Kontribusi Gratitude terhadap Well Being pada Guru Honorer di MDTA "X" Kabupaten Bandung Barat

Muhammad Ihsan, Siti Qodariah

Abstract


Abstract. MDTA is one of a non formal school which supporting in the field of the religion during students of primary school age. New rules that which obliges a student to join MDTA for primary school student, and are not unrealized rules governing for honorarium MDTA teachers in west bandung, had made some teacher problems, such as lack of human resources, the high responsibility of work to do, and less of economic welfare. This causes stress and anxiety in a few teachers, decrease amount of teachers,  as well as comings and out of the teachers at some MDTA. However in MDTA “X†this condition doesn’t made teachers paid by honorarium stop their work. They indicated a high of gratitude and also in a condition of wellbeing. This research uses regression simple analysis for the method, to see the contribution. The Subjects in this study were 15 teachers of MDTA “Xâ€. The Gratitude measurement instrument used GQ-6 Modification from Mc.Cullough and Perma Workplace Profiler from Buttler and Kern. The results of the study is, gratitude contributes to wellbeing with r square 0,73, so that the percentage of significance contribution gratitude to well being is 73%.

Keywords: Gratitude, Well Being, Teacher

Abstrak. MDTA adalah salah satu sekolah non formal yang menjadi penunjang di bidang agama bagi siswa usia sekolah dasar. Peraturan baru yang mewajibkan siswa mengikuti MDTA bagi siswa sekolah dasar serta belum direalisasikannya peraturan yang mengatur honorarium bagi guru MDTA di Kabupaten Bandung Barat membuat guru mengalami berbagai kendala, seperti jumlah sumber daya yang kurang, tanggung jawab pekerjaan yang tinggi, tugas yang banyak serta kesejahteraan dalam ekonomi yang kurang. Hal ini menyebabkan stress dan kecemasan yang dialami beberapa guru, penurunan jumlah guru, serta keluar masuknya guru di beberapa MDTA. Namun di MDTA “X†kondisi tersebut sejatinya tidak membuat guru honorer berhenti bekerja karena mereka terus menjalani profesinya. Mereka tetap memperlihatkan indikasi gratitude yang tinggi dengan apa yang mereka dapatkan dan indikasi dalam kondisi wellbeing juga. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana, untuk melihat kontribusinya. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 orang guru honorer di MDTA “X†Kabupaten Bandung Barat. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur modifikasi dari GQ-6 dari McCullough dan The Workplace PERMA Profiler dari Seligman. Hasil penelitian didapatkan r square sebesar 0,73 yang artinya gratitude berkontribusi signifikan sebesar 73% pada wellbeing.

Kata Kunci: Gratitude, Well Being, Guru


Keywords


Gratitude, Well Being, Guru

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. RIneka Cipta.

Bupati Bandung Barat. (2009). BAB I - JDIH Kemendagri. Diambil kembali dari JDIH Kemendagri: www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/kab_bandung%20barat_9_2009.pdf

Chin, C. L. (2013). A Higher order gratitude uniquely predicts subjective well being incremental validity above the personality and a single gratitude.

Dictionaries, O. E. (2018). English Oxford Living Dictionaries. Diambil kembali dari Oxford Dictionaries: https://en.oxforddictionaries.com/definition/gratitude

E. Mc.Cullough, M. (2003). Counting blessings versus budens: An experimental investigation of gratitude and subjective well-being ini daily life. Journal of Personality and Social Psychlogy. 377-389. doi:10.1036/0022-3514.84.2.377

Emmons, R. A., & Mc.Cullough, M. E. (2004). The Psychology of Gratitude. Inggris: Oxford University Press.

Harahap, M., & Putra, A. (2017). Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi terhadap stress guru di SMA Negeri 1 Kampar Kiri Hilir. Diambil kembali dari https://media.neliti.com/media/publications/195157-ID-pengaruh-kondisi-sosial-ekonomi-terhadap.pdf

Indonesia, P. R. (2017). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2017. Diambil kembali dari Hukum Online: http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:D7ZXGcZmb6YJ:sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-14-tahun-2005-ttg-guru-dan-dosen.pdf+&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id

Jalaludin, P. (2012). Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kern, M. L. (2014). The PERMA Workplace Profiler. The PERMA Workplace Profiler, 3.

Magno, C., & Salle, J. O. (2012). Gratitude and Achievement Emotions. Philippine Journal of Counseling Psychology. Diambil kembali dari http://www.academia.edu/26580127/Gratitude_and_Achievement_Emotions

Maulina, W. (2018). Hubungan antara Gratitude dengan Well Being pada relawan kanker payudara di Komunitas “X. Jurnal Psikologi Unisba.

McCullough, M. E., Emmons, R. A., & Tsang, J. (2002). A conceptual and empirical topography. Journal of Personality and Social Psychology. The grateful disposition , 112-127. doi:10.1037//0022-3514.82.1.112

Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri No 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru. Diambil kembali dari Riset Dikti: http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/Permen18-2007SertifikasiGuru.pdf.

Pikiran Rakyat. (2012). FKDT Desak Perbup KBB yang Mengatur Nasib Guru MDTA. Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia: Pikiran Rakyat. Dipetik 11 17, 2018, dari http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2012/10/15/207370/fkdt-desak-perbup-kbb-yang-mengatur-nasib-guru-mdta

Seligman. (2005). Autentic Happiness (Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif). Bandung: Mizan.

Seligman. (2011). Beyond Authentic Happiness. Bandung: Mizan.

Seligman, M. (2011). Flourish: A Visionary New Understanding of Happiness and Well-Being. New York: Free Press.

Seligman, M. (2018, June). Grateful People are Happier. (l. King, Pewawancara) Diambil kembali dari https://www.youtube.com/watch?v=43zvL2b1oD4

Shruti, S., & Kaur, H. (2016). Gratitudes and Forgiveness as correlates of well being among adolscent.

Sugiyono. (2007). Statistik untuk Penelitan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparlan. (2008). Menjadi Guru Efektif. Jakarta: Hikayat Publishing.

Suryanto, & Abbas. (2004). Wajah dan Pendidikan Anak Bangsa. Jakarta: Adicita Karya Nusa.

Synder, C. R., & Lopez, S. J. (2005). Handbook of Positive




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.14285

Flag Counter    Â