Kajian Sistem Jaringan Ventilasi Tambang Emas Blok Cikoneng PT Cibaliung Sumberdaya, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten

Nurul Janah, Stevano Munir, Sriyanti Sriyanti

Abstract


Dalam penerapan metode penambangan bawah tanah, PT Cibaliung Sumberdaya (CSD) mempertimbangkan faktor karaktersitik geologi dan geomekanika baik dari endapan bijih maupun massa batuan samping. Dengan tipe endapan bijih emas berupa urat (vein) dengan kekuatan tekan batuan samping sebesar 73,7 MPa, metode penambangan Cut and Fill (C & F) cocok untuk daerah IUP Eksploitasi PT CSD.

Sistem jaringan ventilasi di PT CSD  terdiri dari 2 (dua) unit Exhausting Main Fan yang terpasang masing – masing  di  Blok Cibitung dan di Blok Cikoneng. Dari kedua Exhausting Main Fan dapat menghasilkan udara bersih sebesar 110,78 m3/s melalui Portal Cikoneng pada elevasi 1160 m.dpl yang kemudian didistribusikan ke Blok Cibitung dan Cikoneng dengan perbandingan 60% dan 40%. Karena pembagian ini tidak seimbang, maka permasalahan sistem jaringan ventilasi terjadi di Blok Cikoneng.

Sistem jaringan ventilasi tambang di Blok Cikoneng terdiri dari 4 (empat) unit Forcing Booster Fan yang terdiri dari 2(dua) unit Booster Fan @ 37 kW pada elevasi 1124 m.dpl  yang terpasang di X-cut-2 dioperasikan secara seri, 1(satu) unit Booster Fan @ 37 kW pada elevasi 1081 m.dpl  terpasang di Xcut-4 Acc dioperasikan secara seri dan 1 (satu) unit Booster Fan 2 @ 55 kW pada elevasi 1079 m.dpl terpasang di Decline Cikoneng dioperasikan secara seri. Udara yang masuk ke Blok Cikoneng kemudian dicabangkan ke X-cut-2 dan Decline Cikoneng dengan perbandingan 31,44 m3/detik dan 8,11 m3/detik. Dengan kondisi aliran udara tersebut timbul permasalahn yang terjadi di Decline Cikoneng, dimana kebutuhan udara di Decline Cikoneng tidak dapat terpenuhi. Penyebab hal tersebut adalah udara bersih yang masuk ke X-cut-2 terlalu banyak yakni sebesar 31,44 m3/s dari yang seharusnya hanya 26,5 m3/s. Selain hal tersebut berkurangnya aliran udara tersebut disebabkan banyaknya losses akibat besarnya nilai tahanan dan head loss pada airways. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan tindakan perbaikan terhadap sistem jaringan ventilasi di Decline Cikoneng. Untuk di Decline Cikoneng lokasi pemasangan Booster Fan 2 @ 55 kW dipindahkan untuk memperkecil tahanan dan head loss agar udara bersih tidak banyak yang losses.

Setelah dilakukan simulasi perbaikan pada sistem jaringan ventilasi di Decline Cikoneng, didapatkan hasil sebagai berikut banyaknya aliran udara yang mampu dihisap Booster Fan 2 @ 55 kW meningkat dari 27,62 m3/s menjadi 31,89 m3/s, nilai Req berkurang dari 0,03 Ns-2/m8 menjadi 0,02 Ns-2/m8 dan nilai total head loss berkurang dari 31,60 Pa menjadi 26,09 Pa.


Keywords


Sifat – Sifat Psikrometrik, Kebutuhan Pernafasan, Sistem Jaringan Ventilasi Tambang

References


Anonim. 2011. “Draft Ventilation of Underground Minesâ€. Safe Work Australia. Australia

Direktorat Teknik Pertambangan Umum, Direktorat Jendral Pertambangan Umum, Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia Nomor 555.K/26/MPE/1995. Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum, Jakarta,1995.

Hartman, H. L.1982."Mine Ventilation And Air Conditioning". 3rd Edition.John Wiley & Sons,Inc. Canada

Mc.Pherson, Malcolm J. 1992. "Subsurface Ventilation And Enviromental Engineering". Chapman and Hall Inc. USA

Mc.Dermott, Hendry J. 1985. “Handbook of Ventilation for Contaminant Controlâ€. Butterworth Publieshers of America.

Wiyono, Bagus dan Sudarsono. 2001. “Diktat Kuliah Ventilasi Tambangâ€. Jurusan Teknik Pertambangan, UPN “Veteranâ€. Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/pertambangan.v0i0.1224

Flag Counter    Â