Studi Deskriptif Penyesuaian Kerja Terhadap Sistem Kerja E-Rk Pegawai Dinas X Kota Bandung

Abstract

Abstract. Basically every individual will experience change in the environment, especially in the work environment. The existence of changes in the work environment often makes employees must always be able to adjust to the existing work environment, including the work system and existing regulations. Beginning in 2016, the Bandung City Service X only made changes to the work system that had been determined by the Bandung City Government, the system was named the E-RK System. The existence of a new work system makes the performance of its employees to be down from the previous one. Performance has decreased due to adjustments to employee work that has not been maximized in employees. Adjustment of one's own work according to Dawis & Lofquist is the adjustment in working as a match between the individual and his work environment as a result of the interaction between individual personal characteristics, with a number of attributes in the work he lived. There are two adjustment models in work adjustment theory, predictive models and process models. In this study using a process model consisting of two adjustment styles found in the discretionary stage, namely the active and reactive adjustment styles. This study wants to get an overview of the work adjustments to the new work system at the Bandung City Office X employees. After calculating and processing data on 12 employees, obtained results that in 6 indicators of E-RK work system, obtained 4 indicators showed that most of the employees were in the active and low reactive adjustment style, one indicator of the E-RK work system showed most were in high active and reactive adjustment styles, and one indicator shows a low active adjustment force and a high reactive adjustment force.

Keywords: employee, work adjustment, theory of work adjustment

 

Abstrak. Pada dasarnya setiap individu akan mengalami perubahan dilingkungan, khususnya dilingkungan kerja. Adanya perubahan dilingkungan kerja seringkali membuat pegawai harus selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang ada, termasuk sistem kerja dan peraturan-peraturan yang ada. Awal tahun 2016, Dinas X Kota Bandung baru melakukan perubahan sistem kerja yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bandung, sistem tersebut diberi nama Sistem E-RK. Adanya sistem kerja baru membuat kinerja para pegawainya menjadi turun dari yang sebelumnya. Kinerja mengalami penurunan akibat penyesuaian kerja pegawai yang belum maksimal pada pegawai. Penyesuaian kerja sendiri menurut Dawis &Lofquist ialah penyesuaian diri dalam bekerja sebagai kecocokan antara individu dengan lingkungan kerjanya sebagai hasil interaksi antara karakteristik pribadi individu, dengan sejumlah atribut dalam pekerjaan yang dijalaninya. Terdapat dua model penyesuaian dalam teori penyesuaian kerja, model prediktif dan model proses. Dalam penelitian ini menggunakan model proses yang terdiri dari dua gaya penyesuaian yang terdapat pada tahap diskorespondensi, yaitu gaya penyesuaian aktif dan reaktif. Penelitian ini ingin mendapat gambaran mengenai penyesuaian kerja terhadap sistem kerja baru pada pegawai Dinas X Kota Bandung. Setelah melakukan perhitungan dan pengolahan data pada 12 pegawai, diperoleh hasil bahwa dalam 6 indikator sistem kerja E-RK, didapat 4 indikator menunjukan sebagian besar pegawai berada dalam gaya penyesuaian aktif dan reaktif yang rendah, satu indikator sistem kerja E-RK menunjukan sebagian besar berada pada gaya penyesuaian aktif dan reaktif yang tinggi, dan satu indikator menunjukan gaya penyesuaian aktif yang rendah dan gaya penyesuaian reaktif yang tinggi.

Kata kunci: pegawai, penyesuaian kerja, teori penyesuaian kerja