Studi Deskriptif Self-Regulatory Model Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Komplikasi di Puskesmas Cimahi Selatan

Elfrida Yuliyanti Putri, Suhana Suhana

Abstract


Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang penderitanya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit kronis membutuhkan pengobatan yang konsisten dalam waktu yang lama. Puskesmas Cimahi Selatan merupakan salah satu instansi kesehatan dengan jumlah pasien Diabetes paling banyak di kota Cimahi. Sebanyak 291 orang dari pasien Diabetes di Puskesmas Cimahi Selatan telah mengalami komplikasi. Masalah utama yang sering terjadi pada pasien dengan penyakit kronis adalah ketidakkonsistenan dalam melaksanakan pengobatan sehingga penyakit yang dideritanya semakin parah. Di Puskesmas Cimahi Selatan tercatat 46% dari pasien Diabetes tidak patuh dalam menjalani pengobatan. Para pasien cenderung tidak konsisten dalam menjaga pola makan, berolahraga, meminum obat maupun mengecek gula darah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pemilihan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 45 orang. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran self regulatory model pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 dengan komplikasi di Puskesmas Cimahi Selatan. Alat ukur tahap interpretation adalah IPQ-R (Moss-Morris, 2002) dan DSC-R (Grootenhuis, Snoek, Heine, and Bouter, 1994), sementara alat ukur coping menurunkan dari teori Coping With The Crisis of Illness (Moos and Schaefer 1984). Hasil penelitian menunjukkan : 1) Terdapat 51,11% pasien yang tergolong patuh dan 48,89% tidak patuh. 2) Pasien yang tergolong patuh memiliki self regulatory yang baik terlihat dari coping yang efektif dan pemaknaan terhadap penyakit yang tepat kecuali pada dimensi consequence. 3) Pasien yang tergolong tidak patuh memiliki self regulatory yang buruk terlihat dari coping yang tidak efektif dan pemaknaan yang tidak tepat pada dimensi identity dan cause. 


Keywords


Self-Regulatory Model, Diabetes Mellitus Tipe 2

References


Basyiroh, A. N. (2011). Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kepatuhan Terhadap Pengobatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta . Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kepatuhan Terhadap Pengobatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta . Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Departemen Kesehatan RI. (2005). Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Dinas Kesehatan Jawa Barat. (2008). Dinas Kesehatan Jawa Barat. Diambil kembali dari Penderita diabetes melitus menyebar di seluruh provinsi: http://www.diskes.jabarprov.go.id/

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2014, June 5). Diambil kembali dari Kejadian Diabetes Melitus 2012: http://www.diskes.jabarprov.go.id

Edwina, D. A., Manaf, A., & Efrida. (2015). Pola Komplikasi Kronis Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RS. Dr. M. Djamil Padang Januari 2011 - Desember 2012 . Jurnal Kesehatan Andalas, 103.

Hart, P. L. (2006). Illness Representations, Emotional Distress, Coping Strategies, and Coping Efficacy as Predictors of Patient Outcomes for Type 2 Diabetes. Nursing Disertation, 34-40.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Konsensus Pengelolaan Tuberkulosis dan Diabetes Melitus (TB-DM) Di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Petunjuk Teknis Pengelolaan Kaki DIabetes Berbasis Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Buku Pintar Posbindu PTM Penyakit Tidak Menular dan Faktor Resiko. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Noor, H. (2009). Psikometri Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Jauhar Mandiri.

Ogden, J. (2012). Health Psychology Fifth Edition. New York: McGraw-Hill.

Oktarinda, R. L., & Surjaningrum, E. R. (2014). Hubungan antara Persepsi Penyakit dengan Manajemen Diri pada Penderita Diabetes yang Memiliki Riwayat Keturunan. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 03 No. 1, 26.

Risnasari, N. (2014). Hubungan Tingkat Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Mellitus Dengan Munculnya Komplikasi Di Puskesmas Iikota Kediri. Jurnal Nomor 25 Volume 01, 16.

Rosyada, A., & Trihandini, I. (2013). Determinan Komplikasi Kronik Diabetes Melitus pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 398.

Rudianto, A., Soewondo, P., Waspadji, S., Yunir, E., & Purnamasari, D. (2015). The Indonesian Society of Endocrinology’s Summary Article of Diabetes Mellitus National Clinical Practice Guidelines. Journal of the ASEAN Federation of Endocrine Societies.

Saraï¬no, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health Psychology Biopsychosocial Interactions Seventh Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Singh, R. (2011). Psychological Model of Illness . British: Cambridge Scholars Publishing.

Stantiall, A. A. (2010). Illness Representations, Coping and Psychosocial Outcome in Chronic Pain. Thesis for Degree of Doctor of Clinical Psychology.

Taylor, S. E. (2015). Health Psychology, ninth edition. New York: Mc Graw Hill Education.

Yusriyah, A. (2016, February). About Us : Penjaminan Dan Pelaksanaan PROLANIS Peserta BPJS Kesehatan. Diambil kembali dari BPJS Kesehatan: http://www.bpjs-kesehatan.net




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7462

Flag Counter    Â