Resiliensi pada Wanita Dewasa yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual di Kota Bandung

Tanti Amalia Fikriana, Fanni Putri Diantina

Abstract


Abstract. According to Komnas Perempuan, in Indonesia on average 35 women are victims of sexual violence every day. Nearly 70 percent of cases of violence against women, both fatal and non-fatal, are committed by family members or partners. In the city of Bandung, sexual violence shows an increase from year to year. Individuals who have experienced sexual violence have physical and psychological trauma. For example the feeling of inferiority, feeling broken, worthless, until the emergence of negative emotions, even the desire to commit suicide. However, several adult women who had experienced sexual violence were found, but had the urge to rise up and return to carrying out their lives. This phenomenon indicates a conformity with the description of resilience. The purpose of this study is to obtain empirical data regarding resilience in adult women who have experienced sexual violence. The method used is a quantitative study with an infinite number of population so that it uses a purposive technique and snowball sampling with the number of respondents as many as 12 people. Data retrieval uses a resilience measurement tool from Reivich and Shatte that is in accordance with the purpose of this study. The number of valid items is 31 items. The results showed that 7 subjects had high levels of resilience, while 5 other subjects included low levels of resilience. The highest aspect in this study is Reaching Out, while the lowest aspect is Empathy.
Keywords: Resilience, Sexual Violence, Adult Women

Abstrak. Menurut Komnas Perempuan, di Indonesia rata-rata 35 orang perempuan menjadi korban kekerasan seksual setiap harinya. Hampir 70 persen dari kasus kekerasan terhadap perempuan, baik fatal maupun tidak fatal, yang dilakukan oleh anggota keluarga atau pasangan. Di Kota Bandung, kekerasan seksual menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Individu yang pernah mengalami kekerasan seksual memiliki trauma fisik dan psikologis. Misalnya adanya perasaan rendah diri, merasa hancur, tidak berharga, hingga munculnya emosi negatif, bahkan adanya keinginan untuk bunuh diri. Namun, ditemukan beberapa wanita dewasa yang pernah mengalami kekerasan seksual, tetapi memiliki dorongan untuk bangkit dan kembali menjalankan hidupnya. Fenomena ini menunjukkan adanya kesesuaian dengan gambaran dari resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai resiliensi pada wanita dewasa yang pernah mengalami kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah studi kuantitatif dengan jumlah populasi tak hingga sehingga menggunakan teknik purposive dan snowball sampling dengan jumlah responden sebanyak 12 orang. Pengambilan data menggunakan alat ukur resiliensi dari Reivich dan Shatte yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Jumlah item yang valid adalah 31 item. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 orang subjek memiliki tingkat resiliensi yang tinggi, sedangkan 5 orang subjek lainnya termasuk memiliki tingkat resiliensi yang rendah. Aspek tertinggi dalam penelitian ini adalah Reaching Out, sedangkan aspek terendah adalah Empathy.
Kata Kunci: Resiliensi, Kekerasan Seksual, Wanita Dewasa


Keywords


Resiliensi, Kekerasan Seksual, Wanita Dewasa

Full Text:

PDF

References


Hidayatullah, Syarif. (2016). Pengaruh Kekerasan Seksual Terhadap Tingkat Depresi pada Perempuan Pekerja Seksual di Kota Yogyakarta. Diambil dari: https://eprints.uns.ac.id/26542/1/G0012217_pendahuluan. pdf. Diakses pada 30 Oktober 2018

Komnas Perempuan. (2013). 15 Bentuk Kekerasan Seksual: Sebuah Pengantar. Jakarta: Komnas Perempuan.

Komnas Perempuan (2018). Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2018: Tergerusnya Ruang Aman Perempuan dalam Pusaran Politik Populisme. Jakarta: Komnas Perempuan.

Lestari, W & Wardhani, F.Y. (2007). Gangguan Stres Pasca Trauma pada Korban Pelecehan Seksual dan Perkosaan. Diambil dari: http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Gangguan%20Stres%20Pasca%20Trauma%20pada%20Korban.pdf. Diakses pada 10 Maret 2018

Noviana, Ivo. (2015). Kekerasan Seksual pada Anak : Dampak dan Penanganannya. Diambil dari: https://media.neliti.com/media/ publications/52819-ID-kekerasan-seksual-terhadap-anak-dampak-d.pdf. Diakses pada 10 Maret 2018

Nursalikah, Ani. (2015). Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Kota Bandung Meningkat. Diambil dari: https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/06/05/npgu1q-kekerasan-terhadap-anak-dan-perempuan-di-kota-bandung-meningkat. Diakses pada 18 Desember 2018

Quamila, A. (2017). 8 Trauma Fisik dan Mental Akibat Kekerasan Seksual. Diambil dari: https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/trauma-akibat-kekerasan-seksual/. Diakses pada 20 Oktober 2018

Reivich, K & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 Keys to finding Your Inner Strength and Overcoming Life’s Hurdles. New York: Random House, Inc.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.14234

Flag Counter    Â