Studi Deskriptif Mengenai Motivasi Prososial pada Volunteer Save Street Child Bandung

Abstract

Abstract. Bandung City Government has been publish a policy in handling street children issues, however the policy is not effective. The involvement of society is required to protect street child. Indonesian is allegedly began to show traits and personality of individualistic, materialistic and hedonistic. However, Bandung has social community focusing on street children, called Save Street Child Bandung. Volunteer’s behaviour in fulfilling street children needs could be categorized as prosocial behaviour. Prosocial behaviour that shown by the individuals is based on the motivation in her/his self. Prosocial motivation is a desire of an individual to do things that oriented toward protection, maintenance, or enhancement the well-being of a person or group that consist of three types: ipsocentric motivation, endosentric motivation, and intrinsic motivation  (Reykowsky, dalam Eisenberg, 1982). Prosocial behaviour that the volunteer doing is based on different prosocial motivation that effect the quality of help that has been given. The study purposes is to obtain empirical data regarding prosocial motivation types of the Save Street Child Bandung’s volunteer. The study method is descriptive study with 15 respondent. Measuring instrument in this study is a psychological scale created by researcher based on prosocial motivation theory from Reykowsky (dalam Eisenberg, 1982). The result shows that seven people (46,67%) has Instrinsic Motivation, five people (33,33%) has Endosentric Motivation, and three people (20%) has Ipsosentric Motivation.

 

Abstrak. Pemerintah Kota Bandung telah mengeluarkan kebijakan dalam menangani permasalahan anak jalanan, namun belum berjalan secara efektif. Melihat hal tersebut tampaknya diperlukan keterlibatan masyarakat dalam melindungi anak jalanan. Masyarakat Indonesia saat ini ditengarai mulai menunjukkan ciri-ciri dan karakteristik kepribadian individualistik, materialistik dan hedonistik. Namun demikian, di Kota Bandung sendiri terdapat komunitas sosial yang memfokuskan kepeduliannya terhadap anak jalanan yaitu Save Street Child Bandung. Tingkah laku yang ditampilkan para volunteer dalam memenuhi kebutuhan anak jalanan dapat digolongkan sebagai perilaku prososial. Perilaku prososial yang ditampilkan oleh individu didasari oleh motivasi yang ada di dalam dirinya. Motivasi prososial adalah keinginan individu untuk melakukan tingkah laku yang berorientasi pada melindungi, memelihara, atau meningkatkan kesejahteraan seseorang atau kelompok yang terdiri dari tiga jenis, yaitu ipsocentric motivation, endosentric motivation, dan intrinsic motivation  (Reykowsky, dalam Eisenberg, 1982). Perilaku prososial yang dilakukan oleh para volunteer didasari oleh motivasi prososial yang berbeda-beda yang berpengaruh terhadap kualitas bantuan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai tipe motivasi prososial yang terdapat dalam diri volunteer Save Street Child Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan responden sebanyak 15 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala psikologi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori motivasi prososial dari Reykowsky (dalam Eisenberg, 1982). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak tujuh orang (46,67%) memiliki Instrinsic Motivation dalam dirinya, lima orang (33,33%) memiliki Endosentric Motivation, dan tiga orang (20%) memiliki Ipsosentric Motivation dalam dirinya.