Hubungan Gratitude dengan Well-Being pada Relawan Kanker Payudara di Komunitas X

Widya Maulina, Siti Qodariah

Abstract


Abstract. Cancer is a disease caused by growth of cells, tissues and the body is not normal so as to affect the organs of the body. In General, the psychic impact of cancer survivors, namely anxiety, depression, psychosocial disorders, and despair. But unlike with breast cancer volunteers in the communities X, they often say thanks behavior, appreciate the kindness of the others, shows the positive emotions, positive thinking, and feel keep happy. Breast cancer volunteer in communities is a member of the community X who suffer breast cancer, who actively perform social activities, such as making seminars for the other cancer patients as well as for the general public, carry out charity program, and other social activities. This phenomenon takes researchers on the purpose of study to see how closely the relationship between gratitude with well-being on breast cancer volunteers in the communities X. Methods of the researchers, namely the correlation test with Pearson correlation. This research uses the respondent as much as 32 breast cancer volunteers in the communities X. Measuring instrument which is used in the form of a questionnaire which is based the theory of gratitude from McCullough (2004) and the theory of well-being from Seligman (2011).The results of this research obtained a positive correlation, value (0.865) with a very strong category. These results indicate there is a close relationship between gratitude with well-being on breast cancer volunteer in communities X

keywords: Gratitude, well-being, breast cancer volunteer in communities X

Abstrak. Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan  pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh tidak normal sehingga mempengaruhi organ tubuh. Pada umumnya, dampak psikis dari penderita kanker yaitu cemas, depresi, gangguan psikososial, dan putus asa. Namun berbeda dengan relawan kanker payudara di komunitas X, mereka memperlihatkan perilaku beryukur, menghargai kebaikan orang lain, memperlihatkan emosi positif, berpikir positif, dan tetap merasa bahagia. Relawan kanker payudara di komunitas X merupakan anggota komunitas X yang menderita kanker payudara yang aktif melakukan kegiatan sosial, seperti membuat acara seminar untuk pasien kanker lainnya maupun untuk masyarakat umum, melaksanakan bakti sosial, dan kegiatan sosial lainnya. Fenomena ini mengantar peneliti pada tujuan penelitian untuk melihat seberapa erat hubungan antara gratitude dengan well-being pada relawan kanker payudara di komunitas X. Metode yang digunakan peneliti yaitu korelasi dengan uji korelasi Pearson. Penelitian ini menggunakan responden sebanyak 32 relawan kanker payudara di komunitas X. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang didasarkan teori gratitude dari McCullough (2004) dan teori well-being dari Seligman (2011). Hasil penelitian ini didapatkan nilai korelasi positif sebesar (0,865) dengan kategori sangat kuat. Hasil ini menunjukan terdapat hubungan yang erat antara gratitude dengan well-being pada relawan kanker payudara di komunitas X.

Kata kunci: Gratitude, Well-Being, Relawan kanker payudara komunitas X


Keywords


Gratitude, Well-Being, Relawan kanker payudara komunitas X

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. RIneka Cipta.

Bulletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. (2015). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Effendi, L. (2016). konsep Flourishing dalam Psikologi Positif: Subjective Well-Being atau Berbeda?. Universitas Katolik Widya Mandala.

Fakhiatah, H. (2014). Gambaran Kesejahteraan Psikologis pada Survivor Kanker di Bandung Cancer Society (BCS). Universitas Islam Bandung.

Hasemeyer, M. D. (2013). The Relationship Between Gratitude and Psychological, Social, and Academic Functioning in Middle Adolescence. University of South Florida.

Huppert, F. (2009). Psychological Well-Being: Evidence Regarding its Causes and Consequences.

Indrayani, P. A. (2013). Model Pengembangan Subjective Well-Being Pada Masa Pensiunan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.

Izzah, l. (2016). Gratitude (Kebersyukuran) Pada Pasangan Disabilitas Fisik. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Jalaludin, P. (2012). Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mahardika, N. (2016). Hubungan Gratitude dan Subjective Well-Being pada Odapus Wanita Dewasa Awal di Syamsi Dhuha Foundation Bandung. Universitas Islam Bandung.

Mardiana, L. (2004). Kanker Pada Wanita. Pencegahan dan Pengobatan Dengan Tanaman Obat. Jakarta: Kawan Pustaka.

McCullough. (2004). The Gratitude Questionaire (GQ-6). Retrieved from Measurement Instrument Database for the Sciences.

McCullough, M. E. (2004). THE PSYCHOLOGY OF GRATITUDE. Inggris: Oxford University Press.

Noor, H. (2009). Psikometri; Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Tingkah Laku. Bandung: Jauhar Mandiri.

Nurmahani, Z. (2016). Proses Koping Religius Pada Wanita dengan Kanker Payudara. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Oetami, F. T. dkk (2014). Analisis Dampak Psikologis Pengobatan Kanker Payudara di RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Makasar.

Permanawati, Y. (2010). Kesejahteraan Subjektif Pada Penyandang Kanker Payudara. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putri, F. O. (2012). Hubungan Antara Gratitude dan Psychologicl Well-Being Pada Mahasiswa. Universitas Indonesia.

Rani, K. A. (2016). Studi Deskriptif Subjective Well-Being menjelang pensiun pada karyawan di universitas katolik widya mandala surabaya. Digital Libraty Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.

Restuti, R. (2016). Subjective Well-Being Pada Penderita Kanker Tulang. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Seligman. (2011). Beyond Authentic Happiness. Bandung: Mizan.

Seligman, M. E., & Csikszenimihalyi, M. (2000). Positive Psychology An Introduction. Journal of the American Psychological Association , Vol 55. No. 14.

Setyabudi, A. M. (2016). Perbedaan Kesejahteraan Psikologis Pada Masa Pensiunan Ditinjau Dari Status Pernikahan.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas.

Sunaryati, S. (2011). 14 Penyakit Paling Sering Menyerang dan Mematikan. Jogjakarta: Flash Books.

Suryabrata. (1994). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susilawati, D. (2013). Hubungan antara Dukunga Keluarga dengan Tingkat Kecemasan

Widakdo, G. (2013). Efek Penyakit Kronis terhadap Gangguan Menta Emosional. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 309-316.

Yenny, &. H. (2006). Prevalensi Penyakit Kronis dan Kualitas Hidup pada Lanjut Usia di Jakarta Selatan. Jurnal Universa Medica, 164-171.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.9281

Flag Counter    Â