Studi Deskriptif Mengenai Resiliensi pada Tuna Daksa Post Polio Syndrome di Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Cabang Kota Bandung

Noor Annisa, Susandari Susandari

Abstract


Abstract. Post Polio Syndrome is a neurological condition that occurs in individuals who experience  paralysis due to polio, where the  part of  the  body  that undergoes polio gets  suffering neuron cells branches growth resulting  a new disability. The persons are not only to physical disability but also having a chronic illness. Conditions that make immune system decrease, fatigue, easy to fall and joint pain. Some  psychological condition commonly are  fear, withdrawing from the social environment, feeling depressed, stressful and  easily agitated. But it is different with those in HWDI  Bandung. The persons can survive when faced a difficult and stressful situation. According to  the Benard (2004), resilience is an ability of individuals  to adapt well in a pressing situation and many obstacles. The purpose of this study was to obtain empirical data on resilience in post-polio syndrome in HWDI Bandung. The method used in this research is descriptive method  with 6 subjects. The data collected  by researchers based on the theory of resilience from Benard. The result shows that  4 persons (67%) are resilient category and the other 2 persons (33%) are not resilient.

Keywords: Resilience, post polio syndrome, HWDI Bandung

 

Abstrak. Post Polio Syndrome merupakan kondisi neurologis yang terjadi pada individu yang mengalami kelumpuhan akibat polio, dimana bagian tubuh yang mengalami polio mengalami pertumbuhan cabang baru dari sel-sel neuron sehingga mengakibatkan terjadinya kecacatan yang baru. Subjek tidak hanya mengalami disabilitas fisik tetapi juga mengalami penyakit kronis. Perubahan kondisi tersebut membuat daya tahan tubuh menurun, mudah lelah, mudah terjatuh dan nyeri sendi setelah mengalami kelumpuhan yang stabil saat polio. Kondisi psikologis yang umum terjadi yaitu mengalami rasa takut, menarik diri dari lingkungan sosial, merasa tertekan, stress, mudah gelisah, dan depresi. Namun berbeda dengan tuna daksa post polio syndrome di HWDI cabang kota bandung. Subjek dapat bangkit ketika dihadapkan pada situasi sulit yang menekan. Menurut Benard (2004) resiliensi merupakan kemampuan individu untuk dapat beradaptasi dengan baik ditengah situasi yang menekan dan banyak halangan dan rintangan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data empiris mengenai resiliensi pada  tuna daksa post polio syndrome di HWDI cabang kota bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan subjek penelitian sebanyak 6 orang subjek. Pengumpulan data menggunakan alat ukur yang dibuat peneliti berdasarkan teori resiliensi dari Benard. Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa sebanyak 4 orang subjek (67%) termasuk kedalam kategori resilien. Sedangkan 2 orang subjek (33%) termasuk kedalam kategori tidak resilien.

Kata Kunci: Resiliensi, post polio syndrome, HWDI cabang kota Bandung


Keywords


Resiliensi, post polio syndrome, HWDI cabang kota Bandung

Full Text:

PDF

References


Alexandra et al. (2014). Resilience, age, and perceived symptoms in persons with long-term physical disabilities. 1-10. doi: 10.1177/1359105314532973.

Ayunda, R. (2017). Studi Deskriptif Mengenai Personal Strength Resiliensi Pada Tuna Netra Kecelakaan Di PSBN Wyata Guna Bandung. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung. (Tidak dipublikasikan).

Arikunto, S. (2008). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

_________. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Backman, M. (2016). The Post-Polio Patient: Psychological Issues. Boston: Post Polio Association.

Benard, B. (2004). Resiliency What We Have Learned. San fransisco: WestEd.

Brenda et al. (2008). Pain in Persons With Post polio Syndrome: Frequency, Intensity,and Impact. 89(10). 1-16. doi:10.1016/j.apmr.2008.03.018.

Bruno, R. (1999). Emotional Stress in Polio Survivors and Post-Polio Sequelae. New Jersey : Englewood Hospital and Medical Center.

Brownstein et al. (2006). Post Polio Syndrome The Late Effects of Polio. Canada : Polio Quebec.

Efendi, M. (2008). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta : Bumi Aksara.

Falvo, D. (2005). Medical and Psychosocial Aspects of Chronic Illness and Disability. United States: Jones And Bartlett Publishers.

Fuyadi, F G. (2017). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Resiliensi Pada tunadaksa Di Organisasi PPDI Bandung. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung. (Tidak dipublikasikan).

Hamborsky, Wolfe. (2015). "Poliomyelitis"Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases (13th ed.), Washington DC: Public Health Foundation.

Hasanah, R. (2017). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Resiliensi Pada Ibu Yang Memiliki Anak tunaganda Di SLB-G YBMU Baleendah Kabupaten Bandung. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung. (Tidak dipublikasikan)

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Molton et al. (2014). Age and the role of restricted activities in adjustment to disability-related pain. Vol. 19(8) 1025–1034. doi: 10.1177/135910531348315689(10).

___________. (2013). Prevalence and impact of pain in adults aging with a physical disability: Comparison to a US general population sample. 1-9. DOI: 10.1097/AJP.0b013e31829e9bca.

Noor, H. (2009). Psikometri Aplikasi Penyusunan Instrumen Pengukuran perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba.

Nurita, A I. (2013). Studi Deskriptif Mengenai Resiliensi Pada Penyandang tuna Daksa Usia Dewasa Awal Di BILIC (Bandung Independent Living Center). Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung. (Tidak dipublikasikan).

King, B. (2017). A History of Psychology, Ideas and Context. Cram 101.

Pierini, Diana. (2010). Psychological Resilience and Depressive Symptoms in Older

Adults Diagnosed with Post-polio Syndrome. Texas: The University of Texas at Austin.

Rahayu, M S. (2010). Diktat Kuliah Metodologi Penelitian I. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung.

Statistic Netherlands. (2017). https://www.cbs.nl/en-gb. diakses pada 8 Desember 2017 pukul 07.21 WIB

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Ted et al. (2016). Post Polio Syndrome A guide to management for health care professionals. England: British Polio.

Virlia, Wijaya. (2015). Penerimaan Diri pada Penyandang tuna daksa. Jakarta: Universitas Bunda Mulia Jakarta

Yelnik, Laffon. (2010). The psychological aspects of polio survivors through their life experience. France : Elsevier Masson.

Wilson, D. (2008). Psychological Trauma and Its Treatment in the Polio Epidemics. pp. 848-877.DOI: 10.1353/bhm.0.0119

Yunisa, R.(2017).Gambaran Mengenai Resiliensi Pada Ibu Dewasa Madya Yang Ditinggal Pasangan Hidupnya Meninggal Di Komplek Gba 1 Kab. Bandung. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung. (Tidak dipublikasikan).




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.9388

Flag Counter    Â