Hubungan antara Religiusitas dengan Hardiness pada Muallaf di Masjid Lautze 2 Bandung

Adi Sukma Linuhung, Umar Yusuf

Abstract


Abstract. Individuals who convert religion are commonly referred to as muallaf. In fact, conversions cause problems that result in converts being in a state of stress and pressure that interferes with their daily lives. However, muallaf who joined coaching program in Lautze 2 Bandung Mosque show positive religious behavior and attitudes as well as strong and healthy. The purpose of this study was to obtain emprical and objective data on relation of Religiousity and Hardiness on the muallaf in Lautze 2 Bandung Mosque. The method used in this study is correlational with statistical calculations Rank Spearman correlation coefficient. This study involves 30 muallaf who have been joined Lautze 2 Bandung Mosque for at least 6 months. Measuring instruments used are questionnaires develoved from theoritical concepts of Djamaludin and Anshari (1994) and Kobasa (1979). The results of this study indicate positive correlation coefficient of 0,647, this shows there is a strong correlation between Religiousity and Hardiness on the Muallaf in Lautze 2 Bandung Mosque.

Keywords: Religiousity, Hardiness, Muallaf.

 

Abstrak. Seseorang yang melakukan perpindahan agama dari non Islam ke Islam lazim disebut dengan muallaf. Kenyataanya perpindahan agama ini menimbulkan masalah yang mengakibatkan para muallaf berada di kondisi penuh stres dan tekanan yang mengganggu kehidupannya sehari-hari. Namun para muallaf yang telah mengikuti program pembinaan muallaf di Masjid Lautze 2 Bandung ini menunjukan perilaku dan sikap keagamaan yang positif serta tetap kuat dan sehat. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh data yang empiris dan objektif mengenai hubungan religiusitas dengan Hardiness pada para muallaf di Masjid Lautze 2 Bandung. Metode yang digunakan yaitu korelasional dengan perhitungan statistik uji koefisien korelasi Rank Spearman. Penelitian ini melibatkan 30 orang muallaf yang telah tergabung di Masjid Lautze 2 Bandung selama minimal 6 bulan. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang dikembangkan dari konsep teori Djamaludin dan Anshari  (1994) dan Kobasa (1979). Hasil penelitian menunjukan nilai koefisien korelasi positif sebesar 0,647 artinya terdapat hubungan yang kuat antara religiusitas dengan Hardiness.

Kata Kunci: Religiusitas, Hardiness, Muallaf.


Keywords


Religiusitas, Hardiness, muallaf, Religiousity

Full Text:

PDF

References


Ancok, Djamaludin dan Fuad Anshari Suroso. (1994). Psikologi Islam Solusi Atas Problema-Problema Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______. (2005). Psikologi Islam Solusi Atas Problema-Problema Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Compton, W.C., & Hoffman, Edward. (2013). Positive Psychology: The Science of Happiness and Flourishing second (2nd ed.). Wadsworth: Cengage Learning.

Hefferon, Kate & Boniwell, Ilona. (2011). Positive Psychology: Theory, Research and Application. Berkshire, England: Open University Press.

Maddi, Salvatore (2007). Relationship of Hardiness and Religiousness to Depression and Anger. Consulting Psychology Journal: Practice and Research, vol. 58, no. 3, 148-161.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.16793

Flag Counter    Â