Hubungan antara School Well-being dengan Student Engagement pada Siswa SMK X Bandung

Febri Febriyana, Endang Supraptiningsih, Stephani Raihana Hamdan

Abstract


Abstract. Relationship School Well-Being with Student Engagement on students of SMK X Bandung. School Middle-class Vocational (SMK) is education on level medium priority development ability for doing type work certain. School this have facilities that support expected school able to create conditions that can satisfying needs basic students to be in school. School Well-Being from Konu and Rimpelä (2002 ) is something circumstances school that allows individual satisfying needs essentially, covers having, loving, being, and health. Students who are prosperous will be related to enhancement academic, school attendance, security school, and mental health. But on reality students, department marketing at school this often breaking regulations because feel bored with activities in the during hours of learning in the classroom or outside of class, students too less productive in activities learn teaching. However SMK X students indicated breaking rules in the learning process teach refer to from theory Fredricks, (2004) is Student Engagement. Research this aiming for knowing how much tightly relationship School Well-Being with Student Engagement on students at SMK X Bandung. Research this is research population class XI with respondent as many as 40 people who aim look how much tightly correlation between school well-being with student engagement. Results correlation from research this is 0.664 which shows that there is a strong relationship and significant between School Well-Being with Student Engagement.

Keywords:School Well-Being, Student Engagement, Vocational School

Abstrak. Hubungan School Well-Being dengan Student Engagement pada siswa SMK X Bandung. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Sekolah ini memiliki fasilitas yang menunjang diharapkan sekolah mampu menciptakan kondisi yang dapat memuaskan kebutuhan dasar siswa selama berada di sekolah. School Well-Being dari Konu dan Rimpelä (2002)  merupakan suatu keadaan sekolah yang memungkinkan individu memuaskan kebutuhan dasarnya, meliputi having, loving, being, dan health. Siswa yang sejahtera akan berhubungan dengan peningkatan akademik, kehadiran di sekolah, keamanan sekolah dan kesehatan mental. Tetapi pada kenyataannya siswa jurusan pemasaran di sekolah ini sering melanggar peraturan karena merasa bosan dengan kegiatan di pada saat jam belajar di kelas maupun diluar kelas, siswa juga kurang produktif dalam kegiatan belajar mengajar. Namun siswa SMK X yang mengindikasikan melanggar aturan di proses belajar mengajar merujuk dari teori  Fredricks,  (2004) adalah Student Engangement. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa erat hubungan School Well-Being dengan Student Engagement pada siswa di SMK X Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian populasi kelas XI dengan responden sebanyak 40 orang yang bertujuan melihat seberapa erat korelasi antara school well-being dengan student engagement. Hasil korelasi dari penelitian ini adalah 0.664 yang menunjukan bahwa ada hubungan yang kuat dan signifikan antara School Well-Being dengan Student Engagement.

Kata Kunci:School Well-Being, Student Engagement, SMK


Keywords


School Well-Being, Student Engagement, SMK

Full Text:

PDF

References


Azwar. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bachrie, N. S. (2009). Hubungan Jenis Sekolah dan Identifikasi Nilai Moral Individualisme Terhadap Kesadaran Sosial Siswa SMUA di Jakarta. Jurnal Fpsi UI, p 2-3

Cuyver, dkk (2011). Well being at school: does infrastructure matter?. Celeexchange. Institute for Educational and Information sciences, Instructional anda Educational Science University of Antwerp. ISSN 2072-7925.

Fauzia, R. 2010. Hubungan antara School Well-being dengan Study Habits pada siswa SMA kelas XI di Jakarta.Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Fauzie, M Farah. (2012). Hubungan antara pemenuhan kebutuhan dasar psikologis dan keterlibatan siswa dalam belajar. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Fredricks, J. A., Blumenfeld, P. C., & Paris, A. H. 2004. School engagement: Potential of the concept, state of the evidence

Fredricks, J.A., & McColskey, Wedy. (2012). The Measurement of Student Engagement: A Comparative Analysis of Various Methods and Student Self Report Instruments. Handbook of Research on Stundent Engagement, DOI 10.1007/978-1-4614-2018-7_37.

Gilman, R., & Huebner, S. 2003. A Review of Life Satisfaction research with Children and Adolescents. School Psychology Quarterly, Vol. 18 (2), 192-205.

Hidayatishafia, Difa.(2017).Hubungan School Well being & Student Engagement pada Santri di SMP IT Al-Ghifai, Sukabumi.SKRIPSI.Psikologi.Universitas Islam Bandung

Khatimah, Husnul.(2015).Gambaran School Wellbeing pada Peserta Didik Program Kelas Akselerasidi SMA Negeri 8 Yogyakarta.Jurnal.Vol 4.Universitas Muhammadiyah Palu.Program Studi Tarbiyah

Konu, Al & Rimpelä, T.P. 2002. Well-being in school: A Conceptual Model. Health Promotion International, Vol 17(1), 79-87.

Konu, A.I; Lintonen, T. P, & Rimpelä, M. K. 2002. Factors Associated with Childrens’ General School Well-being. Health Education Research,Vol 17 (2),155-165.

Konu, A.I, & Lintonen, T.P. 2006. School Well-being Grades 4-12. Health Education Research,Vol 21, 633-642.

Muliani, Annisa., Royanto, Lucia R. M., & Udaranti, Widayantri S. (2012). Hubungan Antara School Well Being dan Keterlibatan dalam Kegiatan Belajar pada Siswa SMA Kelas 11. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Atmajaya

Noble, T., McGrath, H., Wyatt, T., Carbiner, R., & Robb, L., (2008). Scoping study into approaches to student well being. ACU National Australian Catholic University PRN 18219.

Noor, H. (2009). Psikometri Aplikasi Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Fakultas Psikologi UNISBA.

Omrod, J, E, (2006). Educational Psychology – Developing Learners (5th edition). New Jersey: Pearson Education Inc.

Page, R. M., & Tana, S. P. (2007). Promoting Health and Emotional Well-being in Your Clasroom (4th edition). New York: Jones & Barlett Publishers.

Papalia, D. E., Old s, S. W., & Feldman, R. D. 2009. Human Development. Perkembangan Manusia

Park, Sira., Holloway, D Susan., Arendtsz, Amanda., Bempechat, Janine., & Li, Jin. (2011). What Makes Student Engaged in Learning? A Time-Use Study of Within-High School. J Youth Adolescence 41:390-401 DOI 10.1007/s10964-011-9738-3.

Purnamasari, A. (2005). Efektivitas pelatihan perencanaan karier untuk meningkatkan kejelasan arah pilihan bidang minat karier pada mahasiswa semester III fakultas psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Siregar, Syofian.(2013).Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS.Edisi Pertama.Jakarta.Kencana Prenada Media Grup

Suciati dan Prasetya Irawan.2001.Teori Belajar dan Motivasi.Jakarta.PAU-PPAI Universitas Terbuka

Sugiono.(2014).Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Alfabeta.Bandung

Towler, Vicky. (2010). Student engagement literature review. Department of Educational Research Lancester University.

UU Siskdiknas Republik Indonesia 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional https://www.komisiinformasi.go.id/regulasi/download/id/101

Zahra, H. A., & Udaranti, W. S. (2013) Hubungan school well-being dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik kelas XI program akselerasi di Jakarta. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Sumber Internet :

http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/11/11/pengangguran-lulusan-smk-tinggi-disnaker-jabar-optimalkan-balai-pelatihan




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.14265

Flag Counter    Â