Studi Penurunan Permukaan Tanah Akibat dari Penambangan Bawah Tanah Menggunakan Teknologi Underground Coal Gasification di Desa Macang Sakti, Kecamatan Sanga Desa, Banyuasin, Sumatera Selatan

Nidaul Ghina, Yuliadi Yuliadi, Asep Bahtiar Purnama

Abstract


Technology underground coal gasification (UCG) is one method of underground coal mining with products in the form of gas. UCG technology is done by converting the coal under the ground to a gas by burning it in situ. This method has been widely applied in various parts of the world. However, this method gives a significant impact and can not be avoided, namely the displacement of rock (displacement) vertically resulting in a decrease in the surface soil (subsidence).Therefore the analysis to be able to predict major vertical displacement in the rocks that may occur. Combustion is done on the drill point 2 and point Drill UCG UCG 6 with the progress of the burning of 50 m. Coal terleak targets at a depth of approximately 268.83 m with a thickness of 9.47 meters batuabara kuranglebih. Batuabara layer of the target has a slope of 20 to 27 with the direction of strike N to N 127E 120E are spread leads to northwest-southeast. In this study was observed in 4 (four) points with a distance of 50 meters between points. Overall prdeiksi value reduction that would occur at the end of mining in the amount of 15.4 cm which occurred at an elevation of -211.1 meters above sea level on points 2 and 3, and a decline in the largest surface is equal to 9.1 cm

 

Teknologi underground coal gasification (UCG) merupakan salah satu metode penambangan batubara bawah tanah dengan produknya berupa gas. Teknologi UCG ini dilakukan dengan mengkonversi batubara yang berada dibawah tanah menjadi gas dengan cara dibakar secara insitu. Metode ini sudah banyak diterapkan diberbagai belahan dunia. Namun metode ini memberikan dampak yang cukup signifikan dan tidak dapat dihindari, yaitu perpindahan batuan (displacement) secara vertikal yang mengakibatkan adanya penurunan pada permukaan tanah (subsidence).  Oleh sebab itu dilakukan analisis untuk dapat memprediksi besar perpindahan vertikal pada batuan yang mungkin terjadi. Pembakaran di lakukan dari titik bor UCG 2 dan titik Bor UCG 6 dengan kemajuan pembakaran 50 m. Batubara target terleak di kedalaman kurang lebih 268,83 m dengan ketebalan batuabara kuranglebih 9,47 meter. Lapisan batuabara target memiliki kemiringan 20 sampai 27 dengan arah strike N 120E sampai N 127E yang penyebarannya mengarah ke baratlaut-tenggara. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada 4 (empat) titik dengan jarak antar titik 50 meter.Secara keseluruhan prdeiksi nilai penurunan yang akan terjadi pada akhir penambangan yaitu sebesar 15,4 cm yang terjadi pada elevasi -211,1 mdpl pada titik 2 dan 3, dan terjadi penurunan pada permukaan terbesar yaitu sebesar 9,1 cm pada titik 2, dan terendah pada titik 4 sebesar 5,6 cm.dengan faktor keamanan yang di peroleh 1,83 sampai dengan 2,35.


Keywords


Decreasing, Mining, Technology Underground Coal Gasification (UCG)

References


Bieniawski, Z.T., 1973, “Engineering Classification of Jointed Rock Massesâ€, Trans. S. Afr. Inst Civil Eng. 15. Pp. 335-344.

Bieniawski, Z.T., 1989, “Engineering rock Mass Classificationsâ€, John-Willey, New York.

Dwi, Agus, 2015, “Underground Coal Gasificatio (UCG) Teknologi Alternatif Pengolahan Batubaraâ€, Universitas Sriwijaya, Palembang.

Sinha, N., 2007, “Status Report on Underground Coal Gasificationâ€, Office of The Principal Scientific Adviser, Government of India.2.

Suhendro, B.. 2000, “Metode Elemen Hingga dan Aplikasinyaâ€, Yogyakarta: Beta Offset.

Whittaker, B.N. & Reddish D.J., “Subsidence: Occurrence, Prediction, and Controlâ€, Elsevier, 1989.

Zulfahmi,dkk, 2014, “Pengembangan Aplikasi Teknologi Underground Coal Gasification (UCG) di Indonersia Tahap Iâ€, Pustitbang Tekmira, Bandung, Hal 13-14.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.5998

Flag Counter    Â