Studi Deskriptif Mengenai Dimensi-dimensi Penyesuaian Perkawinan pada Istri yang Memiliki Suami Tunanetra di ITMI Kota Bandung

Luzia Lulian Anggari, Sita Rositawati

Abstract


Pasangan pada perkawinan 5 tahun pertama seringkali mengalami ketegangan emosional, konflik dan perpecahan karena pasangan dalam proses menyesuaikan diri (Hurlock, 2002:289). Berdasarkan penuturan ketua Ikatan Tunanetra Islam Indonesia (ITMI) bahwa angka perceraian pada pasangan penyandang tunanetra cukup banyak, walaupun belum dapat dipastikan data empirisnya. Namun data yang didapatkan terdapat 21 orang istri yang masih mempertahankan perkawinannya, walaupun pernikahan mereka dengan orang tunanetra ditentang dengan keluarga, dan adanya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pernikahan dan sempat membuat mereka berpikir bercerai. Tujuan dari penelitian ini memperoleh gambaran empirik mengenai dimensi-dimensi penyesuaian perkawinan yang dialami istri yang memiliki suami tunanetra di ITMI Kota Bandung. Konsep teori yang digunakan yaitu Penyesuaian Perkawinan dikemukakan oleh Duvall & Miller (1985) Metode yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman dengan jumlah sampel 21 orang. Pengambilan data pada variabel Penyesuaian Perkawinan dilakukan dengan menggunakan alat ukur Dyadic Adjustment Scale (DAS) dari Spanier (1976) yang terdiri dari 32 item. Hasil pada aspek dyadic consenus terdapat 17 orang yang memiliki dyadic consensus tinggi dan 4 orang lainya rendah, pada aspek dyadic satisfaction keseluruhan subjek memiliki aspek dyadic satisfaction tinggi, pada aspek dyadic cohesion 8 orang yang dyadic cohesionnya tinggi dan 13 orang lainya rendah, dan aspek affectional expression tinggi dimiliki oleh 21 orang subjek atau dapat dikatakan seluruh subjek memiliki affectional expression tinggi.

Keywords


Suami tunanetra, Dimensi penyesuaian perkawinan, ITMI Kota Bandung

References


Arikunto, S. (2003). Prodesur Penelitiaan (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Atwater, E. & D. (1999). Psychology for Living: Adjustment , Growth, and Behavior Today (6th Ed.). New Jersey: Prentice-Hall.

Guildford, J. P. (1956). Fundamental Statistic In Psychology and Education. 3rd Ed. New York: Mc Grow-Hill Book Company, Inc.

Hurlock, E. B. (2002). Psikologi perkembangan : Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kilis. (2006). Dinamika Konflik Suami Istri pada Masa Awal Perkawinan. Universitas Indoneisa.

Kompas. (2010, Juni 22). Angka Perceraian di Kota Bandung.

Lasswell, M. &. (1982). Marriage and The Family Edisi 2. California: Wadworth Publishing Company.

Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Margono, D. S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Noor, H. (2009). PSikometri Aplikasi Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi UNISBA.

Olson, D. D. (2006). Marriage & Families: Intimacy, Diversity and Strength 5th edition. Boston: McGraw-Hill.

Papalia, Old & Fieldman.. (2001). Human Development. Boston: McGraw Hill.

Republik Indonesia, U.-u. (1974). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. LN 1974 Nomor 1, TLN 3019.

Rumundor, P. C. (April 2011). Gambaran Penyesuaian Diadik Pada Pasangan Dewasa Muda di Awal Pernikahan. HUMANIORA Vol.2 No.1 , 468-476.

Santrock, J. W. (2002). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.

Spanier, G. (1976). Measuring Dyadic Adjustment : New Scale For Assesing The Quality of Marriages. Journal of Marriage and The Family.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7706

Flag Counter    Â