Sikap Terhadap Pendidikan Inklusi pada Guru di Sekolah Dasar Percobaan Negeri Sabang Kota Bandung

Yunita Putri, Stephani Raihana Hamdan

Abstract


Abstract. In 2015 the Bandung City Government issued an obligation for all public and private schools to be able to run an inclusive education program. The existence of this inclusive education program has made teachers in Elementary Schools consider inclusion education difficult because teachers must be able to understand the conditions of children with special needs while the majority of teachers who teach in public elementary schools only hold PGSD degrees. However, this did not happen in one of the elementary schools in Bandung, namely Elementary Pioneer School X, which ran an inclusive education program from 2017. In Elementary Pioneer School X in Bandung City there were teachers who had a positive attitude towards inclusive education. which is required by the Bandung City Government where teachers feel helped by the existence of an inclusive education program. This research is a population study with a population of 50 respondent. The purpose of this research is to look at attitudes towards inclusive education in teachers The theory used refers to the understanding of the attitude of Eagly and Chaiken (1993). This study uses a correlation method with Rank Spearman correlation test. Measuring tool used for attitudes, namely MATIES from Marian Mahat (2008).

 Keywords: Attitudes Towards Inclusive Education, Teachers.


Abstrak. Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Bandung mengeluarkan kewajiban bagi seluruh sekolah baik negeri maupun swasta untuk dapat menjalankan program pendidikan inklusi. Adanya program pendidikan inklusi ini membuat guru-guru yang berada di Sekolah Dasar Negeri menganggap bahwa pendidikan inklusi menyulitkan karena guru harus dapat memahami kondisi anak berkebutuhan khusus sedangkan mayoritas guru yang mengajar di sekolah dasar negeri ini hanya bergelar PGSD. Namun, hal tersebut tidak terjadi di salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung, yaitu Sekolah Dasar Negeri Percobaan X yang menjalankan program pendidikan inklusi dari tahun 2017. Di Sekolah Dasar Negeri Percobaan X Kota Bandung terdapat guru-guru yang memiliki sikap positif terhadap pendidikan inklusi yang diwajibkan oleh  Pemerintah Kota Bandung dimana guru merasa terbantu dengan adanya program pendidikan inklusi. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah populasi sebanyak 50 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sikap terhadap pendidikan inklusi pada guru. Teori yang digunakan mengacu kepada pengertian Sikap dari Eagly and Chaiken (1993). Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan uji korelasi Rank Spearman. Alat ukur yang digunakan untuk Sikap, yaitu MATIES dari Marian Mahat (2008))

Keywords: Attitudes Towards Inclusive Education, Teachers.


Keywords


Attitudes Towards Inclusive Education, Teachers

Full Text:

PDF

References


Alkharusi Hussain, S. A. (2012). Educational Assessment Attitudes, Competence, Knowledge, and Practices: An Exploratory Study of Muscat Teachers in the Sultanate of Oman. Muscat; Sultan Qaboos University.

Anna Rozana Syamsoul Rizal, S. R. (2018). Teacher Training for Applicating Values and Increasing Inclusive Attitudes in Digital Age. Social and Humaniora Research Symposium.

Chakravati, D. (2015). Journal of Marketing Research. American Marketing Association.

Chris Forlin, C. E. (2011). The Sentiments, Attitudes, and Concerns about Inclusive Education Revised (SACIE-R) Scale for Measuring Pre-Service Teachers' Perceptions about Inclusion. Exceptionality Education International; Hongkong, Canada, India, United States.

Damayanti T, H. S. (2016). Deskripsi Tentang Kompetensi Conten Guru Didalam Proses Pembelajaran Inklusi Pada Guru Sd Negeri Di Kota Bandung. Bandung; Universitas Islam Bandung, Fakultas Psikologi.

de Boer, A. P. (2011). Regular Primary Schoolteachers’ Attitudes Towards Inclusive Education: A Review of The Literature . Departement of Special Education. University of Groningen, The Netherlands. Pedagogical Inclusive .

