Studi Deskriptif Self-Compassion Anak yang Orangtuanya Bercerai Saat Remaja pada Anggota Komunitas Broken Home Bandung

Amalia Amalia, Sita Rositawati

Abstract


Abstract. Changes in interactions that occur in the family can affect other family members, as well as divorce. As a result of divorce a husband and wife will have a negative impact on other family members, especially children resulting from the marriage of the husband and wife. With a family condition that is not functioning due to parental divorce can have a negative impact on children, especially adolescents both physiologically and psychologically. After a parent divorce, not a few teens who lose attention and guidance from their parents. So that adolescents tend to seek attention outside the environment, this is what can plunge adolescents into negative relationships. Based on the results of interviews with members of the Broken Home Bandung community, children try to channel negative emotions towards positive ones such as adding friendship, actively participating in social activities outside the home, caring for themselves and trying to meet their own personal needs. The purpose of this study was to obtain empirical data and a picture of Self-Compassion of children whose parents divorced as teenagers. The theoretical concept used is Self-Compassion by Kristin Neff (2003). The method used is Pearson correlation with a sample of 30 people. Data collection on the Self-Compassion variable was carried out using a Self-Compassion Scale (SCS) measuring instrument from Kristin Neff., Ph.D (2003) consisting of 26 items. The results obtained are 16 people have high Self-Compassion, 14 others low.

Keywords: Self-Compassion, Adolescents, Broken Home.

Abstrak. Perubahan interaksi yang terjadi dalam keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lainnya, begitupula dengan perceraian. Akibat dari perceraian pasangan suami istri akan berdampak buruk bagi anggota keluarganya yang lain terutama anak hasil dari pernikahan suami istri tersebut. Dengan kondisi keluarga yang tidak berfungsi dikarenakan perceraian  orangtua dapat memberikan dampak negatif pada anak khususnya remaja secara fisiologis maupun psikologis. Setelah terjadi perceraian orangtua, tidak sedikit remaja yang kehilangan perhatian serta bimbingan dari orangtuanya. Sehingga remaja cenderung mencari perhatian dilingkungan luar, hal ini lah yang dapat menjerumuskan remaja pada pergaulan negatif. Berdasarkan hasil wawancara pada anggkota komunitas Broken Home Bandung,  anak berusaha menyalurkan emosi negatif kearah yang positif seperti menambah pergaulan dan pertemanan, aktif mengikuti kegiatan sosial diluar rumah, merawat diri sendiri dan mencoba memenuhi kebutuhan personal sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data empirik dan gambaran Self-Compassion anak yang orangtua bercerai saat remaja.  Konsep teori yang digunakan adalah Self-Compassion oleh Kristin Neff (2003). Metode yang digunakan adalah korelasi pearson dengan jumlah sampel 30 orang. Pengambilan data pada variabel Self-Compassion dilakukan dengan menggunakan alat ukur Self-Compassion Scale (SCS) dari Kristin Neff., Ph.D (2003) yang terdiri dari 26 item. Hasil yang didapatkan adalah 16 orang memiliki Self-Compassion tinggi 14 orang lainnya rendah.

Kata Kunci: Self-Compassion, Remaja, Broken Home.


Keywords


Self-Compassion, Remaja, Broken Home.

Full Text:

PDF

References


Beavers,WR.(1982). Healthy,midrange and Severely Dysfuctional Families, in Schovelar, Pirooz G & Shwoeri, Linda D (Eds). 2003. Text Book of Family and Couples Therapy. Washington DC:American Psychiatric Publishing.

Chaplin, J. P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. PT Raja Grafindo Persada. 71.

Duvall & Logan. (1986). Marriage & Family Development. New York : Harper & Row Publisher.

Engel, J. D. (2018). Makna Hidup Anak Korban Broken Home dari Perspektif Logo Konseling. Vol 4 no. 2: 221-240.

Germer,C. K., & Neff, K. D (2013). Self-Compassion in Clinical Practice. Journal of Clinical Psychology, 69(8), 856-867, DOI:10.1002/jclp.22021.

Hetherington, E.M. (2003) Social Support And The Adjustment Of Children In Divorced And Remarried Families. 10 : 217–236.

Kartono, K. (1993). Psikologi anak: Psikologi Perkembangan, Mandar Maju, Bandung.

Lubis, R. F. (2015). Psikologis Komunikasi Remaja Broken Home Terhadap Konsep Diri dan Keterbukaan Diri.

Missiliana, R. (2014). Self-Compassion Dan Compassion For Others Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Uk. Maranatha. Universitas Kristen Maranatha. Fakultas Psikologi.

Neff, K. D. (2003a). Development and validation of a scale to measure Self-Compassion. Self and Identity, 2, 223-250.

_______ (2003b). Self-Compassion: An alternative conceptualization of a healthy attitude toward oneself. Self and Identity, 2, 85-101.

_______(2003c). Self-Compassion scale (long). Retrieved from http://www.selfcompassion.org/selfcompassion-scales-for-researchers.html.

_______ (2011). Self Compassion: Stop Beating Yourself Up and Leave insecurity behind. Texas ; Harper Collins Publishers

Neff, K., Pisitsungkagarn, K., & Hsieh, Y. P. (2008). Self-Compassion and self-construal in the United States, Thailand, and Taiwan. Journal of Cross-Cultural Psychology, 39, 267-285.

Neff, K., Rude, S. S., & Kirkpatrick, K. L. (2007). An examination of Self-Compassion in relation to positivepsychological functioning and personality traits. Journal of Research in Personality, 41, 908-916.

Nisfiannoor. M. dan Yulianti, E. (2005). Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja Yang Berasal Dari Keluarga Bercerai Dengan Keluarga Utuh. Jurnal Psikologi Vol 3 no. 1.

Noor, H. (2009). Psikometri : Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung. Fakultas Psikologi UNISBA.

Papalia, E.D. (2009). Human Development: Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.

Prodjohamidjojo, M. (2002). Hukum Perkawinan Indonesia. Jakarta: Perpustakaan Nasional.

Salovey, P., Rothman, A. J., Detweiler, J. B., & Steward, W. T. (2000). Emotional States and Physical Health. American Psychologist, 55(1), 110.

Santrock, John W. (2011). Life-Span Development Perkembangan Masa-Hidup Edisi 13 Jilid 1. (Terjemahan: Benedictine Wisdyasinta) Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Wahyuputri, Sri. 2009. Perilaku Memaafkan di Kalangan Remaja Broken Home.

Willis, S. S. 2009. Konseling Keluarga: Family Counseling. Bandung: Alfabeta.

Aaker, A. David. 2002. Ekuitas Merek (Edisi Indonesia). Jakarta: Mitra Utama.

Alma, Buchari. 2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alvabeta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.20603

Flag Counter    Â