Mindfulness pada Caregiver di Panti Sosial Tulus Kasih Bandung

Abstract

Abstract. Caregiver is an individual who provides assistance to others who have disabilities and need help due to illness and limitations (Widyastuti, 2009). Caregivers are more prone to feeling sad, angry, embarrassed, depressed, anxious, regretful, helpless and lack of self-control in dealing with their lives, feeling unable to treat patients well, to fatigue that affects health conditions and psychological stress (Anneke, 2009). The same condition occurs in caregivers in the orphanage, but caregivers can handle it by not being reactive, but by silencing the elderly first when the elderly are angry, can persuade lasia when refusing to do activities. This characterizes the behavior of mindfulness. Mindfulness is defined as increasing awareness by focusing on current experiences and acceptance without giving judgment (Baer et al, 2004). Mindfulness has 4 aspects, namely observing, describing, acting with awareness, accepting without judgment. The purpose of this study is to obtain empirical data about mindfulness in caregivers. The subjects of this study were 10 people. Mindfulness is measured by Kentucy Inventory of Mindfulness Skills (KIMS). From the results of data processing it is obtained, from 10 caregivers there are 6 people who have high mindfulness and the highest aspect is accepting without judgment which means the caregiver does not judge the experience of this sat, and the lowest aspect is observing means that the caregiver has not been able to observe and appreciate the activities he did when this, and describing which means the caregiver has not been able to give the name of the phenonene or the activities that it does.

Keywords : Mindfulness, Caregiver, Social Institutions.

Abstrak. Caregiver adalah individu yang memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami disabilitas/ ketidakmampuan dan memerlukan bantuan dikarenakan penyakit dan keterbatasan (Widyastuti,2009). Caregiver lebih rentan merasa sedih, marah, malu, tertekan, cemas, menyesal, tidak berdaya serta kurangnya kontrol diri dalam menghadapi kehidupanya, merasa tidak dapat merawat penderita dengan baik, hingga kelelahan yang berdampak pada kondisi kesehatan dan stres psikologis (Anneke,2009). Kondisi yang sama terjadi pada caregiver di Panti Sosial Tulus Kasih Bandung, namun caregiver dapat menanganinya dengan tidak bersiap reaktif, melainkan dengan mendiamkan lansia terlebih dahulu ketika lansia sedang marah, dapat membujuk lasia ketika menolak melakukan aktivitas. Hal ini mencirikan perilaku mindfulness. Mindfulness didefinisikan sebagai meningkatnya kesadaran dengan berfokus pada pengalaman saat ini serta adanya penerimaan tanpa memberikan penilaian (Baer et all, 2004). Mindfulness memiliki 4 aspek, yaitu observing, describing, acting with awareness, accepting without judgement. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai mindfulness pada caregiver. Subjek penelitian ini berjumlah 10 orang. Mindfulness diukur dengan Kentucy Inventory of Mindfulness Skills (KIMS). Dari hasil pengolahan data didapatkan, dari 10 caregiver terdapat 6 orang yang memiliki mindfulness tinggi dan aspek yang paling tinggi adalah accepting without judgement yang artinya caregiver tidak menilai pengalaman saat ini, dan aspek terendah adalah observing artinya caregiver belum mampu mengamati dan menghayati aktivitas yang dilakukannya saat ini, dan describing yang artinya caregiver belum mampu memberi nama dari fenonena atau aktivitas yang dilakukannya.

Kata kunci : Mindfulness, Caregiver, Panti Sosial.