Studi Deskriptif Kepuasan Kerja pada Karyawan Frontliners CV. X di Bandung

Vella Nafisahdini Setiawan, Hedi Wahyudi

Abstract


Abstract. Frontliner Employee CV. X Bandung is the position that becomes the main wheel in the company because it is dealing directly with customers. The phenomenon that occurs is the existence of customer complaints about the services provided by employees who are less fun. Employees complain of the absence of recognition of their work from superiors, lack of clarity about career ladder and lack of technical assistance from superiors. But even though both are similarly conditioned, there are also employees who can still display good work. Then seen the existence of employees who feel job satisfaction as well as job dissatisfaction. This is in accordance with Herzberg 'two factor theory' theory which states that job satisfaction consists of satisfier factor and dissatisfier factor which both can be felt by employees. The purpose of this research is to know how the picture of job satisfaction of frontliner employee. The method used is descriptive research with the number of subjects 17 people. Based on the results of data processing obtained: as many as 3 or 18% of employees who belong to the group 1 high hygiene factor and high factor motivator. As many as 1 person or 6% of employees are included in the group 2 high hygine factor and low factor motivator. As many as 2 people or 12% of employees included in the group of 3 low hygiene factor and high factor motivator. As many as 11 people or 65% of employees included in the group 4 low hygiene factor and low factor motivator.

Keywords: Frontliners staff, Job Satisfaction, Herzberg Two Factor Theory

Abstrak. Karyawan Frontliner CV. X  Bandung merupakan posisi yang menjadi roda utama dalam perusahan karena berhadapan langsung dengan pelanggan. Fenomena yang terjadi adalah adanya keluhan pelanggan mengenai pelayanan yang diberikan oleh karyawan yang kurang menyenangkan. Karyawan mengeluhkan tidak adanya pengakuan atas kerja mereka dari atasan,  tidak adanya kejelasan mengenai jenjang karir da kurangnya bantuan teknis dari atasan. Tetapi meskipun sama-sama dikondisi yang serupa, ada juga karyawan yang tetap bisa menampilkan perulaku kerja yang baik. Maka terlihat adanya karyawan yang merasakan kepuasan kerja sekaligus ketidakpuasan kerja. Hal ini sesuai dengan teori Herzberg ‘two factor theory’ yang menyebutkan bahwa kepuasan kerja itu terdiri dari satisfier factor dan dissatisfier factor yang mana keduanya dapat dirasakan karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran kepuasan kerja karyawan frontliner. Metoda yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jumlah subjek 17 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh : sebanyak 3 atau 18% orang karyawan yang termasuk ke dalam kelompok 1 hygiene factor tinggi dan motivator factor tinggi. Sebanyak 1 orang atau 6% orang karyawan yang termasuk ke dalam kelompok 2 hygine factor tinggi dan motivator factor rendah. Sebanyak 2 orang atau 12% orang karyawan yang termasuk dalam kelompok 3 hygiene factor rendah dan motivator factor tinggi. Sebanyak 11 orang atau 65% orang karyawan yang termasuk dalam kelompok 4 hygiene factor rendah dan motivator factor rendah.

Kata kunci: Karyawan Fronliners, Kepuasan Kerja, Herzberg Two Factor Theory


Keywords


Karyawan Fronliners, Kepuasan Kerja, Herzberg Two Factor Theory

Full Text:

PDF

References


Al-Quranulkarim Dan Terjemahannya. (2005). Bandung: CV Penerbit Diponegoro

Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

As’ad, Moh. (2008). Seri ilmu Sumber Daya Manusia : Psikologi Industri. Cetakan 10. Yogyakartya: Liberty

Dugguh, S. I., & Dennis, A., (2014). Job Satisfaction Theories: Traceability to employee performance in organizations. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM), 16(5), 11-18, diperoleh dari www.iosrjournals.org.

Dwiputri, Dewanti Farah. (2017). Studi Deskriptif Kepuasan Kerja Pegawai Direktorat Sumber Daya Manusia Pt Pos Indonesia (Persero) Pusat. Universitas Islam Bandung.

Gibson, James L., et al. (2012). Organizations Behavior, Structure, Process. New York : Mc Graw Hill

Hani, T. Handoko. (1993). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Luthans, Fred. (2011). Organizational behavior: an evidence-based approach. New York: McGraff-Hill Irwin.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, Drs, M.Si. Psi. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Mashreen, Supriyanto, Ivanti. (2016). Survei Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan PT X Melalui Alat Ukur Job Satisfaction Scale. Universitas Pembangunan Jaya, Psikologi.

Noor, Hasanuddin. (2009). Psikometri: Aplikasi Dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran Perilaku. Bandung: Jauhar Mandiri.

Pietersen, C. (2005). Job Satisfaction of Hospital Nursing Staff. SA Journal of Human Resource Management,3(2), 19-25. Diperoleh dari http://sajhrm.co.za/index.php/sajhrm/article/viewFile/66/66

Robbins, Stephen P.. Timothy A. Judge. (2009). Perilaku Organisasi Edisiduabelas. Jilid. Diterjemahkan oleh Diana Angelica. 2009. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, Prof. Dr. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Wexley. Kenneth N.. dan Yukl. Gary A. (2005). Perilaku Organisasi dan Perilaku Personalia. Terjemahan Drs. Muh Shobarudin. Jakarta : Rineka Cipta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.11306

Flag Counter    Â