Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri pada Penderita Bipolar di Komunitas Bipolar Care Indonesia Bandung

R. Annissa Kheista Amarillys, Endah Nawangsih

Abstract


Abstract. Indonesian Bipolar Care Community is a community that made to gather around people with bipolar disorder which based on love and affection by providing support in terms of emotional or esteem, instrumental, information, and companionship. The received support on people with bipolar disorder will help them choose the right coping strategy that will lessen the amount of stress they have. And with that, their self adjustment In their condition as a person with bipolar disorder and among social life will increase. The research method that was used is a correlation research with the objective to understand the relation between social support and self adaptability on people who suffered bipolar disorder in Bandung's Indonesia Bipolar Care Community. Subjects are 19 person which has been diagnosed with bipolar disorder by a psychiatry. The measuring instruments are questionnaires about social support (Sarafino, 2011) and self adjustment (Hurlock, 1974). The result shows that correlation between social support and self adjustment is 0,402, which means there's a meaningful enough positive correlation between social support and self adjustment. Therefore, the more social support a person with bipolar disorder received, the higher their self adjustment are in Bandung's Indonesia Bipolar Care Community. 

 

Abstrak. Komunitas Bipolar Care Indonesia adalah komunitas yang dibuat untuk mewadahi ODB (Orang Dengan Bipolar) berlandaskan kasih sayang dengan memberikan dukungan berupa dukungan emosional atau penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan persahabatan. Dukungan yang diterima oleh ODB membuat mereka mampu memilih coping strategy yang tepat sehingga dapat mengurangi kondisi stres yang dialaminya. Dengan begitu kemampuan ODB dalam hal penyesuaian diri terhadap kondisinya sebagai ODB dan juga terhadap sosial akan meningkat. Penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri  pada penderita bipolar di komunitas BCI Bandung. Subjek penelitian sebanyak 19 orang penderita bipolar yang sudah di diagnosis oleh psikiater. Alat ukur dalam penelitian ini berupa kuesioner mengenai dukungan sosial (Sarafino, 2011)dan penyesuaian diri (Hurlock, 1974). Hasil korelasi antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri adalah 0,402, artinya terdapat hubungan positif yang cukup berarti antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri, maka semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh ODB, semakin baik pula penyesuaian diri pada ODB di komunitas Bipolar Care Indonesia Bandung

 

Keywords


Social Support, Self Adjustment, Bipolar.

References


Arikunto, Suharsimi, (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Ariella, V., & Oktamiasih, I., & Kanita, M. (2013). Bipolar Care Indonesia. [Online]. www.bipolarcareindonesia.com. 2015, 3 November pukul 20.30.

Anna, Lusia Kus. (2014). Gangguan Bipolar Bisa Diobati. [online]. http://health.kompas.com/read/2014/08/12/083703123/Gangguan.Bipolar.Bisa.Diobati. 2016, 12 April Pukul 22.53

Anonim. (2014). Leisure Community- Komunitas Bipolar Care Indonesia: Memberikan Lingkungan Nyaman Bagi Penderita Bipolar. [Online].http://www.republika.co.id/berita/koran/leasure/14/06/17/n7ar8855-leisure-community-komunitas-bipolar-care-indonesia-memberikan-lingkungan-nyaman-bagi-penderita-bipolar. 2015, 3 November pukul 20.27.

Anonim. (2015). Gejala dan Tanda Bipolar Disorder. [online]. http://doktersehat.com/gejala-dan-tanda-bipolar-disorder/ 2016, 12 April Pukul 20.00

Anonim. (2015). Menjaga Kesehatan Mental. [online]. Doktersehat.com/mejaga-kesehatan-mental-2/ 2016. 17 Juli Pukul 21.20

Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. (2006). Psikologi Abnormal (9th ed). Jakarta: Rajagrafindo Persada

Fauziah, N. N. (2008). Faktor-Faktor Pendukung Pemulihan pada Penderita Gangguan Bipolar. Depok: Universitas Indonesia

Hurlock, Elizabeth B. (1974). Personal develompement. New Delhi: Tata McGRAW-HILL PUBLISHING COMPANY LTD

Kaplan, Robert M. & Dennis P. Saccuzzo. 1993. Psychological Testing Principles, Application, and Issues. California: Brooks/Cole Publisihing Company, Pacific Grove

Maslim, Rusdi. 2013. Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta : PT. Nuh Jaya

Marisson M.A., (2010). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Prenada Media

Mondimore F.M., (2006). Bipolar Disorder-A Guide For Patients and Families. 2nd ed. Baltimore: The John Hopkin University Press

Made, (2013). Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga dengan Penerimaan Diri Individu yang Mengalami Asma. Program Studi Psikologi, akultas Kedokteran, Universitas Udayana

Noor, Hasauddin. (2009). Psikometri Aplikasi dalam Penysunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi Unisba

Purba, J. (2008). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Penyesuaian Diri Lanjut Usia. Medan: Universitas Sumatra Utara

Sarafino, Edward P. Smith, Thimothy W. (2011). Health Psychology Biopsychosocial Interactions. John Wiley & Sons, Inc: River Street, Hoboken

Triani, N., (2016). Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Adaptational Outcomes Remaja di SMA X yang Mengalami Stres Pasca Aborsi. Bandung: Universitas Islam Bandung

Wiramihardja, Sutarjo A. 2005. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: PT Refika Aditama




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.3955

Flag Counter    Â