Aplikasi Metode Penginderaan Jauh (Remote Sensing) Untuk Mengidentifikasi Zona Potensi Keterdapatan Endapan Pasir Kuarsa di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi

Ian Febrian, Dono Guntoro, Noor Fauzi Isniarno

Abstract


Abstract. Quartz sand is a sediment formed from weathered rock which has a high mineral content of quartz which is then transported by the medium in the form of water or air to the basin then deposited in the basin. This quartz sand is used as an ingredient for ceramic, glass, tires, rubber, glass, concrete, paint cosmetics, films and others. The exploration activity carried out is a preliminary exploration, namely by remote sensing which aims to determine the zone where there is potential for quartz sand deposits based on parameters that indicate the presence of quartz sand deposits. The identification of potential areas for quartz sand deposition was analyzed on Landsat 8 imagery and radar imagery. Landsat image data were interpreted using the SAM (Spectral Angle Mapper) method to determine the distribution of quartz minerals using the ENVI version 5.3 software which is based on the target spectral pattern in the study area. DEM data is interpreted to determine morphology, surface relief to indicate the presence of sedimentary deposits. The Landsat 8 interpretation resulted in the distribution of quartz minerals marked in red which is thought to be the result of a comparison between the reference spectral pattern and the target spectral pattern. Interpreting the lithology, morphology and flow patterns of the river is done to indicate the existence of sedimentary deposits and to assume the presence of sediment deposits in the study area.

Keywords: Remote Sensing, lithology, morphology, river flow patterns, spectral, quartz sand.

Abstrak. Pasir kuarsa adalah endapan yang terbentuk dari pelapukan batuan yang memiliki kandungan mineral kuarsa yang tinggi kemudian tertransportasi oleh medianya berupa air maupun udara menuju cekungan kemudian terendapkan pada cekungan. Pasir kuarsa ini dimanfaatkan untuk bahan pembuatan keramik, kaca, ban, karet, gelas, beton, kosmetik cat, film dan lainya. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan merupakan eksplorasi pendahuluan yaitu dengan penginderaan jauh yang bertujuan untuk menentukan zona yang berpotensi terdapat endapan pasir kuarsa berdasarkan parameter yang mengindikasikan adanya endapan pasir kuarsa. Identifikasi daerah potensi keterdapatan endapan pasir kuarsa dilakukan analisis pada Citra Landsat 8 dan Citra Radar. Data citra landsat diinterpretasi dengan menggunakan metode SAM (Spectral Angle Mapper) untuk mengetahui persebaran mineral kuarsa dengan menggunakan bantuan software ENVI Versi 5.3 yang didasarkan pada pola spektral target di daerah penelitian. Data DEM dilakukan interpretasi untuk mengetahui morfologi, relief permukan untuk mengindikasikan keterdapatan endapan sedimenter. Interpretasi landsat 8 menghasilkan sebaran mineral kuarsa yang ditandai dengan warna merah diduga sebagai hasil dari perbandingan antara pola spektral referensi dengan pola spektral target. Menginterpretasikan litologi, morfologi dan pola aliran sungai dilakukan untuk indikasi adanya keterbentukan endapan sedimenter serta mengasumsikan keterdapatan endapan sedimenter daerah penelitian.

Kata Kunci: Penginderaan Jauh, litologi, morfologi, pola aliran sungai, spektral, pasir kuarsa.


Keywords


Penginderaan Jauh, litologi, morfologi, pola aliran sungai, spektral, pasir kuarsa.

Full Text:

PDF

References


Ahmad, A. 2012. Analysis of Maximum Likelihood Classification on Multispectral Data. Applied Mathematical Sciences, 6425 – 6436.

Anonim. 2017. Digital Elevation Model SRTM Indonesia. Badan Informasi Geospasial, Indonesia

Evans, M. Anthony. 1993. Ore Geology and Industrial Minerals An Introduction : Third Edition. Blackwell Publishing Company. USA.

ESDM, 2014. Hasil Uji Laboratorium Bahan Galian Kabupaten Muaro Jambi. Muaro Jambi

Hakim, M. El. 2019. Pemetaan Tutupan Lahan Secara Multitemporal dengan Citra Satelit Landsat TM dan Landsat OLI/TIRS di Wilayah Bekasi Tambang Timah Aluvial di Pulau Bangka Bagian Tengah dan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Tesis. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Hauff, P.L. 1993. Mineral Identification System and Spectral Library. v 1 dan 2: Arvada, Colorado, SpectralInternational, Inc.

Koesoemadinata, R.P., Dr. 1982. Geologi Eksplorasi. Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Pusat Pengembangan Teknologi Mineral. Bandung, Indonesia.

Lillesand, T. M., & Kiefer, R. W. 2007. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Nicholas, M. S. 1982. The Landsat Tutorial Workbook. New York: NASA.

Pettijhon, F.J., 1973. Sand and Sandstone. Springer-Verlag, Heidelberg, New York

Qinthadali, Shatria, 2020, Identifikasi Potensi Keterdapatan Bijih Besi dengan Metode Penginderaan Jauh (Remote Sensing) Menggunakan Landsat 8 OLI / TIRS pada Kegiatan Eksplorasi Pendahuluan di PT Lisindo Sentosa Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur, Skripsi, Universitas Islam Bandung, Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan, Bandung.

Ramadhan, Wisnu. 2019. Analisis Penginderaan Jauh (Remote Sensing) Menggunakan Landsat 8 Untuk Eksplorasi Pendahuluan Urat Kuarsa Di Desa Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat. Skripsi. Universitas Islam Bandung, Fakultas Teknik Program Studi Teknik Pertambangan. Bandung

Sabins, F.F, 1999, Remote Sensing for Mineral Exploration, Remote Sensing Enterprises, 1724 Celeste Lane, Fullerton, CA 92833, USA.

Saepuloh, A. (2019). Prinsip dan Aplikasi Pengindraan Jauh Geologi Gunung Api. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Siegal, Barry S, Dkk. 1980. Remote Sensing In Geology. John Wiley & Son Inc. United State, America.

Soetoto, S., U., Ir., 2015. Pengindraan Jauh Untuk Geologi. Ombak: Yogyakarta.

Sutanto. (1994). Penginderaan Jauh Jilid I dan 2. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v7i1.26095

Flag Counter    Â