Studi Literatur Pengaruh Religiusitas terhadap Psychological Well-Being pada Individu Dewasa Awal di Komunitas Pemuda Hijrah Bandung

Bella Siti Difianti Diredja, Fanni Putri Diantina

Abstract


Abstract. Someone who decides to emigrate in his religion, has a much greater demand in fulfilling his duties as an individual in his early adulthood and also someone who obeys the provisions of religion. Some early adult individuals in the Bandung Hijrah Youth community showed behaviors that lead to positive things, where they feel happier when they process to improve themselves and want to share that happiness with others, also have a clearer purpose for the future, namely happy afterlife. Although they have to change principles, thoughts, and habits, to carry out orders and try to stay away from Islamic prohibitions. They appreciate what they do is to seek the pleasure of Allah SWT. It can be said that the behavior of early adult individuals in the Hijrah Youth community refers to Psychological Well-Being which can describe the health of individual psychological functions, where the condition can be influenced by Religiosity, which is the level of conceptualization and the level of one's commitment to religion. Ellison's research has proven that there is a positive effect of Religiosity on Psychological Well-Being. But there were also previous studies that said that Religiosity actually had a negative impact, such as depression, developing low self-esteem, etc. This study aims to determine whether religiosity has a positive effect on Psychological Well-Being in early adult individuals in the youth community migrating to Bandung and how much this influence. The sample in this study amounted to 51 people, who were members of the Hijrah Youth community at the Al-Lathiif Mosque in Bandung. The sampling technique used was purposive sampling. This study used two measuring instruments, namely the 15 items The Centrality of Religiousity Scale from Stefan Huber and Ryff's Psychological Well-Being Scale, which amounted to 84 items in the form of a Likert scale. The results showed that Ho was rejected and Ha was accepted, which meant that there was a positive effect of religiosity on Psychological Well-Being in early adult individuals in the Pemuda Hijrah Bandung community, which was 28%.

Keywords: Religiosity, Psychological Well-Being, Early Adult Individuals, Youth Hijrah

Abstrak. Seseorang  yang memutuskan untuk berhijrah  dalam agamanya, memiliki tuntutan yang jauh lebih besar dalam memenuhi tugasnya sebagai individu usia dewasa awal dan juga seseorang yang mentaati ketentuan agama.  Beberapa individu dewasa awal di komunitas Pemuda Hijrah Bandung menunjukan perilaku yang mengarah pada hal positif, dimana mereka merasa lebih bahagia ketika berproses memperbaiki dirinya dan ingin membagi kebahagiaan tersebut pada orang lain, juga memiliki tujuan yang lebih jelas untuk masa depan, yaitu bahagia dunia akhirat. Meskipun mereka harus mengubah prinsip,pemikiran, dan kebiasaan, guna menjalankan perintah dan berusaha menjauhi larangan agama Islam.  Mereka menghayati apa yang dirinya lakukan adalah untuk mencari ridho Allah SWT.  Dapat dikatakan bahwa perilaku individu dewasa awal di komunitas Pemuda Hijrah tersebut merujuk pada Psychological Well-Being yang dapat menggambarkan kesehatan fungsi psikologis individu, dimana keadaan tersebut dapat dipengaruhi oleh Religiusitas, yang merupakan tingkat konseptualisasi dan tingkat komitmen seseorang terhadap agamanya. Penelitian yang dilakukan Ellison telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif Religiusitas terhadap Psychological Well-Being. Namun ada pula penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa Religiusitas justru memberikan dampak negatif, seperti rasa depresi,pengembangan harga diri rendah,dsb. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah religiusitas berpengaruh positif terhadap Psychological Well-Being pada individu dewasa awal di komunitas pemuda hijrah Bandung dan seberapa besar pengaruhnya tersebut. Sampel pada penelitian ini berjumlah 51 orang, yang merupakan anggota komunitas Pemuda Hijrah di Masjid Al-Lathiif Bandung. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive 7sampling. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu The Centrality of Religiousity Scale dari Stefan Huber yang berjumlah 15 item dan  Psychological Well-Being Scale dari Ryff yang berjumlah 84 item  dalam bentuk skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti  terdapat pengaruh positif religiusitas terhadap Psychological Well-Being pada individu dewasa awal di komunitas Pemuda Hijrah Bandung, yaitu sebesar 28 %.

