Kajian Manajemen Pembangunan Tata Ruang dan Infrastruktur di Kota Bandung

Mukhlis Silmi Kaffah, Ernady Syaodih

Abstract


Abstract. World Bank noted 52% of the total Indonesian population live in urban areas. World Bank predicted in 2025 there were about 68% of Indonesia's population living in cities. Bandung City, which was originally planned only to hold about 300.000 people, in 2016 has been inhabited by 2.481.469 people (BPS Kota Bandung, 2017). The condition raises many problems, especially spatial and infrastructure such as land conversion (spatial patterns and zoning), lack of green open space, congestion (transport), waste management (environment), and flooding. This certainly indicates the management of urban development that has not been good. The study entitled "Spatial and Infrastructure Development Management Study in Bandung City" aims to find out the development management of spatial and infrastructure in Bandung City. The approach method in this study was conducted with qualitative and quantitative approaches. The data sources used are primary data in the form of interviews and questionnaires and secondary data in the form of library research, institutional, and internet. While the analysis method used in this research is descriptive analysis and descriptive statistical analysis. Based on the analysis and study, it could be concluded that the development management of spatial and infrastructure in Bandung City is good enough. Aspects of the organization and implementation of the plan has worked well with various innovations made. Planning aspect is actually complete and well, just have a deficiency in the dissemination plan. While aspects of monitoring, evaluation, and control as well as aspects of community participation still has many shortcomings that need to be improved.

Keywords : population, development management, spatial and infrastructure, Bandung City

Abstrak. Bank Dunia mencatat 52 % dari total populasi penduduk Indonesia tinggal di area perkotaan. Bank Dunia memprediksi pada tahun 2025 ada sekitar 68 % penduduk Indonesia yang tinggal di kota. Kota Bandung yang pada awalnya direncanakan hanya untuk menampung sekitar 300.000 penduduk, pada tahun 2016 telah dihuni oleh 2.481.469 jiwa (BPS Kota Bandung, 2017). Kondisi tersebut menimbulkan banyak persoalan, khususnya tata ruang dan infrastruktur seperti alih fungsi lahan (pola ruang dan zonasi), minimnya ruang terbuka hijau (RTH), kemacetan (transportasi), pengelolaan sampah (lingkungan), dan banjir. Hal ini tentu mengindikasikan adanya manajemen pembangunan kota yang belum baik. Penelitian dengan judul “Kajian Manajemen Pembangunan Tata Ruang dan Infrastruktur di Kota Bandung†ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pembangunan tata ruang dan infrastruktur di Kota Bandung. Metode pendekatan dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Adapun  sumber data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dan kuesioner serta data sekunder berupa penelitian pustaka, instansional, dan internet. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa manajemen pembangunan tata ruang dan infrastruktur di Kota Bandung sudah cukup baik. Aspek organisasi dan pelaksanaan rencana telah berjalan baik dengan berbagai inovasi yang dilakukan. Aspek perencanaan pun sebenarnya telah lengkap dan baik, hanya saja memiliki kekurangan pada sosialisasi rencana. Sedangkan aspek pengawasan, evaluasi, dan pengendalian serta aspek partisipasi masyarakat masih memiliki banyak kekurangan yang perlu ditingkatkan.

Kata kunci : penduduk, manajemen pembangunan, tata ruang dan infrastruktur, Kota Bandung


Keywords


Penduduk, Manajemen Pembangunan, Tata Ruang dan Infrastruktur, Kota Bandung

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistika. 2013. Proyeksi Penduduk Indonesia 2015 – 2035. Jakarta: Badan Pusat Statistika.

Badan Pusat Statistika. 2017. Kota Bandung Dalam Angka Tahun 2017. Bandung: Badan Pusat Statistika.

Bappeda. 2011. Laporan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011 – 2031. Bandung: Bappeda.

Bappeda. 2013. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013 – 2018. Bandung: Bappeda.

Detik Finance. 2010. Jumlah Penduduk Kota Dominasi Penduduk Desa di 2015. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-1402139/jumlah-pendu duk-kota-dominasi-penduduk-desa-di-2015. Diakses pada 1 Agustus 2018.

Dinas Penataan Ruang Kota Bandung. 2014. Laporan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang Kota Bandung Tahun 2015 – 2035. Bandung: Dinas Penataan Ruang Kota Bandung.

Karlenzig, Warren. 2010. Chapter 2 – Delivering Effective Urban Management on Shanghai Manual A Guide for Sustainable Urban Development in the 21st Century. Shanghai: United Nations.

Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Pitoko, Ridwan Aji. 2016. 52 Persen Penduduk Tinggal di Kota, Urbanisasi Mendesak Dikendalikan. https://properti.kompas.com/read/2016/11/07/190000621/52.persen.penduduk.tinggal.di.kota.urbanisasi.mendesak.dikendalikan. Diakses pada 1 Agustus 2018.

Syaodih, Ernady. 2015. Manajemen Pembangunan Kabupaten dan Kota. Bandung: PT. Refika Aditama

Undang-Undang RI No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Walikota Bandung. 2017. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Bandung Tahun 2016.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pwk.v0i0.13705

Flag Counter   Â