Makna Buzzer di Media Sosial

Akmal Ghani, Alex Sobur

Abstract


Abstract. This research is motivated by the emergence of the political buzzer phenomenon every time Indonesia enters a political year. Especially after the 2019 presidential election was over, the twitter is still enlivened by the presence of buzzers even today, now it is not only a matter of the political year that buzzers can appear whenever discussing any political issue, so buzzers are often seen as a negative thing. Therefore, the researcher tries to construct the meaning of buzzer on twitter, using qualitative research methods and also the phenomenological approach of Alfred Schutz. Researchers will find out how buzzers define their identity, determine the informant's motive for being a buzzer, and also find out the experiences of these political buzzers, both positive and negative impacts. The results of the study indicate that the two informants interpret their identity as a buzzer as a person who is free to express their political opinions and views on social media. The motive for being a buzzer researcher is categorized into a cause motive and in order motive where differences are found in the motives of the two informants, but they find the same motive for the purpose of both of them being a political buzzer. Apart from that, in terms of experience, neither of them felt the negative impact of the messages they conveyed while being a political buzzer.

Keywords: Buzzer, Social Media, Twitter, Meaning Construction, Phenomenology, Alfred Schutz, Meaning, Political Buzzer.

Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi dengan selalu munculnya fenomena buzzer politik setiap kali Indonesia memasuki tahun politik. Terlebih pasca pemilu presiden 2019 lalu selesai, jagat media sosial twitter masih di ramaikan dengan kehadiran dari para buzzer bahkan hingga sampai saat ini, kini tidak hanya pada tahun politik para buzzer bisa muncul kapanpun membahas isu politik apapapun, sehingga para buzzer sering dianggap sebagai suatu hal yg negatif. Maka dari itu peneliti mencoba mengonstruksi makna dari buzzer di media sosial twitter, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan juga pendekatan fenomenologi dari Alfred schutz. peneliti akan mencari tahu bagaimana para buzzer memaknai identitas mereka, mengetahui motif informan menjadi seorang buzzer, dan dan juga mencari tahu pengalaman para buzzer politik ini, baik dampak positif atau negatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua informan memaknai identitasnya sebagai seorang buzzer sebagai orang yang bebas mengemukakan pendapat dan pandangan politiknya di sosial media. Motif menjadi seorang buzzer peneliti kategorikan menjadi motif sebab dan motif tujuan dimana ditemukan perbedaan pada motif sebab kedua informan, namun di temukan kesamaan motif tujuan keduanya menjadi seorang buzzer politik. Selian itu dari segi pengalaman keduanya sama- sama tidak merasakan dampak negaif dari pesan-pesan yang disampaikan selama menjadi seorang buzzer politik.

Kata Kunci : Buzzer, Media Sosial, Twitter, Konstruksi Makna, Fenomenologi,  Alfred Schutz, Makna, Buzzer Politik.


Keywords


Buzzer,Media Sosial, Twitter, Konstruksi Makna, Fenomenologi, Alfred Schutz, Makna,Buzzer Politik.

Full Text:

PDF

References


Helianthusinfri, Jefferly. 2014. 1 Juta Rupiah Pertama Anda dari Twitter. Jakarta :Elex Media Komputindo.

Moleong, Lexy J. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2013. Filsafat Komunikasi:tradisi dan metode fenomenologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hasbiansyah, O. 2005, “Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik penelitian†dalam ilmu sosial dan komunikasi†dalam MediaTor, volume 9, nomor 1, 2008 (hlm 164-180)

Kemp, Simon.2020 “ Digital 2020: Indonesiaâ€

https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v7i1.25550

Flag Counter   Â