Studi Deskriptif Mengenai Resiliensi Ibu yang Memiliki Anak Autis di Rumah Autis Bandung.

Cynthia Paramitha Sampurno, Hedi Wahyudi

Abstract


Autis adalah gangguan yang umumnya terjadi pada tiga tahun pertama kehidupan dan mencakup defisiensi dalam relasi sosial, abnormalitas dalam komunikasi, serta perilaku dengan pola terbatas, berulang dan stereotip. Pada dasarnya penderita Autis mengalami banyak sekali keadaan yang memberatkan baik secara ekonomi, fisik, psikis, maupun sosial. Menangani anak autis tentu bukan merupakan hal yang mudah bagi orang tua. Tak jarang orang tua merasa sedih dan bingung karena tidak bisa memahami kebutuhan anaknya, sehingga dibutuhkan resiliensi. Resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Resiliensi dibutuhkan agar keluarga yang memiliki anak autis mampu bangkit dari keterpurukan, bahkan bertahan, berkembang, dan menjadi lebih kuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang resiliensi dan melihat dimensi-dimensi resiliensi apa saja yang sudah dipenuhi dan belum dipenuhi pada ibu yang memiliki anak autis di Rumah Autis Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian populasi terhadap 16 ibu yang memiliki anak dengan gangguan autis. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur Resiliience Quotient yang telah diadaptasi oleh peneliti dengan jumlah 48 pernyataan valid. Dari hasil penelitian didapatkan hasil dimensi Regulasi Emosi (68.8%), Pengendalian Impuls (87.5%), Optimisme (68.8%), Analisis Penyebab Masalah (62.5%), Empati (93.8%), Self Efficacy (75%), dan Reaching Out (75%).


Keywords


autis, resiliensi, ibu dengan anak autis

References


Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati (2015) Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (jilid satu) Jakarta: Salemba Medika.

American Psychiatric Association (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fifth Edition. United State of America : America Psychiatric Publishing.

Arikunto, S., 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.

Edyta, Beatrix & Damayanti, Eka. (2016). Gambaran Resiliensi Ibu yang Memiliki Anak Autis di Taman Pelatihan Harapan Makassar. Jurnal Biotek Volume 4 Nomor 2.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2014). Buku Ajar Psikiatri (edisi kedua, cetakan kedua) Jakarta:Badan Penerbit FK UI

Fara Elsha. (2012). Resiliensi Pada Dewasa Awal Berlatar Belakang Budaya Aceh Yang Mengalami Tsunami Aceh 2004.

Jackson, Rachel & Watkin, Chris. (2014). Selection & Development Review, Vol. 20, No. 6

Mangunsong, Dr. Frieda. (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Jilid I (cetakan pertama). Depok: Penerbit FK UI

Mardiani. Fitri Awaliyah. (2012). Hubungan Antara Keberfungsian Keluarga Dengan Resiliensi Pada Ibu Yang Memiliki Anak Autism Spectrum Disorder.

Noor, Hasanuddin, 2009. Psikometri Aplikasi Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi UNISBA.

Nurhayati. (2003). Dinamika Psikologis Orang Tua Penderita Autisme. www.digilib.itb.ac.id. Diakses pada tanggal 6 Maret 2017;23:08.

Prihorditya. Endro (2016). Indonesia Masih Gelap Tentang Autisme. http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160407160237-255-122409/indonesia-masih-gelap-tentang-autisme. Diakses pada tanggal 6 Maret 2017:20:55.

Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: Seven keys to finding your inner stregth and overcoming life's hurdles. New York: Broadway Books.

Santrock. J. W. (2011). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup.(edisi ketigabelas, jilid satu) Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian:CV ALFABETA:Bandung

Wenar, Ludlow, Patricia K. Kerig. (1994) DEVELOPMENTAL PSYCHOLOGY : From Infancy Though Adolescence (edisi keenam, jilid satu) :Wiley.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6733

Flag Counter    Â