Hubungan antara Persepsi terhadap Pelaksanaan Sistem SKS dengan Motivasi Belajar

Priska Rahmawati, Yuli Aslamawati

Abstract


Abstract.Every school always tries to do the best and improve the quality of education from the school. The same is true of the Bandung "X" SMA which has changed its education system using the Semester Credit System or commonly called SKS. With the replacement of the education system, in order to improve the performance of their students, to make the image and good name of the school superior to other schools, also want to be independent of their students. After being applied for approximately 5 years, it did not make the students' achievements improve. There is data that reflects that students have a low function that makes the decline in achievement set by the "X" SMA. The students gave a negative perception of the SKS system execution at their school. Therefore, the purpose of this study was to determine the relationship of perceptions of SKS with learning motivation in students of class X and XI Bandung. The theory used in this study is the perception of Robbin and learn from Pintrich. The results of the correlation coefficient are 0.869 with a significance value of 0.000 which indicates that there is a very strong relationship between SKS and learning motivation.
Keywords: perception, implementation of the SKS system, motivational learning  

Abstrak. Setiap sekolah selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dan meningkatkan kualitas pendidikan dari sekolah tersebut. Sama halnya seperti yang dilakukan oleh SMA “X†Bandung yang telah merubah sistem pendidikannya dengan menggunakan Sistem Kredit Semester atau yang biasa disebut SKS. Dengan digantinya sistem pendidikan tersebut, guna untuk meningkatkan prestasi siswa-siswinya, ingin membuat citra dan nama baik sekolah lebih unggul dari sekolah-sekolah yang lain, juga ingin memandirikan siswa-siswinya. Setelah diberlakukan selama kurang lebih 5 tahun, ternyata tidak membuat prestasi dari siswa-siswi itu meningkat. Ada data yang mencerminkan bahwa siswa-siswi tersebut memiliki motivasi yang rendah sehingga membuat menurunnya prestasi-prestasi yang sudah dibentuk oleh SMA “Xâ€. Siswa-siswi tersebut memberikan persepsi yang negatif terhadap pelaksanaan sistem SKS di sekolahnya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan dari persepsi terhadap pelaksanaan sistem SKS dengan motivasi belajar pada siswa kelas X dan XI Bandung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi dari Robbin dan motivasi belajar dari Pintrich. Hasil korelasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.869 dengan nilai signifikasi 0.000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan sangat kuat antara persepsi terhadap pelaksanaan sistem SKS dengan motivasi belajar.

Kata Kunci: persepsi, pelaksanaan sistem SKS, motivasi belajar

Keywords


persepsi, pelaksanaan sistem SKS, motivasi belajar

Full Text:

PDF

References


Depdiknas. (2008). Model Penyelenggaraan Sekolah Kategori Mandiri /Sekolah Standar Nasional. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Mengah Atas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Noor. Hassanuddin. (2009). Psikometri : Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Jaunar Mandiri.

Pintrich, Paul R & Dale H. Schunk. (2002). Motivation in Education (Theory, Research, and Application). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Pintrich, P. R., Smith, D. A. F., Garcia, T., & McKeachie, W. J. (1991). A manual for the use of the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ). Ann Arbor: University of Michigan, National Center for Research to Improve Postsecondary Teaching and Learning.

Robbin, S. P. (2002). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta

Robbins, S. P. (2003). Perilaku Organisasi: Konsep Kontroversi Aplikasi. Edisi Kedelapan. Trans. Pujaatmaka, H & Molan, B. Jakarta: Pt. Prenlindo.

Referensi Lain

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11546

Flag Counter    Â