Studi Korelasi Hubungan antara Komitmen Pernikahan dengan Maintenance Behavior Pada Istri Pertama yang Dipoligami di Kota Cimahi

Abstract

Pernikahan monogami adalah proses akad yang dilakukan oleh seorang laki-laki dengan seorang perempuan dengan tujuan membangun sebuah keluarga. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit yang melakukan poligami. Poligami memberikan dampak negative pada istri. Biasanya istri pertama yang dipoligami cenderung akan menggugat cerai suami, tapi pada fenomena yang peneliti temui di istri pertama yang dipoligami di Kota Cimahi menunjukkan bahwa mereka memiliki kecenderungan melakukan usaha mempertahankan pernikahan atau yang disebut maintenance behavior. Hal tersebut disebabkan tingginya komitmen pernikahan. Perilaku yang terlihat pada sang istri tersebut adalah adanya rasa cinta, perasaan puas para pernikahan maupun suami, merasa adanya couple identity merasa bertanggung jawab pada suami, merasa terbebani jika harus bercerai, merasa bahwa sudah terlanjur menikah dalam waktu yang lama, merasa tidak adanya alternative yang lebih baik, adanya tekanan sosial untuk tetap mempertahankan pernikahan, dan takut kehilangan investasi yang dilakukan terhadap pernikahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi antara komitmen pernikahan dengan maintenance behavior dengan subjek sebanyak 30 orang, Data diperoleh dari penyebaran alat ukur secara langsung. Alat ukur yang digunakan berupa kuisioner, yang diadaptasi dari alat ukur baku Jhonson untuk variabel komitmen pernikahan dan Rustbult untuk variabel maintenance behavior. Pengolahan data menggunakan korelasi rank spearman. Hasil pengolahan data didapatkan rs sebesar 0,779. Disimpulkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara komitmen pernikahan dengan maintenance behavior pada istri pertama yang dipoligami di Kota Cimahi. Artinya, semakin tinggi komitmen pernikahan maka semakin tinggi pula maintenance behavior istri pertama yang dipoligami di Kota Cimahi, begitu pula sebaliknya.