Implementasi Fact-Checking Pada Media Online

Kireina Dwi Faraumina, Rita Gani

Abstract


Abstract. This fusion of communication boundaries certainly has a major effect on the mass media, namely the proliferation of disinformation which is often called hoax. The tendency of the public to use social media to obtain information, of course, erodes the credibility of the mass media as a trusted platform. For this reason, information appears every second without knowing the main source and often cannot be trusted. It is often overlooked and the public tends to harm many parties. In the case of this disinformation intersection, fact-checking journalism (fact verification) emerged, one of which was Tempo.co's Cek Fakta Rubric as a form of application of this understanding. To be clearer in understanding the practice of fact-checking, researchers discussed the COVID-19 pandemic as a reference because they reviewed the increasing disruption of information at that time. This research uses qualitative methods with a case study approach. Researchers are trying to find the implementation of journalism by Tempo.co in educating the public about digital literacy. The results of this research include: (1) Tempo's Cek Fakta Rubric has a collaboration system with Mafindo and digital tracking techniques to carry out fact checking; (2) Changes that occurred after carrying out a fact check improved the image of the Tempo media and built a discussion public place (public space); (3) Tempo.co maintains the Cek Fakta Rubric because it is to answer netizens' anxiety and threaten the social fabric of Indonesian society.

Keywords : Fact-checking Journalism, Online Media, Case Studies.

Abstrak. Peleburan batas-batas komunikasi ini tentu berpengaruh besar pada media massa, yaitu maraknya disinformasi yang sering disebut hoaks. Kecenderungan khalayak menggunakan media sosial dalam meraih informasi, tentunya mengikis kredibilitas media massa sebagai platform terpercaya. Untuk itu, informasi kian muncul tiap detik tanpa diketahui sumber utamanya dan kerap kali dipercaya khalayak. Sering kali memicu ketegangan dan perdebatan publik yang cenderung merugikan banyak pihak. Dalam upaya menangani ketimpangan disinformasi ini muncul jurnalisme periksa fakta (fact-checking), salah satunya Kanal Cek Fakta milik Tempo.co sebagai bentuk penerapan paham tersebut. Untuk lebih jelas dalam memahami praktik periksa fakta, peneliti membahas pandemi COVID-19 sebagai salah satu acuan karena meninjau gangguan informasi yang meningkat pada masa itu. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti berusaha menemukan implementasi jurnalisme periksa fakta yang dilakukan Tempo.co dalam mengedukasi khalayak tentang literasi digital. Hasil dari penelitian ini, diantaranya: (1) Kanal Cek Fakta Tempo memiliki sistem kolaborasi bersama Mafindo dan teknik digital tracking untuk melaksanakan periksa fakta; (2) Perubahan yang terjadi setelah melakukan periksa fakta meningkatkan citra media Tempo dan membangun forum publik (public sphere); (3) Tempo.co mempertahankan Kanal Cek Fakta karena untuk menjawab kegelisahan netizen dan mengancam social fabric masyarakat Indonesia.

Kata Kunci : Jurnalisme Periksa Fakta, Media Online, Studi Kasus.


Keywords


Jurnalisme Periksa Fakta, Media Online, Studi Kasus.

Full Text:

PDF

References


Harsono, Andreas. 2010. Agama Saya adalah Jurnalisme. Yogyakarta: PT Kanisius.

Kovach, Bill., Tom Rosenstiel. 2006. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta: Yayasan Pantau.

UNESCO. 2018. Journalism, ‘Fake News’, & Disinformation Handbook for Journalism Education and Training. Prancis: UNESCO.

Wendratama. 2019. Jurnalisme, ‘Berita Palsu’, & Disinformasi Konteks Indonesia. Jakarta: UNESCO.

Daymon, Christine dan Immi Holloway. 2008. Riset Kualitatif dalam Public Relations Marketing Communications. Yogyakarta: Bentang.

Yin, Robert. K. 2003. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: Rajawali Pers.

Gani, Rita. 2018. “KELOMPOK SASARAN KEGIATAN LITERASI DIGITAL†dalam Jurnal Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jatim. Universitas Islam Bandung. Volume 01, Nomor 1, 2018 (hlm. 1-14).

Nuralifah, Mufti dan Irwansyah. 2019. “Fact-Checking Journalism sebagai Platform Kolaborasi Human and Machine pada Jurnalisme Digital†dalam Jurnal Komunikasi. Universitas Indonesia. Volume 13, Nomor 2, April 2019 (hlm. 121-134).




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v7i1.25461

Flag Counter   Â