Konstruksi Berita Kasus Korupsi E-KTP Setya Novanto di Media Online

Aldi Hamdan Yuafialdillah, Ratri Rizki K

Abstract


Abstract. Media that became a means of political communication tend to have a supported party or a party to be downed by the media using the news they published. The existence of hidden interests from the mass media also influences the news that conveyed to the public.Then it makes the facts in the news received by the reader is not a fact that has a hundred percent objectivity, but the first received fact that has passed the construction process. Interesting thing for the researcher in this study is Setya Novanto who currently serves as Chairman of the 2014-2019 in DPR (Legislative Asembly of Indonesia) and General Chairman of the 2016-2019 Golkar Party who entered the list of suspects in corruption cases of e-KTP project procurement by the KPK (Corruption Eradication Commission) and also whether the position he has affects the news published by the mass media. Using constructivism paradigm and qualitative approach, this research conducted to find out how the mass media, especially on online media viva.co.id and mediaindonesia.com frame or construct news on the issue of Setya Novanto's E-KTP corruption case and how are the viva.co.id and mediaindonesia.com alignments in the news. In the process, this study analyzes the news of viva.co.id and mediaindonesia.com using the method of framing analysis from Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki, which the elements examined are syntactic, script, thematic, and rhetorical of a news. The final result of this study shows that viva.co.id and mediaindonesia.com have a different frame in reporting the issue of Setya Novanto's E-KTP corruption case. In its announcement, viva.co.id tends to be in the Setya Novanto side by reporting which is only informative, while mediaindonesia.com in its news appears to be in the KPK side.

Keywords: Framing, Media Alignments, Media Online, E-KTP Corruption Case, Setya Novanto

 

Abstrak. Media yang menjadi sarana komunikasi politik cenderung memiliki pihak yang didukung atau pihak yang akan dijatuhkan oleh media itu menggunakan pemberitaan yang diterbitkannya. Adanya kepentingan terselubung dari media massa turut mempengaruhi berita yang disampaikan kepada khalayak, yang kemudian membuat fakta dalam pemberitaan yang diterima oleh pembaca bukanlah fakta yang memiliki nilai keobjektifan seratus persen, melainkan fakta yang diterima terlebih dahulu telah melewati proses konstruksi. Hal yang menarik bagi penulis dalam penelitian ini, yaitu terhadap Setya Novanto yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR 2014-2019 dan Ketua Umum Partai Golkar 2016-2019 yang masuk kedalam daftar tersangka kasus korupsi pengadaan proyek e-KTP oleh KPK dan juga apakah dengan jabatan yang dia miliki mempengaruhi pemberitaan yang diterbitkan oleh media massa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana media massa khususnya pada media online viva.co.id dan mediaindonesia.com membingkai atau mengkonstruksikan berita isu kasus korupsi E-KTP Setya Novanto serta bagaimana keberpihakan viva.co.id dan mediaindonesia.com dalam pemberitaan terkait isu tersebut. Dalam prosesnya penelitian ini menganalisis pemberitaan viva.co.id dan mediaindonesia.com menggunakan metode analisis framing dari model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, dimana unsur atau elemen yang diteliti adalah sintaksis, skrip, tematik, dan retoris dari sebuah berita. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukan bahwa viva.co.id dan mediaindonesia.com memiliki bingkai yang berbeda dalam memberitakan isu kasus korupsi E-KTP Setya Novanto. Dalam pemberitaanya viva.co.id cenderung berada pada kubu Setya Novanto dengan melakukan pemberitaan yang hanya bersifat informatif, sedangkan mediaindonesia.com pada pemberitaannya terlihat berada pada kubu KPK dan menyudutkan Setya Novanto.

Kata Kunci : Framing, Keberpihakan Media, Media Online, Korupsi E-KTP, Setya Novanto

Keywords


Framing, Keberpihakan Media, Media Online, Korupsi E-KTP, Setya Novanto

Full Text:

PDF

References


Abrar, Ana Nadya. 2005. Mengurai Permasalahan Jurnalisme. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan

Assegaff, Djaffar. 1982. Jurnalistik Masa Kini, Pengantar ke Praktik Kewartawanan. Jakarta : Ghalia Indonesia

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarata : PT. Raja. Grafindo Persada

Sobur, Alex. 2012. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sumber Lain:

Jiwarka, Novrian Panji Sawung. Subagyo. (2013). Keberpihakan Media Massa. Studi Kualitatif Analisis Framing Konflik Nasdem antara Hary Tanoe dan Surya Paloh dalam Surat Kabar Seputar Indonesia (SINDO) dan Media Indonesia Periode 22 – 31 Januari 2013. 2.

Sjuchro, Dian Wardiana. Hendra Alfani. (2017). Jurnalisme Politik dan Konstruksi Keberpihakan Media Dalam Pilgub DKI Jakarta. Analisis Framing Headline Harian Media Indonesia dan Republika Sehari Sebelum dan Sehari Sesudah Pencoblosan Pilgub DKI Jakarta Putaran Kedua 2017. 370.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.12741

Flag Counter   Â