Kata kunci : Religiusitas, Psychological Well-Being,Individu Dewasa Awal, Pemuda Hijrah


Keywords


Religiusitas, Psychological Well-Being,Individu Dewasa Awal, Pemuda Hijrah

Full Text:

PDF

References


Amadiyati, Sukma Adi Galuh., & Utami, Muhana Sofiati. (2007). Religiusitas dan Psychological Well-Being pada Korban Gempa. Jurnal Psikologi Vol. 34, No. 2, 164–176

Andini, W. (2015). Kontribusi religiusitas terhadap psychological well-being pada mahasiswa. Jurnal Universitas Padjadjara: diakses pada 10 November 2018

Arnett, J.J. (2000). Emerging Adulthood: What Is It, and What IS It Good For?. Vol.1, No. 2, (68-73). Journal of Clark universitty. Diakses pada 10 Januari 2018

Charles Y. Glock (1962): On the Study of Religious Commitment, Religious Education: The official journal of the Religious Education Association, 57:S4, 98-110

Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. (2016). Memaknai Momentum Hijrah. Vol.10 No.2 . Jurnal Ilmiah Pendidikan IAIN SMH Banten

Fitri AG. (2014). Peran Big Five Personality Terhadap Depresi pada Dewasa Muda di Jakarta. Diakses dari http//:thesis.binus.ac.id pada tanggal 28 Oktober 2018.

Fricano, G. (2017). Honor in Hijrah as Expressed by the Islamic State. Diakses dari http://smallwarsjournal.com/jrnl/art/honor-in-hijrah-as-expressed-by-the-islamic-state-0, pada tanggal 10 November 2018.

Fitriani, A.N. (2017). Studi Deskriptif Mengenai Psychological Well-Being Pada Anggota Komunitas Hijrah Great Muslimah Bandung Yang Melakukan Hijrah. Vol 3, No. 2, 878-882: Seminar Penelitian Sivitas Akademika Universitas Islam Bandung

Hamali, S. (2012). Dampak Konversi Agama terhadap Sikap dan Tingkah Laku Keagamaan Individu. Vol VII, N0.2. Jurnal Al-AdYaN. Diakses pada 15 Desember 2018: https://media.neliti.com/media/publications/58101-ID-dampak-konversi-agama-terhadap-sikap-dan.pdf

Harimukthi, TM & Kartika, SD. (2014). Eksplorasi Kesejahteraan Psikologis Individu Dewasa Awal Penyandang Tunanetra. Vol.13, No. 1. Jurnal Psikologi Undip. Diakses pada tanggal 10 Januari 2018 : https://ejournal.undip.ac.id

Hair, A. (2018). Fenomena Hijrah di Kalangan Anak Muda. Dikutip dari : https://news.detik.com/kolom/d-3840983/fenomena-hijrah-di-kalangan-anak-muda pada tanggal 12 10 Januari 2018

Huber, S. (2012). The Centrality of Religiosity Scale (CRS). Religions 2012, 3, 710–724. ISSN 2077-1444. Journal of Faculty of Theology, Interreligious Studies, University of Berne, Switzerland. Diakses pada 15 Desember 2018 ; www.mdpi.com/journal/religions

Iman, O. (2015). Makna Hijrah Dalam Kehidupan Seorang Muslim. Dikutip dari : http://www.dakta.com/news/2947/makna-hijrah-dalam-kehidupan-seorang-muslim pada tanggal12 Maret 2018

Jalaluddin, H. (2016). Psikologi Agama : Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Jazuli, SA. (2006). Hijrah Dalam Pandangan AL-Quran. Depok : Gema Insani

Nur Chairul. (2014) Rasa Bersalah pada Narapidana Wanita. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau. Diakses dari http://repository.uin-suska.ac.id/6176/, pada 1 Desember 2018

Putra, AL. (2018). Salah Kaprah Makna Hijrah. Dikuti dari : https://islami.co/salah-kaprah-makna-hijrah/ pada 10 Januari 2018.

Rafikasari D. (2017). Waspada, Depresi Rentan Menyerang Orang dengan Usia Produktif. Dikutip dari : SINDONEWS.com pada tanggal 28 Oktober 2018

Religiosity in relation with psychological distress and mental wellbeing among Muslims. Available from: https://www.researchgate.net/publication/295260652_Religiosity_in_relation_with_psychological_distress_and_mental_wellbeing_among_Muslims [accessed Oct 17 2018].

Ryff, C. (1989). Ryff’s Scales of Psychological Well-Being (PWB). Journal of University of Wisconsin Madison Institute on Aging

Ryff, C.D. (1995). Psychological Well-being in adult life. Current Directions in Psychological in Psychological science, 4(4), 99-104.

Syahputra, W. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Bersalah Mahasiswa Mengakses Situs Porno. Skripsi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Diakses pada 8 Desember 2018 : https://www.academia.edu/7366797/WAHYU_SYAHPUTRA-FPS_PDF

S Hamali. (2013). Konflik dan Keraguan Individu dalam Perspektif Psikologi Agama. Vol. 8, No.1. Journal Al-AdYan. Diakses pada 10 Januari 2019. https://media.neliti.com

The Pew Forum on Religion & Public Life. 2010. Muslim Population of Indonesia. Diakses pada 20 Februari 2019 ; http://www.pewforum.org/2010/11/04/muslim-population-of-indonesia/

Wells, E I. (2010). Psychological Well-Being. ISBN 978-1-61209-258-4. New York. Nova Science Publishers, Inc.

Zheng, E. (2016). Indonesian Translation of the Ryff Scales Of Psychological Well-Being. Psychology Department, Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.17610

Flag Counter    Â