Peremajaan Kawasan Permukiman Cikudapateuh dalam Pengaruh Simpul Jaringan Transportasi di Kota Bandung

Wibisana Salam, Sri Hidayati Djoeffan

Abstract


Abstract. As the capital city of West Java Province, the city of Bandung in recent years has shown rapid growth and development. As the growth of the city of Bandung is increasing, it is directly proportional to the many problems that exist in the city of Bandung, one of which is the problem of slums and congestion. These problems cause functional and visual degradation. In connection with these problems, the renewal concept based on sustainable city can be a solution to these problems, where one of the strategies in the concept, in addition to environment-based development, also brings residential areas closer to one of the mass transportation transportation routes so as to reduce the use of private vehicles. One potential area in the city of Bandung is the Cikudapateuh area where the area is the meeting point of several modes of transportation such as trains and city buses as well as future LRT plans. With this potential, the Cikudapateuh area can become an integrated urban transportation hub in terms of urban planning and design that is implemented in residential areas. This study uses various analyzes such as analysis of carrying capacity and land capacity, analysis of space requirements, analysis of urban rejuvenation strategies, and pedestrian design analysis with the final results in the form of rejuvenation areas with vertical occupancy, station transit, and better circulation systems to support the creation of residential areas under the influence of transportation network nodes in the city of Bandung.

Keywords: Urban Renewal, Residential, Sustainable City, Environmental Degradation.



Abstrak. Kota Bandung sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Barat, dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat. Seiring pertumbuhan Kota Bandung yang semakin meningkat, berbanding lurus dengan banyaknya permasalahan yang ada di Kota Bandung, salah satunya permasalahan permukiman kumuh dan kemacetan. Permasalahan tersebut menyebabkan terjadinya degradasi fungsional dan visual. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, konsep peremajaan berbasis sustainable city dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut, dimana salah satu strategi dalam konsep tersebut, selain pembangunan yang berbasis lingkungan, juga mendekatkan kawasan permukiman dengan salah satu jalur angkutan transportasi massal sehingga dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi. Salah satu kawasan yang berpotensi di Kota Bandung adalah kawasan Cikudapateuh dimana pada kawasan tersebut menjadi titik pertemuan dari beberapa moda transportasi seperti kereta api dan bis kota juga rencana LRT di masa depan. Dengan adanya potensi tersebut, kawasan Cikudapateuh dapat menjadi sebuah kawasan simpul transportasi perkotaan yang terpadu dari segi perencanaan dan perancangan kota yang diimplementasikan pada kawasan permukiman. Studi ini menggunakan berbagai analisis seperti analisis daya dukung dan daya tampung lahan, analisis kebutuhan ruang, analisis strategi peremajaan kota, dan analisis perancangan pedestrian dengan hasil akhir atau output berupa konsep peremajaan kawasan dengan hunian vertikal, rencana sirkulasi dan parkir, serta sistem sirkulasi yang lebih baik berbasis konsep sustainable city, livable city, demi mendukung terciptanya kawasan permukiman dalam pengaruh simpul jaringan transportasi di Kota Bandung.

Kata Kunci: Permukiman, Peremajaan Kota, Degradasi Lingkungan, Sustainable


Keywords


Permukiman, Peremajaan Kota, Degradasi Lingkungan, Sustainable

Full Text:

PDF

References


Amo, F. M., Kumurur, V. A., Lefrandt, L. I. R., & Moniaga, I. L. (2013). Analisis Kebutuhan Jalur Pedestrian Di Kawasan Kota Lama Manado. Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota Universitas Sam Ratulangi Manado, Volume 5.

Chiara, Joseph. 1997. Standar Perancangan Tapak. Erlangga. Jakarta.

Hardiana, D. R. (2018). Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dalam Pembangunan Kota Berkelanjutan di Jakarta.

Martokusumo, W. (2008). Revitalisasi, Sebuah Pendekatan dalam Peremajaan Kawasan. SAPPK ITB, Volume 19 No. 3.

Muta’ali, L. 2015. Penyusunan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem Sebagai Dasar Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

RDTR Kota Bandung 2011-2031

RTRW Kota Bandung 2011-2031.

Samli, A. (2012). Analisis Pengembangan Kota Berdasarkan Kondisi Fisik Wilayah Kota Masohi Ibukota Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Plano Madani, Vol. 1 No. 1.

Sesoria, A. A. P. (2018). ANALISIS KESESUAIAN KAWASAN SIMPUL TRANSIT LRT KORIDOR 3 BANDUNG DENGAN KRITERIA TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (Skripsi). Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Shirvani, H. 1985. The Urban Design Process. Van Nostrand Reinhold Company. New York.

SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Kawasan Fasilitas Perkotaan.

Wigananda, M. H., & Anak Agung Gede Kartika, S.T., M.Sc. (2012). Analisis Kinerja Jalur Pedestrian di Kota Surabaya (Studi Kasus: Jl. Pemuda). Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Volume 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.15081

Flag Counter   Â