Hubungan Self-Compassion dengan Dimensi-Dimensi Psychoogical Well- Being pada Ibu yang memiliki Anak Autis di SDN Putraco Bandung

Mutiara Islami, Temi Damayanti Djamhoer

Abstract


Menjadi sebuah pukulan bagi orang tua bila mengetahui buah hati yang dinantikan dan diharapkannya memiliki keterbatasan. Kasus yang semakin tahun semakin marak dan berkembang, menjadi suatu predictor ketakutan terkuat bagi para orang tua khususnya Ibu ialah Autism Spectrum Disorder atau lebih dikenal dengan Autis. Dampak psikologis yang dialami Ibu yakni mengurung diri, terjadinya ketidakseimbangan mental, merasa putus asa, cemas, marah, kesulitan penyesuaian diri, malu dan menyebabkan tidak mampu bertahan dalam lingkungan sosial. Namun ada beberapa Ibu yang tidak terpuruk dalam pendritaanya dan bangkit dan bertahan berjuang untuk terus membangun tujuan hidupnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data empirik mengenai hubungan antara self-compassion dengan dimensi-dimensi psychological well-being pada Ibu yang memiliki anak autis di SDN Putraco Bandung. Konsep teori yang digunakan pada self-compassion dikemukakan oleh Dr. Kristin Neff dan dimensi-dimensi psychological well-being yang dikemukakan oleh Carol D Ryff. Metode yang digunakan adalah metode rank spearman dengan jumlah populasi 22 orang. Pengambilan data untuk self-compassion dilakuan dengan mengacu pada teori dan alat ukur dari Kristen Neff (2003) yang telah diadaptasi di Indonesia oleh Missiliana R. M.Si, Psikolog (2012) yang terdiri dari 21 item dan pengambilan data dimensi-dimensi psychological well-being menggunakan alat ukur yang diturunkan berdasarkan teori Dr.Carol Ryff yang terdiri dari 66 item. Data yang diperoleh berupa ordinal. Hasil penelitian menunjukan Self-compassion  dan Self-acceptance memiliki derajat korelasi yang sedang (0,551), hubungan antara Self-Compassion dan Positive relation with other memiliki derajat korelasi sedang (0,589), hubungan Self-Compassion dan autonomy memiliki derajat korelasi sedang (0,563), hubungan Self-Compassion dan environmental mastery memiliki derajat korelasi sedang (0,543),  hubungan Self-Compassion dan purpose in life memiliki korelasi yang sedang (0,598), dan hubungan Self-Compassion dan personal growth memiliki derajat korelasi yang kuat (0,762).

Keywords


autis, self-cmpassion, psychological well-being

References


Azwar S, 2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Hallahan, D.P. & Kauffman, J.M. (2009). Exceptional children: Introduction to special education. 11 Ed. USA: Pearson Education, Inc.

Huppert, A.F. (2009). Psychological Well-Being: Evidence Regarding its Causes and Consequences. Journal of Applied Psychology : Health and Well-Being, No.2, p.137-164. University of Cambridge, UK.

Neff, Kristin. (2014) Self-compassion: self-compassion and Psychological well-being in parents children with autism. United State of America. New York

Neff, K. D., Kirkpatrick, K. & Rude, S. S. (2007). Self-compassion and its link to adaptive psychological functioning.Journal of Research in Personality, 41, 139-154. (https://webspace.utexas.edu/neffk/pubs/JRP.pdf)

Ryan M.R. & Deci L.E. (2001). On Happiness and Human Potential : A Review of Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annu. Rev. Psychology. Rochester.

Ryff, D.C & Keyes, C.L.M (1995). The Structure of Psychological Well-Being Revisited. Journal of Personality and Social Psychology, Vol 69, No.4, 719-727. The American Psychological Association, Inc.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Cetaka ke-17. Bandung : Alfabeta




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7604

Flag Counter    Â