Elisa, S. (2013). Sikap Guru Terhadap Pendidikan Inklusi Di Tinjau Dari Faktor Pembentuk Sikap. Surabaya: Universitas Airlangga Fakultas Psikologi dan Pendidikan.

Felianti Muzdalifah, H. Z. (2016). Pengaruh Efikasi Guru Terhadap Sikap Guru Terhadap Pendidikan Inklusi di SD Negeri Inklusif Di Jakarta. Jakarta; Universitas Negeri Jakarta.

Firdaus, E. (2010). Pendidikan Inklusi dan Implementasi di Indonesia. Bandung; Universitas Pendidikan Indonesia.

Garnida, D. (2009). Studi Tentang Peran Dan Fungsi Sistem Dukungan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Di Kota Bandung. Bandung; Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak.

Garnida, D. (2015). Pengantar Pendidikan Inklusif. Bandung PT Refika Aditama.

H, N. (2012). Psikometri (Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku). Bandung; Universitas Islam Bandung.

Ineke M Pit-et Cate, M. M.-S. (2018). Promoting Inclusive Education: The Role of Teacher’ Competence and Attitudes. Insights into Learning Disabilities 15 (1), 49-63.

Latifah, E. (2015). Persepsi Orang Tua Reguler Terhadap Pendidikan Inklusif Di Sdn Bulukerto 2 Batu. Malang; Universitas Muhammadiyah Malang.

Mahat, M. (2008). The Development Of A Psychometrically-Sound Instrument To Measure Teachers' Multidimensional Attitudes Toward Inclusive Education. Monash University; International Journal Of Special Education.

Maulipaksi D, L. A. (2017). Sekolah Inklusi dan Pembangunan SLB Dukung Pendidikan Inklusi. Jakarta; Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Norwich, E. A. (2002). Teacher’s Attitudes Towards Integration/Inclusion. A Review Of The Literature United Kingdom; University of Bath University of Exeter.

Nurmatari, A. (2015). Ridwan Kamil Mewajibkan Sekolah di Bandung Terima Siswa Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Detiknews https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3053463/ridwan-kamil-wajibkan-sekolah-di-bandung-terima-siswa-berkebutuhan-khusus.

O.B Bamigboye, O. B. (2013). Nigeria University Of Agriculture. Nigeria; University Of Agriculture.

Padmasari, D. F. (2012). Analisis Kebijakan Pendidikan Inklusif Bagi Anak Hiperaktif Di Sekolah Dasar Kabupaten Magetan. Malang; Universitas Muhammadiyah Malang.

Rudiyati, S. (2011). Potret Sekolah Inklusif di Indonesia. Seminar Umum “Memilih Sekolah Yang Tepat Bagi Anak Berkebutuhan Khususâ€. Yogyakarta: Dosen Jurusan PLB FIP UNY.

Rustanti, Y. M. (2017). Analisis Kompetensi Pedagogik Pada Guru Kelas Di Sekolah Dasar Negeri Dadaprejo 1 Batu. Malang; University of Muhammadiyah Malang.

Safira, A. (2016). Pendidikan Inklusi. Jakarta: Binus University Faculty Of Humanities. http://eprints.ums.ac.id/48120/2/BAB%20I.pdf.

Setianingsih, E. S. (2018). Penerimaan Dan Sikap Guru Terhadap Keberadaan ABK DiSekolah. Semarang;Universitas PGRI Semarang.

Sidiq, Z. R. (2017). Pembelajaran Kebutuhan Pendidikan Khusus. Bandung; Universitas Pendidikan Indonesia.

Sofiah Bastari S, W. R. (t.thn.). Gambaran Sekolah Inklusif Di Indonesia Tinjauan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan.

Syafi’i, R. (2012). Evaluasi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Kota Tasikmalaya. Bandung; Universitas Pendidikan Indonesia.

Widdy, N. P. (2016). Kompetensi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Pengalaman Mengajar dan Tingkat Pendidikan. Yogyakarta; Universitas Sanata Dharama.

Wiyono, B. (2011). Pendidikan Inklusif (Bunga Sampai Pemikiran Educational For All). Malang; Universitas Negeri Malang, Program Studi Bimbingan dan Konseling.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.16897

Flag Counter    Â