Hubungan Peran Teman Sebaya dengan Online Impulsive Buying pada Mahasiswa UNISBA

Abstract

Abstract. Online shopping is popular with Indonesians and every year the number of buyers will increase until impulsive purchases appear. UNISBA students who have spontaneous thoughts without prior planning, do not consider buying a product, and after several weeks will feel sorry because they have bought a product that is rarely or not used and only costs their pocket money. This student stated that UNISBA showed impulsive buying. Another encouraging factor is the role of peers. Friends give comments about the appearance of their peers (lacking) so look for ways to cover up their shortcomings with interesting items to make them more attractive to friends. Students see how to dress or see gadgets used by their peers so they are tempted to buy the same product.

The research objective was to see the relationship between the role of peers and impulsive buying in UNISBA students. The peer role theory uses the theory of Shaffer (2009) which has been obtained by Ilmiani (2019) and the theory of impulsive buying by Verplanken & Herabadi (2003). The method used is correlation and the number of samples is 386 students. The technique of using data uses an online questionnaire. Data processing used Rank Spearman test with SPSS Statistic 23 application. In addition, there is a relationship between the role of peers and impulsive online purchases of UNISBA students. The degree of connection is r = 0.524, which means that the stronger the role of peers, the higher the impulsive buying of UNISBA students.

Keywords : Role of peers, impulsive buying, UNISBA students

Abstrak. Berbelanja online banyak digemari masyarakat Indonesia dan setiap tahunnya akan meningkat jumlah pembelinya hingga muncul impulsive buying. Mahasiswa UNISBA yang memiliki karakteristik berbelanja dengan spontan tanpa memiliki perencanaan sebelumnya, kurang mempertimbangkan dalam membeli suatu produk, dan setelah beberapa minggu akan merasa menyesal karena telah membeli produk yang jarang atau tidak digunakan dan hanya menghabiskan uang sakunya. Hal tersebut mengindikasikan mahasiswa UNISBA menunjukkan impulsive buying. Faktor lain yang mendorong yaitu faktor peran teman sebaya. Teman memberikan komentar mengenai penampilan teman sebayanya (kurang menarik) sehingga mencari cara untuk menutupi kekurangannya dengan berbelanja barang-barang baru agar lebih menarik dari teman-temannya. Mahasiswa melihat cara berpakaian atau melihat gadget yang digunakan oleh teman sebayanya sehingga tergiur untuk membeli produk yang sama.

Tujuan penelitian untuk melihat hubungan peran teman sebaya dengan impulsive buying pada Mahasiswa UNISBA. Teori peran teman sebaya menggunakan teori Shaffer (2009) yang telah diterjemahkan oleh Ilmiani (2019) dan impulsive buying teori Verplanken&Herabadi (2003). Metode yang digunakan adalah kerelasional dan jumlah sampel sebanyak 386 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner secara online. Pengolahan data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan aplikasi SPSS Statistic 23. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan peran teman sebaya dengan online impulsive buying pada mahasiswa UNISBA. Derajat korelasi sebasar r=0,524 yang artinya semakin kuat peran teman sebaya maka semakin tinggi impulsive buying pada Mahasiswa UNISBA.

Kata kunci: peran teman sebaya, impulsive buying, mahasiswa UNISBA