Hubungan Gratitude dengan Psychological Well-Being pada Atlet Disabilitas di NPCI kota Bandung

Abstract

Abstract. One of the factors that make a person can become a disability is because an accident. The fact that they must accept the loss of function of one of these limbs is certainly not easy, they have to adjust from the state of being all-around and become limited in action. It makes a person with disabilities feel unhappy, feel inferior, and the worst can make people feel depressed.It is also found in NPCI. Some athletes say that this state of disability makes them lose spirits, depressed and more. However, the other athletes point something else, they think that there are still many things to be grateful for despite these circumstances, they also show that this limitation is not a barrier to their achievement. The method used in this research is a correlational and involves 34 athletes with disability in NPCI Bandung. The purpose of this research is to obtain the closeness of the relationship between gratitude with psychological well-being in disability athletes in NPCI Bandung. The measuring tool used was adapted from GRAT-R (Watkins, 2002), and The Ryff Scale of Psychological well-being (RPWB; Ryff, 1989c). The results of this study indicate that there is a strong and significant positive relationship of 0.680 between gratidude psychological well-being.

Keywords: Gratitude, Psychological well-being, Atlhlete, Disability

 

Abstrak. Salah satu faktor yang membuat seseorang dapat menjadi disabilitas ialah dikarenakan kecelakaan. Kenyataan bahwa mereka harus menerima keadaan kehilangan fungsi salah satu anggota tubuh ini tentunya tidak mudah, mereka harus menyesuaikan diri dari keadaan serba bisa menjadi serba terbatas. Hal tersebut membuat seorang penyandang disabilitas tidak merasa bahagia, merasa rendah diri, hingga depresi. Hal ini juga ditemukan di NPCI. Beberapa atlet menyebutkan bahwa keadaan disabilitas ini membuat mereka hilang semangat, depresi dan lainnya. Akan tetapi beberapa atlet lainnya justru menunjukkan hal lain, mereka justru merasa masih banyak hal yang harus disyukuri walau dengan keadaan seperti ini, mereka juga menunjukkan bahwa keterbatasan ini bukan penghalang untuk mereka berprestasi. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan melibatkan 34 atlet disabilitas di NPCI kota Bandung. Tujuannya adalah untuk melihat keeratan hubungan gratitude dengan  psychological well-being pada atlet disabilitas di NPCI kota Bandung. Alat ukur yang digunakan diadaptasi dari GRAT-R (Watkins, 2002), dan The Ryff Scale of Psyhological well-being (RPWB; Ryff, 1989c). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang cukup kuat dan signifikan sebesar 0,680 antara gratidude psychological well-being.

Kata kunci: Gratitude, Psychological well-being, Atlet, Disabilitas