Hubungan antara Self Efficacy dengan Prokastinasi Penyelesaian Skripsi pada Mahasiswa Departemen Pendidikan Ilmu Komputer

Tazsa Nuraliyah, Dewi Rosiana

Abstract


Fenomena dalam penelitian ini adalah adanya kesulitan yang mahasiswa hadapi dan mereka meyakini hal tersebut berasal dari diri mereka sendiri. Mereka tidak yakin jika dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester. Mereka mengatakan bahwa adanya keraguan dalam diri mereka untuk memahami konsep teori agar dapat menciptakan game yang bermanfaat,serta sering kali mereka menyerah ketika mengalami hambatan dan hal tersebut membuat mereka menunda tugas sehingga tidak dapat menyelesaikan skripsi dalam waktu satu semester. Albert Bandura (1997) mendefinisikan self efficacy sebagai keyakinan mengenai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan unutk mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Sedangkan prokrastinasi penyelesaian skripsi menurut Schouwenburg (ferrari et al.,1995) adalah seberapa sering tingkat penundaan tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penyelesaian skripsi. Dalam penelitian ini terdapat 41 responden angkatan 2010-2012 yang sedang mengontrak skripsi lebih dari satu semester. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi.Berdasarkan hasil perhitungan data diperoleh nilai korelasi antara self Efficacy dan prokrastinasi sebesar -0.610 dengan nilai signifikansi 0.000. Hal ini menunjukkan semakin rendah self efficacy maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi. Dimensi level self efficacy dengan prokastinasi terdapat koefisien korelasi -0,390 artinya terdapat hubungan negatif dan rendah antara dimensi level dengan prokastinasi. Pada dimensi generality dengan prokastinasi terdapat koefisien korelasi -0,590 artinya terdapat hubungan negatif dan sedang antara generality dengan prokastinasi. Pada dimensi strength dengan prokastinasi terdapat koefisien korelasi -0,499 artinya terdapat hubungan negatif dan sedang antara strength dan prokastinasi.


Keywords


Self Efficacy,Prokrastinasi,Mahasiswa

References


Arianti, n. (2008). Hubungan self efficacy dengan prokastinasi mahasiswa.

Bandura. (1994). Self efficacy. Dalam S. Ramachaudran, Encyclopedia of human (hal. Vol. 4, pp. 71-81)). New York: Academic Press. (Reprinted in H. Friedman.

Bandura, A. (1957). Self Efficacy, The Exercise of Control. New York: W.H Freeman and Company.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The Exercise of Control . hlm 3.

Brian A. Wilson, P. F. (2012). Belonging to Tomorrow: An Overview of Procrastination . International Journal of Psychological Studies , Vol. 4, No. 1.

Health, Encyclopedia of mental. (1998). San Diego: Academic Press.

Ilmi, f. (2014). efektiitas bimbingan kelompok menggunakan storytelling untuk meningkatkan self efficacy.

Larry B Christensen, R. B. (2015). research methods, design, and analysis. global edition.

Mukhid, A. (2009). SELF-EFFICACY. Perspektif Teori Kognitif Sosial dan Implikasinya, 107.

Omrod, J. E. (2008). educational Psychology Developing Learnes. jakarta: Erlangga .

Pedro Rosário, M. C.-P. (2009). Academic Procrastination: Associations with Personal, School, and Family Variables. The Spanish Journal of Psychology, Vol. 12, No. 1, 118-127.

Puta, j. (t.thn.). hubungan self efficacy dengan prokastinasi .

Robert M. Klassen, L. L. ((2008)). Academic procrastination of undergraduates:Low Self-efficacy to self-regulate predicts higher levels of procrastination. Contemporary Educational Psychology, 33 915–931.

Santrock, J. W. (2012). Life Span Development. jakarta timur: erlangga .

Schouwenburg, S. D. (2002). Procrastination, Temptations, and Incentives:The Struggle between the Present and the Future in Procrastinators and the Punctual. European Journal of Personality, 16: 469–489.

Zimmerman, B. J. (2000). Self-Efficacy: An Essential Motive to Learn. Contemporary Educational Psychology 25, 82-91.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.7327

Flag Counter    Â