Hubungan Penayangan Sinetron Anak Langit dengan Perilaku Agresif Siswa–siswi di SMK Grafika Lektur Jakarta Selatan

Rizky Prasetyo Putra, Muhammad Darwinsyah

Abstract


Abstract. Television is one of the broadcast media that has undergone the most change or evolution. Various broadcast program shows come through this media, different interpretations will emerge from the community as viewers. Now, television has become an important necessity among adolescents. This happens because one of the characteristics of the form of broadcast media is that it is intrinsically able to change the behavior of the audience. As part of the development of a new audio-visual culture, television has become an attraction for thoughts that have an impact on the wider community. For this reason, this study aims to see the relationship between soap operas and adolescent behavior . This study uses a quantitative approach with respondents obtained from 83 students of SMK Grafika Lastra. The results of this study show that the results of the test show evidence of the relationship formed between the two independent variables, namely Sineton Impressions and the dependent variable, namely Aggressive behavior and referring to the coefficient interval does not mean that the value shows a strong relationship. While the test results of the coefficient of determination of variables are able to explain the variance of aggressive behavior variables. These findings suggest some practical implications for optimizing a broadcast with random identifiable adolescent behavior. Furthermore, this study can provide a basis for the refinement of the Social Learning Theory approach and can understand soap opera shows with adolescent aggressive behavior.

Keywords : Soap Operas, Social Learning Theory, Aggressive Behavior.

Abstrak. Televisi merupakan salah satu media penyiaran yang paling banyak mengalami perubahan atau evolusi. Berbagai tayangan program siaran datang melalui media ini, interprestasi yang berbeda akan muncul dari komunitas sebagai penonton. Kini, televisi telah menjadi kebutuhan penting di antara kalangan remaja. Hal ini terjadi karena salah satu ciri dari bentuk media penyiaran yaitu secara intrinsik mampu mengubah perilaku penonton Sebagai bagian dari pengembangan budaya audio visual baru, televisi menjadi daya tarik pemikiran yang berdampak pada masyarakat luas untuk itu tujuan pada penelitian ini melihat hubungan antara tayangan sinetron dengan perilaku remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif dengan Responden yang diperoleh dari 83 siswa-siswi SMK Grafika Lektur. Hasil Penelitian ini terlihat bahwa hasil nilai uji korelasi menunjukan kekuatan hubungan yang terbentuk antara dua variabel independen yaitu Tayangan Sineton dan variabel dependen yaitu Perilaku Agresif dan mengacu pada interval koefisien korelasi maka dapat diartikan nilai tersebut menunjukan hubungan yang kuat. Sedangkan hasil uji koefisien determinasi variabel yang mampu menjelaskan keragaman (variance) dari variabel perilaku agresif. Temuan ini menunjukkan beberapa implikasi praktis untuk mengoptimalkan suatu tayangan sinetron dengan perilaku agresif remaja yang dapat diidentifikasi kembali secara komprehensif. Lebih lanjut, penelitian ini dapat memberikan dasar untuk penyempurnaan dari pendekatan Teori Belajar Sosial (social learning theory) dan dapat memahami peran tayangan sinetron dengan perilaku agresif remaja.

Kata Kunci : Tayangan Sinetron, Teori Belajar Sosial, Perilaku Agresi.


Keywords


Tayangan Sinetron, Teori Belajar Sosial, Perilaku Agresi.

Full Text:

PDF

References


Bandura, A. (2010). Self-Efficacy. The Corsini Encyclopedia of Psychology, 1–3.

Dayakisni, T. (2012). Psikologi Sosial. Malang : UMM press.

Diahloka, C. (2012). Pengaruh Sinetron Televisi dan Film terhadap Perekembangan Moral Remaja. Jurnal Reformasi, 2(1), 23–29. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2009.11.002

Bandura, A. (2010). Self-Efficacy. The Corsini Encyclopedia of Psychology, 1–3.

Dayakisni, T. (2012). Psikologi Sosial. Malang : UMM press.

Diahloka, C. (2012). Pengaruh Sinetron Televisi dan Film terhadap Perekembangan Moral Remaja. Jurnal Reformasi, 2(1), 23–29. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2009.11.002

Effendy, O. U. (2002). Dinamika Komunikasi (T. Surjaman, Ed.). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hidayati, K. B., & Farid, M. (2016). Konsep Diri, Adversity Quotient dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 5(02), 137–144. https://doi.org/10.30996/persona.v5i02.730

Jannah, L. M., & Prasetyo, B. (2011). Pendekatan Kuantitatif. In Materi Pokok Metode Penelitian Kuantitatif (pp. 1–19).

Nabavi, R. T. (2012). Bandura’s Social Learning Theory & Social Cognitive Learning Theory.

Nurhayati. (2016). Pengaruh Menonton Tayangan Kekerasan pada Sinetron Anak Jalanan di RCTI terhadap Perilaku Agresif Anak di SMP Negeri 3 Sinjai Utara (Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Retrieved from http://repositori.uin-alauddin.ac.id/279/#:~:text=Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat,SMP Negeri 3 Sinjai Utara.&text=Sementara itu%2C menonton tayangan kekerasan,anak sebesar 80%2C7%25.

Oktavian, S., & Fatmawati. (2018). Pengaruh Tayangan Sinetron Anak Langit SCTV terhadap Perilaku Agresif Pada Remaja (Survei Terhadap Siswa-Siswi Mts Manaratul Islam Jakarta). Wardah: Jurnal Dakwah Dan Kemasyarakatan, 19(01), 33–52.

Panji, Y. (2011). Pendekatan dalam Penelitian Sosial. In Metode Penelitian Komunikasi (pp. 0–10). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Rahmawati, Z. (2014). Komunikasi Massa dan Efek Media terhadap Individu.

SCTV. (2019). Drama Anak Langit.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susantyo, B. (2011). Memahami Perilaku Agresif: Sebuah Tinjauan Konseptual. Informasi, 16(03), 189–202.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v7i1.27181

Flag Counter   Â