumerasa, seperti beberapa sarana outbond. Dan wisata pantai ini sudah mampu menyedot minat wisatawan lokal untuk sekedar berwisata atau melakukan outbound dari kantor/sekolah di Kabupaten Buru.  Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan dari penulisan ini adalah merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata bahari di Kecamatan Lilialy yang mampu mengembangkan potensi wisata yang memiliki daya saing serta menunjang pendapatan masyarakat sekitar kawasan wisata. Dalam mencapai tujuan tersebut di atas, sasaran dari studi ini adalah mengidentifikasi kebijakan Pemerintah Kabupaten Buru terkait pengembangan pariwisata, menganalisis daya dukung kawsaan, menganalisis Tingkat Pelayanan Pariwisata, menganalisis proyeksi pengunjung dan merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata bahari di Kecamatan Lilialy. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka pariwisata Kabupaten Buru memerlukan pengembangan sehingga tercapai kondisi yang ideal. Pengembangan kawasan wisata dilakukan dengan kajian berupa analisis kebijakan dimana kebijakan pemerintah terhadap pengembangan pariwisata Kabupaten Buru hanya sebatas rencana namun implementasinya terhadap pariwisata masih jauh dari harapan. Berdasarkan hasil analisis proyeksi pengunjung pariwisata akan meningkat pada tahun yang akan datang. Sedangkan berdasarkan hasil analisis ketersediaan dan kondisi sarana prasarana penunjang pariwisata masih kurang dan belum maksimal. Analisis daya dukung kawasan berdasarkan hasil analisis kawasan wisata pantai masih dapat menampung pengunjung dalam jumlah yang besar. Dari hasil keseuaian lahan wisata pantai tidak terdapat pembatas dalam pengembangan wisata tersebut. Dan untuk indeks wisata bahari, Pantai Pal 5, Pantai Jikumerasa dan Pantai Ako Jikumerasa sudah memenuhi indeks untuk atraksi wisata seperti rekreasi pantai, memancing dan berperahu. Kemudian di lakukannya arahan pengembangan untuk kawasan wisata bahari. Perwujudan arahan pengembangan kawasan wisata dapat dicapai dengan dibuatnya dasar perencanaan dan pengembangan yang kuat dan lengkap sesuai dengan keadaan kawasan wisata Kecamatan Lilialy serta menjalankan asas-asas pembangunan pariwisata yang berkelanjutan demi terwujudnya suatu pengembangan pariwisata yang berkesinambungan.
Kata Kunci: Pariwisata, Kawasan Wisata Bahari, Jikumerasa, Arahan Pengembangan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Republik Indonesia. 2009. Undang – Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Lembaran Negara RI Tahun 2009. Jakarta..
Kabupaten Buru. 2012. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Kabupaten Buru tahun 2008-2028. Pemerintah Kabupaten Buru.
Kabupaten Buru. 2014. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Buru. Dispar & Kominfo, Namlea.
Yoeti, Oka A. Drs. MBA. 1992. Pengantar Ilmu Pariwisata, Penerbit Angkasa. Bandung. Hal 127, hal 184 dan hal 198 – 221.
Yoeti, Oka A. Drs. MBA. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, PT Pradnya Paramita. Jakarta. Hal 1.
Warpani, Suwarjoko. 2007. Pariwisata dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung:ITB.
Makarena, Noris. 2015. Identifikasi Potensi Pengembangan Pariwisata di Pulau Panggang Kabupaten Kepulauan Seribu. Tugas Akhir Perencanaan Wilayah dan Kota Sekola Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan ITB, Bandung
DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.21490
  Â