Analisis Wacana Pada Film "Kita Vs Korupsi"

Julian Adeputra, Muthia Umar

Abstract


Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Film Kita VS Korupsi merupakan produksi kerja sama antara KPK, USAID, Transparency International Indonesia, Management Systems International, dan Cangkir Kopi. Medium film dipilih untuk menyampaikan pesan antikorupsi karena sebagai budaya massa atau pop culture, film dianggap efektif untuk menjangkau khalayak.  
Dengan menggunakan teori Teun Van Djik, maka tujuan penelitian ini difokuskan kepada skenario pada film â€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamu†yang ditinjau dari Struktur Makro, Superstruktur, dan Struktur Mikro. Serta tinjauan kognisi sosial serta konteks sosial yang mempengaruhi pembuatan sekenario pada filmâ€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamuâ€.
Untuk menganalisis skenario pada film â€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamuâ€, metode yang digunakan adalah metode Deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan scenario pada film â€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamuâ€, serta mengumpulkan berbagai literatur, buku, dan tulisan yang berkaitan dengan penelitian.
Dari hasil penelitian diketahui, Analisi teks pada film â€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamu†yang meliputi Struktur Makro yang digunakan adalah kampanye Anti Korupsi., Superstruktur yang digunakan menggunakan Omnibus dan metode tiga babak serta dan lima tahapan. Serta Struktur Mikro yang di ilustrasikan oleh seorang Lurah yang mengumbar janji (Rumah Perkara) dan seorang “Calo†di KUA yang memper-jualbelikan legalitas untuk mempermudah proses pernikahan (Aku Padamu). Kognisi sosial penulis sangat dipengaruhi oleh aktifitas korupsi yang sering terjadi di negara Indonsesia ini dan semangat dalam diri untuk menyuarakan anti korupsi. Konteks Sosial skenario didominasi oleh lembaga KPK dalam program kampanyenya “Anti korupsi dan semua masyarakat (dari lomba ide cerita, tokoh media, aktivis, media sosial, jurnalis). Dan film ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat di tanah air dengan menyemarakan nilai-nilai kejujuran, dan Anti Korupsi.

 

Film is a medium of mass communication is very important to communicate about a reality that happens in everyday life.Film Kita vs Korupsi is the production of cooperation between the Commission, USAID, Transparency International Indonesia, Management Systems International and Cangkir Kopi. Medium films selected to convey the message of anti-corruption as a mass culture or pop culture, movies are considered effective for reaching an audience. By using the theory of Teun Van Djik, then the purpose of this study focused on the screenplay of the movie "Kita Vs Korupsi’ segments “Rumah Perkara†and “Aku Padamu†which in terms of structure Macro, superstructure, and microstructure. As well as a review of social cognition and social context influence the making of the scenario in the film “Kita Vs Korupsi’ segments “Rumah Perkara†and “Aku Padamuâ€. To analyze the scenario in the film "Kita Vs Korupsi’ segments “Rumah Perkara†and “Aku Padamu†the method used is descriptive method qualitative discourse analysis approach. Data collection techniques done by observation scenario of the movie "Kita Vs Korupsi’ segments “Rumah Perkara†and “Aku Padamuâ€, as well as collecting a variety of literature, books, and papers related to the research. The survey results revealed, Analysis of text in the movie "Kita Vs Korupsi’ segments “Rumah Perkara†and “Aku Padamu†which includes Structure Macro used was a campaign against Corruption., Superstructures used using Omnibus and methods of the three rounds as well and five stages. As well as the microstructure is illustrated by a village chief who promises (Rumah Perkara) and a "Calo" in which take into KUA-jualbelikan legality to simplify the process of marriage (Aku Padamu). Social cognition writer strongly influenced by the activity of the corruption that often occurs in these Indonsesia country and the spirit within to voice anti-corruption. Social Context scenario is dominated by institutions KPK campaign platform "Anti-corruption and all the people (of the race story ideas, media figures, activists, social media, journalists). And the film is addressed to all levels of society in the country to enrich the values of honesty, and Anti-Corruption.

Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Film Kita VS Korupsi merupakan produksi kerja sama antara KPK, USAID, Transparency International Indonesia, Management Systems International, dan Cangkir Kopi. Medium film dipilih untuk menyampaikan pesan antikorupsi karena sebagai budaya massa atau pop culture, film dianggap efektif untuk menjangkau khalayak.  
Dengan menggunakan teori Teun Van Djik, maka tujuan penelitian ini difokuskan kepada skenario pada film â€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamu†yang ditinjau dari Struktur Makro, Superstruktur, dan Struktur Mikro. Serta tinjauan kognisi sosial serta konteks sosial yang mempengaruhi pembuatan sekenario pada filmâ€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamuâ€.
Untuk menganalisis skenario pada film â€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamuâ€, metode yang digunakan adalah metode Deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan scenario pada film â€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamuâ€, serta mengumpulkan berbagai literatur, buku, dan tulisan yang berkaitan dengan penelitian.
Dari hasil penelitian diketahui, Analisi teks pada film â€Kita Versus Korupsi†segmen â€Rumah Perkara†dan â€Aku Padamu†yang meliputi Struktur Makro yang digunakan adalah kampanye Anti Korupsi., Superstruktur yang digunakan menggunakan Omnibus dan metode tiga babak serta dan lima tahapan. Serta Struktur Mikro yang di ilustrasikan oleh seorang Lurah yang mengumbar janji (Rumah Perkara) dan seorang “Calo†di KUA yang memper-jualbelikan legalitas untuk mempermudah proses pernikahan (Aku Padamu). Kognisi sosial penulis sangat dipengaruhi oleh aktifitas korupsi yang sering terjadi di negara Indonsesia ini dan semangat dalam diri untuk menyuarakan anti korupsi. Konteks Sosial skenario didominasi oleh lembaga KPK dalam program kampanyenya “Anti korupsi dan semua masyarakat (dari lomba ide cerita, tokoh media, aktivis, media sosial, jurnalis). Dan film ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat di tanah air dengan menyemarakan nilai-nilai kejujuran, dan Anti Korupsi.

Keywords


Discourse Analysis, Film, Corruption

References


Alo, Liliweri. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Alo, Liliweri. 2004. Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.

Moleong, Lexy. J. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung.

Palapa, M. O. dan Atang Syamsudin. 1983. Studi Ilmu Komunikasi. Bandung: Fikom Unpad.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.4593

Flag Counter   Â