Fanatisme Penggemar Boygroup Korea BTS dalam Bermedia Sosial di Twitter

Vega Monika Pramesti, Ririh Dwiantari

Abstract


Abstract. This study aims to describe the fanaticsm that occurs among the fans of Korean boygrup BTS when using social media Twitter. The paradigm used is constructivism which explains the paradigm of observing social action through direct observation of objects it carefully examined in producing and building social environments. This research used descriptive qualitative, the data collection were using semi-structured interviews, and observations of membership participants. The informants were selected using a purposive sampling techniques. The subjects of the research are four people of ARMY’s,  a key informant from the one community of BTS in Jabodetabek aged 10-24 years old who actively used their Twitter account for fangirling, and one people of hater who also actively used Twitter account. The difference between this study from the previous study that Twitter isn’t just a social media who used by ARMY for fanatism, but also as a social media for BTS to promotion their artistic and activities as an idol, and also a place to interpret something that insolves them as a world idol. The results of this study, from five activities fangirling according McCudden are meaning making, meaning sharing, poaching, collecting, and knowledge building showed that ARMY will used their Twitter account to keep having a relationships with their idol and other fans, also expressing all of defense against the hate speech aimed their idol.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fanatisme yang terjadi dikalangan penggemar boygrup Korea BTS ketika menggunakan media sosial Twitter. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme yang menjelaskan tentang paradigma dalam mengamati aksi sosial melalui pengamatan secara langsung pada objek yang di teliti dalam menghasilkan dan membangun lingkungan sosial. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan datanya yaitu wawancara semi terstruktur, dan observasi partisipan membership. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah empat orang ARMY, seorang key informan dari satu komunitas penggemar BTS di Jabodetabek dengan usia 10-24 tahun yang aktif menggunakan akun Twitternya untuk melakukan kegiatan fangirling, dan seorang haters yang juga aktif menggunakan akun Twitter. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulunya bahwa Twitter bukan hanya sebagai media untuk kegiatan fanatisme ARMY tapi juga sebagai media untuk mempromosikan karya dan kegiatan BTS sebagai seorang idola dan juga wadah untuk menginterpretasikan suatu hal yang melibatkan dirinya sebagai seorang idola dunia. Hasil dari penelitian ini juga membuktikan dari ke lima aktivitas fangirling menurut McCudden yaitu meaning making, meaning sharing, poaching, collecting, dan knowledge building menunjukkan bahwa ARMY akan menggunakan akun Twitternya untuk terus menjalin hubungan dengan idola dan penggemar lain, juga mengekspresikan segala bentuk pembelaan atas ujaran kebencian yang ditujukan untuk idolanya.


Keywords


Fanatisme, Twitter, Media sosial, Media baru.

Full Text:

PDF

References


Afrialiana, Y. (2016). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Fanatisme Anggota Komunitas “ N Aruto Cosplay Group ” Ba Ndung. E-Proceeding of Management, 3(3), 3881–3887.

Azeharie, S. (2014). Analisis Penggunaan Twitter Sebagai Media Komunikasi Selebritis Di Jakarta. Jurnal Komunikasi Untar, 6(2), 83–98.

Cahyono, A. S. (2016). 79-148-1-Sm (1). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia, 9(1), 140–157. http://jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/view/79

Clinten, B. (2019). Pengguna Aktif Harian Twitter Indonesia Diklaim Terbanyak. Kompas.Com. https://tekno.kompas.com/read/2019/10/30/16062477/pengguna-aktif-harian-twitter-indonesia-diklaim-terbanyak

Creeber, G., & Martin, R. (2009). Digital Cultures: Understanding New Media.

Afrialiana, Y. (2016). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Fanatisme Anggota Komunitas “ N Aruto Cosplay Group ” Ba Ndung. E-Proceeding of Management, 3(3), 3881–3887.

Azeharie, S. (2014). Analisis Penggunaan Twitter Sebagai Media Komunikasi Selebritis Di Jakarta. Jurnal Komunikasi Untar, 6(2), 83–98.

Cahyono, A. S. (2016). 79-148-1-Sm (1). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia, 9(1), 140–157. http://jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/view/79

Clinten, B. (2019). Pengguna Aktif Harian Twitter Indonesia Diklaim Terbanyak.Kompas.Com. https://tekno.kompas.com/read/2019/10/30/16062477/pengguna-aktif-harian-twitter-indonesia-diklaim-terbanyak.

Creeber, G., & Martin, R. (2009). Digital Cultures: Understanding New Media.

Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Kencana Prenada Media Group.

McCudden, M. L. (2011). Degrees of Fandom: Authenticity & Hierarchy in the Age of Media Convergence. 154.

Nurudin. (2015). Pengantar Komunikasi Massa. PT RajaGrafindo Persada.

Nurullita, V. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Twitter @Metrotvtoday Dalam Membangun Engagement Dengan Pemirsa Program “Prime Talk” Di Metro Tv. Inter Community: Journal of Communication Empowerment, 1(1). https://doi.org/10.33376/ic.v1i1.357

Puspita, A. W. (2016). Analisis Penggunaan Media Sosial Twitter Oleh Pejabat Publik dalam Penerapan Good Governance. Digilib.Unila.Ac.Id, 2–77.

Puspita, Y. (2015). The Usage of New Media to Simplify Communication and Transaction of Gay Prostitute. Jurnal Pekommas, 18(3), 203–212.

Rinata, A. R., & Dewi, S. I. (2019). Fanatisme Penggemar Kpop Dalam Bermedia Sosial Di Instagram. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2), 13. https://doi.org/10.14710/interaksi.8.2.13-21

Riona, J., & Krisdinanto, N. (2021). Ketika Fans ‘Menikahi’ Idolanya: Studi Fenomenologi tentang Loyalitas Fandom BTS. Avant Garde, 9(1), 16. https://doi.org/10.36080/ag.v9i1.1304

Sagita, A., & Kadewandana, D. (2017). Hubungan Parasosial di Media Sosial (Studi pada Fandom Army di Twitter). Journal of Strategic Communication, 8(1), 45–58. http://journal.univpancasila.ac.id/index.php/coverage/article/view/582

Sahputra, D. (2019). Perlindungan Hak-Hak Anak dalam Perspektif Komunikasi Massa. Jurnal HAM, 10(2), 233. https://doi.org/10.30641/ham.2019.10.233-248

Sekarwangi, A. P., & Imran, A. I. (2019). Penggunaan Bahasa Korea (Hangeul) dalam Instagram sebagai Bentuk Presentasi Diri. Nyimak (Journal of Communication), 3(1), 61. https://doi.org/10.31000/nyimak.v3i1.1128

Syafitri, I., & Yulianto, K. (2021). Pengaruh Iklan Instagram Terhadap Respons Konsumen. Inter Community: Journal of Communication Empowerment, 2(1), 31–44. http://www.interstudi.edu/journal/index.php/intercommunity/article/view/544




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v8i1.31771

Flag Counter   Â