Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Psychological Well-Being pada ODHA Wanita di Yayasan Akses Indonesia Tasikmalaya

Nindya Kirana, Ria Dewi Eryani

Abstract


Abstract. AIDS is a syndrome that attacks the human immune system caused by HIV virus. AIDS not only affects the physical but also the psychological and social, social impact associated with the society's bad stigma so they often experience discriminatory treatment. Psychological impact felt by women who live with HIV are become irritable or upset, loss of confidence, the emergence of frustration or easily discouraged in life, as well as the conflicts that arise when they are confronted with the need to disclose their status. The existence of these effects can lead to problems with regard to Psychological Well-being. This makes the staff, counselors, OHIDA (People Living with AIDS patients) and OHIDA fellow provide support. The given support make OHIDA women feel comfortable, feel there is a person who will accompany in difficult times, and no  worry like before they get support, because they realized that there are people who can be counted on to help when health deteriorated even with their status. Even so, there are some ODHA women who feel less get support. The purpose of this study is to determine how close the relationship between social support and Psychological Well-being in people living with HIV Women in Yayasan Akses Indonesia Tasikmalaya. The used method is correlation method. Social support scale measuring instrument made by researchers based on aspects of Sarafino and measuring scale of Psychological Well-being adapted from the measuring instrument Ryff scale of psychological well-being. Data analysis using Spearman Rank correlation technique with SPSS version 20. The relationship between these two variables shown by the correlation coefficient (rs) = 0.692, indicating a strong and significant relationship between social support and Psychological Well-being in people living with HIV Women in Foundations access Indonesia Tasikmalaya.

 

Abstrak. AIDS merupakan sindrom yang menyerang sistem imun manusia yang disebabkan oleh virus HIV yang tidak hanya berdampak pada fisik tetapi juga sosial berkaitan dengan stigma masyarakat yang buruk sehingga mereka sering mengalami perlakuan diskriminatif dan dampak psikologis seperti menjadi mudah marah atau kesal, hilangnya rasa percaya diri, munculnya rasa frustasi atau mudah putus asa dalam menjalani kehidupan, serta konflik ketika mereka harus membuka statusnya. Adanya dampak tersebut menimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan Psychological Well-being. Hal tersebut membuat staf, konselor, OHIDA (Orang yang Hidup dengan Penderita AIDS) dan sesama ODHA memberikan dukungan. Adanya dukungan yang diberikan membuat ODHA wanita merasa nyaman, merasa merasa  tenang, tidak khawatir seperti dulu sebelum mendapatkan dukungan, karena ia menyadari bahwa ada orang-orang yang dapat diandalkan untuk menolongnya ketika kondisi kesehatannya menurun. Namun meskipun demikian terdapat beberapa ODHA wanita yang merasa kurang mendapatkan dukungan sehingga tetap merasakan ketidaknyamanan psikis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara dukungan sosial dengan Psychological Well-being pada ODHA Wanita di Yayasan Akses Indonesia Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah metode korelasional. Alat ukur skala dukungan sosial dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek dari Sarafino dan alat ukur skala Psychological Well-being mengadaptasi dari alat ukur the Ryff scale of psychological well-being. Data analisis menggunakan teknik korelasi Rank Spearman dengan bantuan software SPSS versi 20. Hubungan antara kedua variabel ini ditunjukkan oleh koefisien hubungan (rs) = 0,692  yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan signifikan antara dukungan sosial dengan Psychological Well-being pada ODHA Wanita di Yayasan Akses Indonesia Tasikmalaya.

 

Keywords


Social Support, ODHA Women, Psychological Well-Being

References


Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi: Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Rajawali Press.

Compton, William C dan Edward Hoffman. 2005. Introduction to Positive Psychology. USA : Thomson Learning.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya (2015). Profil Kesehatan Kota Tasikmalaya Tahun 2015. Laporan Tahunan.

Gottlieb, B.H (1983). Social Support Strategies.Beverly Hills CA: Sage Publication,Inc.

Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

M. Robin di Matteo. 2004. Social Support and Patient Adherence to Medical Treatment : A-Meta Analysis. University of California, Riverside.Vol 23, No.2

Noor, Hasanudin. (2009). Psikometri, Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung : Fakultas Psikologi Unisba

Ryan, R.M & Deci, E.L. 2001. On Happiness and Human Potentials: A Reviewsof Research on Hedonic and Eudaimonic Well Being. Annual Reviews Psychology.

Ryff, C.D. (1989). Happiness Is Everything, Or Is It? Exploration on the Meaning of Psychological Well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57, 1069 – 1081

Sarafino, Edward P, dkk. 2011. Health Psychology ; Biopsychosocial Interactions Seventh Edition. USA : Jhon Wiley & Sons, Inc.

Scholten, A. (2006). Anxiety. (http;//google.com) diunduh pada 1 Januari 2016

Taylor, S. (2006). Health Psychology. New York: McGraww Hill.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.3655

Flag Counter    Â