Implikasi Pendidikan dari Q.S An-Nahl Ayat 120-122 terhadap Pembinaan Akhlak untuk Menjadi Muslim yang Berintegritas

Nur Hikmah Laely, Agus Halimi, Layen Junaedi

Abstract


Abstract. Good behavior that is now beginning to decline so much to show some people who lack integrity. The case of corruption occurring in our country one of the causes is the lack of integrity. Corruptors who value money more than integrity eventually end up in jail and damaging their reputation. Similarly, the case of such students / students is not embedded in her sense of integrity. Some cheats, against the teacher, brawl, and bulliying. Employees who do not have integrity, will do something dishonest for their own sake. This verse explains about a person who became the model of all-time Muslims ie Prophet Ibrahim As who has perfect goodness. Because he has nine characteristics collected on one person, so it is said someone who has the good that is equal to the good of all people. This research uses descriptive method with data collection technique in the form of literature study. Research activities are conducted by deeply studying various interpretations and books related to the subject matter of research. The essence contained in this verse is related to the nature of the Ummah which has many virtues that are collected on one person, which must be imitated because the Prophet Ibrahim has exemplary characteristics. The educational implication of Qs An-Nahl verses 120-122 is to Make the Prophet Abraham as an Example of the Muslim Ummah Throughout Time, establishing the morality of Prophet Ibrahim As a characteristic of Muslims with integrity, applying moral guidance to become a Muslim of integrity through the method of story and modeling of profet Ibrahim.
Keywords: Characteristics of Prophet Ibrahim, moral formation, muslim with integrity, Q.s An-Nahl 120-122


Abstrak. Suri tauladan yang kini mulai merosot sehingga banyak menunjukan beberapa orang yang kurang akan integritas diri. Kasus korupsi yang terjadi di negara kita salah satu penyebabnya adalah masalah kurangnya integritas. Para koruptor yang lebih menghargai uang dari pada integritas pada akhirnya berakhir di penjara dan rusaknya reputasi mereka. Begitu pula dengan kasus siswa/siswi yang demikian sudah tidak tertanam pada dirinya rasa integritas. Ada yang mecontek, melawan kepada guru, tawuran, dan bulliying. Karyawan yang sudah tidak memiliki integritas, akan melakukan hal yang tidak jujur demi kepentingan dirinya sendiri. Ayat ini menerangkan tentang seseorang yang menjadi teladan ummat Muslim sepanjang masa yakni Nabi Ibrahim As yang memiliki kebaikan yang sempurna. Karena beliau memiliki sembilan karakteristik yang terhimpun pada satu pribadi, sehingga dikatakan seseorang yang memiliki kebaikan yang setara dengan kebaikan seluruh umat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Esensi yang terdapat dalam ayat ini adalah berkaitan dengan Sifat Ummah yakni memiliki banyak sifat kebaikan yang terhimpun pada satu pribadi, yang harus diteladani karena Nabi Ibrahim memiliki karakteristik patut diteladani. Implikasi pendidikan dari Q.s An-Nahl ayat 120-122 adalah Menjadikan Sosok Nabi Ibrahim Sebagai Teladan Bagi Ummat Muslim Sepanjang Masa, menetapkan akhlak Nabi Ibrahim Sebagai karakteristik Muslim yang berintegritas, menerapkan pembinaan akhlak untuk menjadi Muslim yang berintegritas melalui metode kisah dan peneladanan Akhlak Nabi Ibrahim.

Kata Kunci : Karakteristik Nabi Ibrahim, pembinaan akhlak, muslim yang berintegritas, An- Nahl ayat 120-122.


Keywords


Karakteristik Nabi Ibrahim, pembinaan akhlak, muslim yang berintegritas, An- Nahl ayat 120-122

Full Text:

PDF

References


Al-Qur’an Al-Kariim

An-Nahlawi, Abdurrahman. (1996) Ushulut Tarbiyah Islamiyah Wa Asalibiha fii Baiti wal Madrasati wal Mujtama’ Penerjemah. Shihabuddin. Jakarta. Gema Insani Press.

As, Asmaran. (1994). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Harefa, Andreas. (2008). Membangkitkan Etos Profesionalisme. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Mahardi, Dedi. (2017). Integritas di Tengah Kabut Idealisme. Jakarta: Gramedia.

Nani, Nuraeni. (2008). Panduan Menjadi Sekretaris Profesional. Serang. Visimedia Wursanto.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.9702