Kajian Ekonomi dengan Metode Analisis Sensitivitas untuk Harga Bijih Emas DMP dan Biaya Operasi di Unit Geomin PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Daerah Lemonga, KecamatanTaliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Anri Kun Syah Pradana, Sri Widayati, Zaenal Zaenal

Abstract


Lemonga Project merupakan usaha pertambangan baru yang akan melakukan penambangan emas dan mineral pengikutnya di pertengahan tahun 2016. Lemonga Project secara umum terletak di daerah Lemonga, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Seiring dengan baru dimulainya kegiatan usaha pertambangan ini maka dibutuhkan analisis kelayakannya secara teknis dan ekonomis. Khususnya secara ekonomi diperlukan agar dapat mengambil keputusan yang cermat dalam investasi kegiatan usaha pertambangan ini. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisis sensitivitas sebagai acuan kepada perusahaan untuk mengetahui batasan biaya operasi dan harga jual, guna sebagai antisipasi risiko yang diperoleh dari perubahan aspek ekonomi tersebut dalam menghasilkan NPV yang optimal. Sehingga dapat terus ditentukan apakah proyek layak dilanjutkan atau tidak secara ekonomis di masa mendatang.Batasan masalah dalam penelitian ini hanya mencakup perubahan harga jual bijih emas dan biaya operasi untuk antisipasi perubahan NPV menggunakan analisis sensitivitas pada IUP OP milik Lemonga Project dengan operasi penambangan pada bijih yang bernilai ekonomis di masa ini dari tahun 2016 hingga 2022. Tujuan dari penelitan ini meliputi penentuan nilai NPV, IRR, PP, dan melakukan analisis sensitivitas perubahan harga jual bijih dan biaya operasi terhadap NPV. Diperoleh NPV sebesar USD 70.98 juta USD dengan perhitungan IRR sebesar 72.83% dengan discount rate (WACC) sebesar 12,65% serta PBP dalam waktu 1,5 tahun. Selain itu, dari hasil analisis sensitivitas didapatkan bahwa pada saat kondisi harga jual bijih turun -44% menghasilkan nilai NPV menjadi -0.19 juta USD. Pada saat kondisi biaya operasi naik pada 128% dari biaya operasi yang direncanakan akan menghasilkan NPV menjadi -0,32 juta USD. Untuk harga jual dan biaya operasi yang menurun -67% menghasilkan nilai NPV menjadi -0,07 juta USD. Namun, untuk terus meningkatnya harga jual walau disertai dengan meningkatnya biaya operasi, NPV akan terus meningkat sehingga tidak begitu sensitif. Sementara, hasil sensitivitas untuk harga jual pada saat penurunan -33% serta meningkatnya biaya operasi sebesar 33% akan menghasilkan NPV menjadi -0.8 juta USD.

Kata kunci: Analisis sensitivitas, NPV, IRR, dan PBP.

Lemonga Project merupakan usaha pertambangan baru yang akan melakukan penambangan emas dan mineral pengikutnya di pertengahan tahun 2016. Lemonga Project secara umum terletak di daerah Lemonga, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Seiring dengan baru dimulainya kegiatan usaha pertambangan ini maka dibutuhkan analisis kelayakannya secara teknis dan ekonomis. Khususnya secara ekonomi diperlukan agar dapat mengambil keputusan yang cermat dalam investasi kegiatan usaha pertambangan ini. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisis sensitivitas sebagai acuan kepada perusahaan untuk mengetahui batasan biaya operasi dan harga jual, guna sebagai antisipasi risiko yang diperoleh dari perubahan aspek ekonomi tersebut dalam menghasilkan NPV yang optimal. Sehingga dapat terus ditentukan apakah proyek layak dilanjutkan atau tidak secara ekonomis di masa mendatang.Batasan masalah dalam penelitian ini hanya mencakup perubahan harga jual bijih emas dan biaya operasi untuk antisipasi perubahan NPV menggunakan analisis sensitivitas pada IUP OP milik Lemonga Project dengan operasi penambangan pada bijih yang bernilai ekonomis di masa ini dari tahun 2016 hingga 2022. Tujuan dari penelitan ini meliputi penentuan nilai NPV, IRR, PP, dan melakukan analisis sensitivitas perubahan harga jual bijih dan biaya operasi terhadap NPV. Diperoleh NPV sebesar USD 70.98 juta USD dengan perhitungan IRR sebesar 72.83% dengan discount rate (WACC) sebesar 12,65% serta PBP dalam waktu 1,5 tahun. Selain itu, dari hasil analisis sensitivitas didapatkan bahwa pada saat kondisi harga jual bijih turun -44% menghasilkan nilai NPV menjadi -0.19 juta USD. Pada saat kondisi biaya operasi naik pada 128% dari biaya operasi yang direncanakan akan menghasilkan NPV menjadi -0,32 juta USD. Untuk harga jual dan biaya operasi yang menurun -67% menghasilkan nilai NPV menjadi -0,07 juta USD. Namun, untuk terus meningkatnya harga jual walau disertai dengan meningkatnya biaya operasi, NPV akan terus meningkat sehingga tidak begitu sensitif. Sementara, hasil sensitivitas untuk harga jual pada saat penurunan -33% serta meningkatnya biaya operasi sebesar 33% akan menghasilkan NPV menjadi -0.8 juta USD.

Keywords


Analisis sensitivitas, NPV, IRR, dan PBP

References


Arif, Irwandy. 2008. Analisis Investasi Tambang. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Drucker, Peter. Stermole & Stermole. 1987. Economic Evaluation and Investment Decision Methods. Colorado.

Hadiprayitno, Mulyono. 2000. Analisis Investasi Tambang. Departemen Pertambangan dan Energi.

Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Smith, Adam. Teori Pertumbuhan Ekonomi: Perencanaan dan Pembangunan. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka.

Sugiharto, dkk. 2008. Ekonomi Mikro. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.7892

Flag Counter    Â