Hubungan Antara Self-Enhancement dengan Eudaimonic Well-Being Pada Odapus Laki-laki Usia Dewasa Awal di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung

Siska Trie Noviyanti, Hedi Wahyudi

Abstract


Systemic Lupus Erythematosus atau yang biasa dikenal dengan nama Lupus adalah penyakit yang terjadi ketika zat imunitas dalam sistem kekebalan tubuh bereaksi dan bekerja terlalu berlebihan terhadap rangsangan dari benda asing di luar tubuh dan kemudian justru menyerang tubuh sendiri. Orang yang memiliki penyakit lupus biasanya disebut juga dengan odapus. Odapus mengalami dampak fisik dan psikis akibat penyakit yang dimilikinya. Hal tersebut membuat odapus mengalami penurunan fungsi psikis yang signifikan seperti munculnya perasaan kecewa, sedih dan cemas karena tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasanya. Fenomena yang terjadi adalah terdapat perilaku unik pada odapus laki-laki dewasa awal di Yayasan Syamsi Dhuha Bandung dimana mereka dapat merasakan kesejahteraan dengan melakukan aktivitas yang sangat kongruen dengan potensi serta nilai yang dimiliki atau disebut dengan eudaimonic well being (Waterman, 2010). Berdasarkan pada tinjauan yang lebih mendalam, terdapat adanya usaha odapus untuk lebih fokus melihat secara lebih mendalam mengenai aspek-aspek dan nilai yang positif tentang dirinya dan menghindari umpan balik negatif dari dalam diri ataupun orang lain yang disebut dengan self enhancement (Sedikides, 2007). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi, dengan populasi sebanyak 23 orang. Hasil korelasi keduanya termasuk ke dalam kategori tinggi dengan nilai rs; 0,731.

 


Keywords


Self-enhancement, Eudaimonic Well-being, Lupus

References


Arndt, W. Jr. (1974). Theories of Personality. New York: MacMillan Publishing Co., Inc.

Arisandy, Y. (2013, Mei 24). Lupus, Penyakit Seribu Wajah yang Harus Diwaspadai. Antara News [online], halaman 1. Tersedia: http://www.antaranews.com/berita/376454/lupus-penyakit-seribu-wajah-yang-harus-diwaspadai. [10 Maret 2017]

Azwar, S. (2013). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Biswas-Diener, Robert. (2015). A Brief History of Eudemonia in Positive Psychology. Positive Acorn, www.positiveacorn.com.

Bosson, Jennifer K. 2003. Self-Enhancement Tendencies Among People With High Explicit Self-Esteem : The Moderating Role of Implicit Self-Esteem. Psychology Press

Carducci, B. J. (2009). The Psychology of Personality: Viewpoints, research, and

Application. New Jersey: John Wiley & Sons.

Chaplin, C.P. (1995). Kamus Lengkap Psikologi, Terjemahan Kartini Kartono. Jakarta: Rajawali Pers.

Field. Andy. (2009). Discovering Statistics using SPSS. London: SAGE.

Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics in Psychology and Education. (p. 145). New York: McGraw Hill.

Hadi, Sutrisno. (2000). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hurlock, Elizabeth B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Karasz, A. K., Buchnak, E, & Oulette, S. C. (1993, August). Role strain and psychological well-being in lupus patients. American Psychological Association, Toronto, Canada.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Peringatan hari lupus sedunia. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1500-peringatan-harilupus-sedunia.html. (November 20. 2016).

Keyes, C., Shmotkin, C., Ryff, C. (2002). Optimizing Well-Being: The Empirical

Encounter of Two Traditions. Journal of Personality and Social Psychology.

Landau, M. J., & Greenberg, J. (2006). Play If Scale or Go For the Gold? A Teror Management Perspective on Self-Enhancement and Self-Protective Motives in Risky Decision Making. Personal and Social Psychology Bulletin.

Lupus Foundation of America. How lupus affects the body. http://www.lupus.org/webmodules/webarticlesnet/templates/new_learnaffects. aspx?articleid=2268. (November 12. 2016)

Martin DA, Elkon KB. Apoptosis. In: Wallace DJ, editor. Dubois' lupus erythematosus. Philadelphia: Lippincott Willians & Willians; 2007. pp. 118–132.

Nadhiroh, F. (2007, Agustus 14). Lupus, Penyakit Seribu Wajah Dominan Menyerang Wanita.

Nurmalasari, Y. (2007). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Harga Diri pada Remaja Penderita Penyakit Lupus. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Ryan, R., Deci, E. (2001). On Happiness and Human Potentials: A Review of Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. New York: Department of clinical and social sciences in Psychology, Universitas Rochester.

Savitri, T. (2013). Aku dan lupus. Jakarta: Puspa Swara.

Seawell A, Danoff-Burg S. Body image and sexuality in women with and without systemic lupus erythematosus. Sex Roles. 2005;53(11–12):865–876.

Spearman. Tabel Korelasi Spearman (Tabel R-Spearman). Diunduh dari http://www.rey1024.com/wp-content/uploads/Tabel-r.pdf pada tanggal 20 Desember 2017.

Schutee, L., Wissing, Khumalo, I. (2013). Further Validation of The Questionnaire for Eudaimonic Well-Being (QEWB). A SpringerOpen Journal. Potchefstroom, South Africa : Department of Psychology, North-west University.

Waterman. (1993). Two Conception of Happiness: Contrast of Personal Expressiveness (Eudomonia) and hedonic enjoyment. Journal Pers. Social Psychology, Volume 64:678-91.

Waterman, Schwartz, Zamboanga, Ravert, Williams, Agocha, Yeong Kim, & Donnellan. (2010). The Questionnaire for Eudaimonic Well-Being:Psychometric Properties, Demographic Comparisons, & Evidence of Validity. Journal Psikologi Positif, Vol. 5, No. 1, 41-61. New Jersey: Routledge, Taylor & Francis Group.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7364

Flag Counter    Â