Hubungan Adversity Quotient dengan Optimisme pada Ibu yang Memiliki Anak Down Syndrome di Yayasan POTADS Bandung

Dwinanda Mutia Putri Tasya, Siti Qodariah

Abstract


Abstract. Having a Down syndrome child is a heavy burden for parents both physically and mentally. This is because children with Down syndrome experience obstacles and difficulties in their development, have a low level of intelligence, and experiencing medical problems so that parents, especially mothers need more time and effort to care and educate their children. Parents especially mothers have an important role in educating, nurturing, and being the closest figure to the child. However, there are still mothers who can overcome these obstacles and difficulties that can occur because the mother has an adversity quotient. In overcoming these obstacles and difficulties the mother requires a strong self-confidence and a positive attitude. One form of belief and positive attitude is optimism. The purpose of this study to determine how closely the relationship between adversity quotient with optimism in mothers who have children down syndrome in the foundation POTADS Bandung. The method used is correlational. The measuring tool used is a questionnaire based on adversity theory constructed based on reference from Paul G Stoltz theory in 2000 and refers to the measurement of Adversity Response Profile and measuring instrument of optimism, measuring instrument used is a measuring tool constructed based on the reference from the theory of Mertin E Seligman , 1990 and the Attributional Style Questionnaire (ASQ) gauge. The results of this study obtained a positive correlation value of (0,594) with fairly close categories. This result shows there is a close relationship between adversity quotient with optimism in mother who has child down syndrome in foundation of POTADS Bandung.

Keywords: Adversity Quotient, Optimism, Down Syndrome

 

Abstrak. Memiliki anak down syndrome merupakan beban berat bagi orang tua baik secara fisik maupun mental. Hal tersebut dikarenakan pada anak down syndrome mengalami hambatan dan kesulitan dalam perkembangannya, memiliki taraf kecerdasan yang rendah, dan mengalami permasalahan medis sehingga orangtua khususnya ibu membutuhkan waktu dan usaha yang lebih untuk merawat dan mendidik anaknya. Orangtua khususnya ibu memiliki peranan penting dalam mendidik, mengasuh, dan merupakan figur yang paling dekat dengan anak. Akan tetapi, masih ada ibu yang dapat mengatasi hambatan dan kesulitannya tersebut itu dapat terjadi karena ibu memiliki adversity quotient. Dalam mengatasi hambatan dan kesulitannya tersebut ibu membutuhkan kayakinan diri yang kuat dan bersikap positif. Salah satu bentuk keyakinan dan bersikap positif adalah optimisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara adversity quotient dengan optimisme pada ibu yang memiliki anak down syndrome di yayasan POTADS Bandung. Metode yang digunakan adalah korelasional. Alat ukur yang digunakan berupa kuisioner yang didasarkan teori adversity yang diadaptasi berdasarkan acuan dari teori Paul G Stoltz tahun 2000 dan mengacu pada alat ukur Adversity Response Profile  yang disesuaikan dengan fenomena dan alat ukur optimisme, alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang diadaptasi berdasarkan acuan dari teori Mertin E Seligman, 1990 dan alat ukur Attributional Style Questionnaire (ASQ) yang disesuaikan dengan fenomena. Hasil penelitian ini didapatkan nilai korelasi positif sebesar (0,594) dengan kategori cukup erat. Hasil ini menunjukan terdapat hubungan yang cukup erat antara adversity quotient dengan optimisme pada ibu yang memiliki anak down syndrome di yayasan POTADS Bandung.

Kata kunci: Adversity Quotient, Optimisme, Down Syndrome


Keywords


Adversity Quotient, Optimisme, Down Syndrome

Full Text:

PDF

References


Ghoniyah, Z., & Savira, S. I. (2015). Gambaran Psychological Well Being pada Perempuan yang Memiliki Anak Down Syndrom. Character. Volume 03 Nomor 02.

Hartanto, S. (2006). Suatu Penelitian Deskriptif Mengenai Derajat Optimisme pada Ibu yang Memiliki Anak Autis di Pusat Terapi "X" di Kota Bandung.

Isiya, B. U., & Nugraha, A. K. (2014). Hubungan Antara Optimisme Dengan Adversity Quotient Pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Uns Yang Mengerjakan Skrips. Jurnal Vol 2, No 5 Mar.

Putri, D. K. (2012). Pengasuhan Ibu Yang Memiliki Anak Down Syndrome. Media Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan.

Putri, N. N. (2016). Hubungan Antara Adversity Quotient Dengan Optimisme Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Menyelesaikan Skripsi di Universitas Gunadarma.

Putri, T. E. (2017). Hubungan Antara Optimisme dengan Penyesuaian Akademik (Studi Pada Anak Panti Asuhan Al-Hayat Bandung). Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Volume 3, No. 2, Tahun 2017.

Seligman, M. (2006). Learned optimism: how to change your life. New York: Pocket Boss.

Selikowitz, M. (2001). Mengenal Syndrome Down. Jakarta: Arcan.

Soparie, C. (2015). Gambaran Tentang Perbedaan Mengenai Subjective Well-Being Ibu dan Bapak Yang Memiliki Anak Down Syndrome di Yayasan POTADS Bandung.

Stoltz, P. G. (2000). Faktor Paling Penting dalam Meraih Sukses Adversity Quotient Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta: Grasindo.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.9449

Flag Counter    Â