Implikasi Pendidikan dalam Qs Faathir Ayat 32 tentang Makna Sabiqun Bil Khairat terhadap Kepribadian Muslim

Taupik Amirrudin, Aep Saepudin, Adang M. Tsaury

Abstract


Persepsi (gambaran) masyarakat tentang pribadi muslim banyak yang pemahamannya sempit, sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah. Padahal itu hanyalah satu aspek saja dan masih banyak aspek lain yang harus melekat pada pribadi seorang muslim. Jika melihat fenomena sekarang, banyak seorang muslim yang tidak mencerminkan berkepribadian seorang muslim yang baik. Akibatnya banyak pribadi-pribadi yang berjiwa lemah seperti jiwa koruptor, kriminal, dan tidak amanah. Oleh karena itu standar pribadi muslim yang berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah merupakan sesuatu yang harus dirumuskan. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1). Mengetahui pendapat para mufassir mengenai QS Faathir ayat 32 (2). Mengetahui esensi yang terkandung dalam QS Faathir ayat 32 (3) Mengetahui pendapat para pakar pendidikan tentang kepribadian muslim (4) Mengetahui implikasi pendidikan dari esensi QS Faathir ayat 32. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analisis, sedangkan teknik yang digunakan adalah studi literatur. Hasil dari penelitian ini dapat menggambarkan tentang kandungan QS. Faathir ayat 32, dengan esensi yang meliputi; (1) Orang muslim yang memiliki sifat zhalimun dan muqtasid termasuk golongan orang yang rugi. (2) Orang muslim yang memiliki sifat sabiqul bil khairat termasuk orang-orang yang beruntung. (3) Seorang Muslim yang kokoh mempunyai sifat sabiqun bil khair dalam dirinya. Adapun implikasi pendidikannya adalah; (1) Seorang Muslim harus mampu menghindari sifat zhalim dan muqtasid untuk meningkatkan kualitas dirinya sebagai Muslim yang kokoh. (2) Seorang muslim harus semangat dan berlomba-lomba dalam hal kebaikan sebagai sebagai tanda bahwa dia seorang muslim yang kokoh. (3) Dengan sifat sabiqul bil khairat dapat membuat kepribadian muslim yang kokoh.

 

Perception (depiction) of the individual Muslim society much narrower understanding, so as if the individual Muslim is reflected in people who only diligent practice Islam from ubudiyah aspect. Though it is only one aspect only and many other aspects that should be attached to the person of a Muslim. If you look at the phenomenon now, many a Muslim who does not reflect the personality of a good Muslim. As a result, many individuals who are weak-minded like the soul corrupt, criminal, and not trustworthy. Therefore the Muslim personal standards are based on the Qur'an and Sunnah is something that should be formulated. The purpose of this study are as follows: (1). Knowing the opinions of the commentators regarding QS Fatir paragraph 32 (2). Knowing the essence of which is contained in Surah Fatir verse 32 (3) Knowing the experts' study on Muslim personality (4) Knowing the educational implications of the essence QS Fatir verse 32. The method used in this research is descriptive analysis, while the technique used is the study of literature , The results of this study can describe the content of QS. Fatir verse 32, the essence of which include; (1) Those Muslims who have zhalimun properties and muqtasid included among those who lose. (2) Those Muslims who have properties bil sabiqul khairat including those who are lucky. (3) A strong Muslim has the properties sabiqun bil khair in him. The educational implications are; (1) A Muslim should be able to avoid the nature of injustice and muqtasid to improve himself as a solid Muslim. (2) A Muslim must be spirit and compete in terms of kindness as a sign that he is a Muslim sturdiness. (3) By the nature of sabiqul bil khairat can make a solid Muslim personality.


Keywords


biqun Bil Khair, Muslim Personality

References


Al Qarni , ‘Aidh bin ‘Abdullah. (2005). Hidupkan Hatimu, Bandung: IBS

Allport, GW. (1996). Psikologi Sosial Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. (1999). Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Toha Putra

Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib. (2004) Kemudahan Dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir . Jakarta: Gema Insani Press.

Ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir. (2009)Tafsir Ath-Thabari. Jakarta: Pustaka Azzam.

Departemen Agama RI. (2014). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: Pustaka Progressif.Al-Zuhayli, Wahbah. (1999) Tafsir Al-Munnir.: 576-577)

Departemen Agama. (1993). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Aula Utama.

Fordham, Frieda. (1988). Pengantar Psikologi C.G. Jung : Teori-teori dan Teknik Psikologi Kedokteran. (Alih Bahasa : Istiwidayanti) Jakarta : Bhratara Karya Aksara.

Hasanah, Umdatul. (2010). Pembentukan Kepribadian Muslim. Banten : Adzikra.

Jalaluddin. (1994). Teori Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

________. (2000). Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Koeswara, E. (1991). Teori-Teori Kepribadian. Bandung: Eresco

Kompas.com.(2008). Kepribadian yang Matang. Diakses 21 Januari 2017 dari http://sains.kompas.com/read/2008/01/10/20084435/kepribadian.yang.matang

L.N. Syamsu, Yusuf & Nurihsan, A. Juntika. (2008). Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Marimba, Ahmad D. (1989). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma’arif.

Mujib, Abdul. (1999). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Perdana Media,

Mujib, Abdul. (2006). Kepribadian dalam Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Najati, Muhammad Usman. (1997). Al-Quran dan Ilmu Jiwa. Bandung : Pustaka Azzam.

Nasir, Moh. (1983), Metode penelitian. Jakarta : Ghalia indonsia

Nawawi, H. Hadari. (1983). Metode Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nazir, Muhamad. (1983). Metode penelitian. Bandung: Tarsito.

Purwanto, M. Ngalim. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Qutbh, Sayyid. (1952). Tafsir Fil Zalalil Qur’an Di Bawah Naungan Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press.

Schneiders, Alexander. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York, Hoolt, Rinehart and Winston

Shihab, M. Quraish Shihab. (2000). Tafsir Al-Misbah. Ciputat: Lentera Hati.

Syamsu yusuf (2007). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tasmaran, Toto. (1995). Etos Kerja Pribadi Muslim. Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf.

Zuhairini, dkk. (2008). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Zuhairini. (1995). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.29313/.v0i0.6183